233 Dari sisi konsumen, produk suatu industri yang berasal dari berbagai negara
merupakan sekelompok barang yang dapat saling bersubstitusi Lloyd dan Zhang, 2005. Tingkat substitusi diantara barang yang dihasilkan oleh industri domestik
dan industri di negara lain bersifat tidak sempurna imperfect of substitution Kapuscinski dan Warr, 1999. Derajat substitusi diantara kedua barang tersebut
selanjutnya dikenal secara luas sebagai elastisitas substitusi Armington atau disingkat elastisitas Armington.
Elastisitas Armington pada model CGE mendefinisikan data permintaan barang-barang domestik dan barang-barang impor. Untuk keperluan membangun
model CGE ini, elastisitas Armington seluruhnya mengadaptasi data pada model GTAP Global Trade Analysis Project dengan melakukan penyesuaian klasifikasi
sektor dan industri 27 sektor. Seluruh data elastisitas Armington yang digunakan pada pembangunan model CGE ditunjukkan pada Tabel 51.
5.6.2. Elastisitas Permintaan Ekspor
Elastisitas permintaan ekspor menunjukkan respon permintaan komoditas ekspor terhadap perubahan harganya di pasar dunia. Berdasarkan konsep ini,
permintaan ekspor yang dinyatakan dalam ton pada studi ini dianggap sebagai fungsi dari harga ekspor dalam US per ton tanpa memperhatikan variabel-
variabel lainnya yang kemungkinan juga berpengaruh terhadap permintaan ekspor berbagai produk seperti tingkat pendapatan masyarakat di negara partner dagang
utama Indonesia. Pada model CGE ini, nilai-nilai elastisitas permintaan ekspor untuk 27 sektor
mengadaptasi data pada database pada GTAP Global Trade Analysis Project. Karena adanya perbedaan klasifikasi sektor, maka dilakukan penyesuaian
klasifikasi sektor dan industri menjadi 27 sektor.
234 Tabel 51. Nilai Elastisitas Armington, Permintaan Ekspor, Substitusi Input Primer,
dan Substitusi Tenaga Kerja pada Masing-Masing Komoditi
No Sektor
Elastisitas Armington
Elastisitas Ekspor
Elastisitas Substitusi
Input Primer
Elasitisitas Substitusi
Tenaga Kerja
1 Pertanian
2.61 -4.56
0.5 0.50
2 Pertambangan
7.30 -3.88
0.5 0.44
3 Industri pengolahan dan
pengawetan makanan 3.96
-8.89 0.5
0.44 4
Industri minyak dan lemak 3.30
-5.76 0.5
0.44 5
Industri penggilingan padi 3.96
-5.76 0.5
0.44 6
Industri tepung, segala jenisnya
3.96 -7.7
0.5 0.44
7 Industri gula
3.96 -8.89
0.5 0.44
8 Industri makanan lainnya
3.96 -8.89
0.5 0.44
9 Industri minuman
3.96 -8.89
0.5 0.44
10 Industri rokok 2.00
-3.86 0.5
0.44 11 Industri pemintalan
3.80 -7.26
0.5 0.44
12 Industri tekstil, pakaian dan kulit
3.80 -7.26
0.5 0.44
13 Industri bambu, kayu dan rotan
3.40 -6.01
0.5 0.44
14 Industri kertas, barang dari kertas dan karton
3.00 -5.5
0.5 0.44
15 Industri pupuk dan pestisida 3.30
-6.49 0.5
0.44 16 Industri kimia
2.00 -7.42
0.5 0.44
17 Pengilangan minyak bumi 11.20
-2.57 0.5
0.44 18 Industri barang karet dan
plastik 3.30
-7.42 0.5
0.44 19 Industri barang-barang dari
mineral bukan logam 2.00
-7.42 0.5
0.44 20 Industri semen
3.80 -7.42
0.5 0.44
21 Industri dasar besi dan baja 3.80
-7.42 0.5
0.44 22 Industri logam dasar bukan
besi 3.80
-7.42 0.5
0.44 23 Industri barang dari logam
3.80 -7.42
0.5 0.44
24 Industri mesin, alat-alat dan perlengkapan listrik
4.10 -8.53
0.5 0.44
25 Industri alat pengangkutan dan perbaikannya
4.30 -8.53
0.5 0.44
26 Industri barang lain yang belum digolongkan
dimanapun 3.80
-7.42 0.5
0.44 27 Jasa-Jasa
3.25 -2.77
0.5 0.39
Sumber: GTAP Database
235
5.6.3. Elastisitas Substitusi Faktor Primer