Analisis penentuan desain bubu lobster
4.2
hasil 198
kebe sepe
berfu dalam
hidu dapa
artif yang
terha 2006
men spes
Pemilihan
Pengope l tangkapan
89, umpan erhasilan su
erti bubu d ungsi sebag
m bubu. B up live bait
at dibedaka ificial bait
. g bersifat fis
adap ikan-ik 6; Fitri 20
entukan pil ies yang ter
Gambar 35
n umpan a
erasian bub n yang optim
n merupak atu operasi
dan pancin gai pemikat
Berdasarkan dan umpa
an ke dala Efektivita
sik dan kim kan tertentu
08. De lihan target
rtangkap ses
5 Bubu lipat
alternatif
bu biasanya mum sesuai
kan salah penangkap
ng. Umpa t dengan tu
kondisinya an mati dea
am umpan as umpan di
miawi yang d u dalam tuj
esain bubu spesies yan
suai dengan
t standar bub
a mengguna i dengan tar
satu fakto an ikan, kh
an digunak ujuan agar
a, umpan da ad bait
, sed alami na
tentukan ol dimilikinya
ujuan penan dan umpa
ng akan dita n harga pasa
bu lipat rajun
akan umpan rget. Menu
or penting ususnya un
kan dalam target terta
apat dibeda dangkan me
tural bait leh bentuk r
a agar dapat ngkapan ika
an secara angkap dan
ar yang ting
ngan
n untuk m urut Subani
g dalam m ntuk alat tan
pengoperas arik untuk
akan ke dala enurut asaln
dan umpa rangsangan
t memberika an Purbaya
bersama-sa n selang uku
gi Miller 1 emberikan
dan Barus menunjang
ngkap pasif sian bubu
masuk ke am umpan
nya umpan an buatan
stimulus an respons
anto et al. ama dapat
uran target 990.
Begitu juga dengan lobster, umpan merupakan salah satu faktor penting sebagai bahan atraktor dalam memikat lobster. Umpan yang mengandung unsur
lemak, protein dan chitine serta adanya bau yang menyengat merupakan umpan yang sangat baik sebagai bahan atraktor untuk memikat lobster Fielder 1965;
Phillips and Cobb 1980; Moosa dan Aswandy 1984. Jenis makanan alami lobster
adalah jenis binatang lunak seperti bulu babi, bintang laut, teripang, lili laut, siput laut dan kekerangan lainnya Fielder 1965. Umpan yang berasal dari
perairan laut yang biasa digunakan oleh nelayan adalah ikan rucah, siput laut Kholifah 1998, umpan kanikil Chiton sp, kepala ikan kembung Rastrelliger
sp Sopati 2005. Umpan yang berasal dari wilayah daratan adalah kelapa bakar Kholifah 1998, kulit kambing dan kulit sapi Febrianti 2000, dan keong mas
Babylonia spirata L Sopati 2005. Lobster lebih menyukai jenis umpan dalam keadaan segar fresh dan
diduga selain kandungan zat yang dimilikinya juga berkaitan dengan aroma bau kimiawi yang juga ditimbulkannya. Banyak kontroversial yang muncul di sekitar
pertanyaan mengenai apakah krustasea adalah hewan pemakan bangkai, atau apakah hal tersebut suka membeda-bedakan dalam makanannya. Adalah suatu
yang bersifat alami bahwa sekali waktu terjadi kelangkaan makanan, krustasea akan memakan apapun, tetapi percobaan-percobaan yang telah dilakukan dalam
skala laboratorium dan juga di laut membuktikan secara meyakinkan bahwa metode penangkapan yang terbaik untuk semua makanan yang menggunakan
umpan segar. Mereka kemudian menggunakan aspek morfologi tertentu untuk menduga kemungkinan sumber-sumber makanan. Berdasarkan kondisi ini,
mereka tidak menganggap ikan yang bersisik sebagai makanannya, karena mereka terlalu bergerak cepat dan menduga bahwa moluska seperti kekerangan
sebagai sumber makanan yang disukainya Fielder 1965. Berdasarkan hal tersebut, dapat diindikasikan bahwa penggunaan umpan alami yang segar dan
mengandung bahan rangsangan umpan bersifat kimiawi akan memberikan daya tarik bagi lobster.
Terdapat organisme yang berasal dari wilayah daratan yang diduga memiliki potensi ekonomis sebagai alternatif umpan alami bagi lobster, yaitu
cacing tanah Lumbricus rubellus. Cacing tanah sangat potensial untuk