Pengertian Standar Proses Pendidikan Keterkaitan Standar Proses Pendidikan Dengan Standar Lainnya

Kedua, proses pendidikan yang terencana itu diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran. Hal ini berarti proses pendidikan tidak boleh mengesampingkan proses belajar. Ketiga, suasana belajar dan pembelajaran itu diarahkan agar peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya, ini berarti proses pendidikan ini harus berorientasi kepada siswa. Dan yang ke empat, akhir dari proses pendidikan adalah kemampuan untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya untuk masyarakat, bangsa, dan negara. Tampaknya proses pendidikan kita di sekolah belum sesuai harapan diatas. Para guru di sekolah masih bekerja sendiri-sendiri sesuai dengan matapelajaran yang diberikannya. Seakan- akan mata pelajaran yang satu terlepas dari mata pelajaran yang lainnya. Sebab selama ini belum ada standar yang mengatur proses pelaksanaan pendidikan. Artinya belum ada pedoman yang bisa dijadikan rujukan bagaimana seharusnya proses pendidikan itu berlangsung.

B. Pengertian Standar Proses Pendidikan

Standar proses pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan PP No. 19 Tahun 2005 Bab 1 Pasal 1 Ayat 6. Dari pengertian di atas, ada beberapa hal yang perlu digaris-bawahi. Pertama, standar proses pendidikan, yang berarti standar proses pendidikan dimaksud berlaku untuk setiap lembaga pendidikan formal pada jenjang pendidikan formal pada jenjang pendidikan tertentu dimana pun lembaga pendidikan itu berada secara nasional. Kedua, standar proses pendidikan berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran, yang berarti dalam standar proses pendidikan berisi tentang bagaimana seharusnya proses pembelajaran berlangsung, dengan demikian, standar proses proses pendidikan dimaksud dapat dijadikan pedoman bagi guru dalam pengelolaan pembelajaran. Ketiga, standar proses pendidikan diarahkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Dengan demikian, standar kompetensi lulusan merupakan sumber atau rujukan utama dalam menentukan standar proses pendidikan. Lemahnya proses pembelajaran yang dikembangkan guru dewasa ini seperti yang telah dijelaskan di atas, merupakan salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita. Proses pembelajaan yang terjadi di dalam kelas dilaksanakan sesuai dengan kemampuan dan selera guru, padahal pada kenyataannya kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran tidak merata sesuai dengan kemampuan dan latar belakang pendidikan guru serta motivasi dan kecintaan dan kecintaan mereka terhadap profesinya.

C. Fungsi Standar Proses Pendidikan

Secara umum, Standar Proses Pendidikan SPP sebagai standar minimal yang harus dilakukan memiliki fungsi sebagai pengendali proses pendidikan untuk memperoleh kualitas hasil dan proses pembelajaran. 1. Fungsi SPP dalam Rangka Mencapai Standar Kompetensi yang Harus Dicapai Proses pendidikan berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan, yakni kompetensi yang harus dicapai dalam ikhtiar pendidikan. Bagaimanapun bagus dan idealnya suatu rumusan kompetensi, pada akhirnya keberhasilannya sangat tergantung pada pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan guru.

2. Fungsi SPP Bagi Guru

Untuk mencapai tujuan pendidikan, yakni standar kompetensi yang harus dimiliki siswa, guru sebagai ujung tombak pelaksanaan pendidikan di lapangan sangat menentukan keberhasilannya. 3. Fungsi SPP Bagi Kepala Sekolah Bagi kepala sekolah SPP berfungsi sebagai barometer atau alat pengukur keberhasilan program pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. 4. Fungsi SPP Bagi Para Pengawas Supervisor Bagi para pengawas SPP berfungsi sebagai pedoman, patokan, atau ukuran dalam menetapkan bagian mana yang perlu disempurnakan atau diperbaiki oleh setiap guru dalam pengelolaan proses pembelajaran. 5. Fungsi SPP Bagi Dewan Sekolah dan Dewan Pendidikan Melalui pemahaman SPP, maka lembaga ini dapat melaksanakan fungsinya dalam menyusun program dan memberikan bantuan khususnya yang berhubungan dengan penyediaan sarana dan prasarana yang diperlukan oleh sekolah atau guru.

D. Keterkaitan Standar Proses Pendidikan Dengan Standar Lainnya

Dalam peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional dikatakan bahwa standar pendidikan nasional adalah criteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia PP No. 19 Tahun 2005 Bab 1 pasal 1 ayat 1. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam criteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu PP No. 19 Tahun 2005 Bab 1 Pasal 1 Ayat 5. Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah criteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan PP No. 19 Tahun 2005 Bab 1 Pasal 1 ayat 7 Standar proses pendidikan sebagai standar pelaksanaan pembelajaran dapat di pengaruhi dan berhubungan dengan standar-standar lainnya. Hubungan standar proses dengan standar lainnya digambarkan pada bagan 1.1 berikut. Bagan tersebut menggambarkan : pertama, standar proses pendidikan SPP di tentukan oleh standar kompetensi lulusan SKL dan standar isi SI. Artinya, proses pendidikan yang bagaimana yang harus dilakukan oleh guru harus sesuai dengan SKL dan SI, baik untuk jenjang pendidikan SD,SMP atau SMA. Kedua, efektifitas dan kelancaran spp dapat di pengaruhi atau tergantung pada tenaga pendidik dan kependidikan serta sarana dan prasarana. Oleh sebab itu, di samping spp perlu juga di rumuskan standar pendidik dan tenaga kependidikan SPTK serta standar sarana dan prasarana SSP. Ketiga, efektifitas standar proses selanjutnya akan diukur oleh standar penilaian SP. Dalam SP di tetapkan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian. Keempat, keberhasilan pencapaian standar minimal pendidikan tentu saja sangat tergantung kepada pembiayaan dan pengelolaan yang dilakukan pada setiap jenjang atau satuan pendidikan. Oleh sebab itu, perlu juga di tetapkan standar pengelolaan dan standar pembiayaan.

BAB 2 Guru dalam Pencapaian Standar Proses Pendidikan