Klasifikasi Rumah Tangga Klasifikasi Tenaga Kerja

228 kerja SNSE, secara matematika semua akun harus seimbang, kemudian juga harus seimbang. SNSE Indonesia tahun 2005 dikeluarkan dalam dua kelompok sektoral, yaitu versi 23 x 23 dan 102 x 102. Pengelompokkan sektor produksi pada SNSE berbeda dengan pengelompokkan pada Tabel I-O. Untuk menggabungkan data dari SNSE dan Tabel I-O diperlukan pengelompokkan sektor antara keduanya. Pengelompokkan sektor dalam penelitian, Tabel I-O 2008 dan SNSE 2005 disajikan pada Tabel 48.

5.3. Klasifikasi Rumah Tangga

Pengelompokkan rumah tangga disesuaikan dengan kategori yang terdapat pada Tabel SNSE tahun 2005 yaitu sebanyak sepuluh kelompok rumah tangga. Pengelompokkan ini dilakukan berdasarkan lokasi dan jenis pekerjaan. Keseluruhan kelompok rumah tangga tersebut adalah tujuh kelompok rumah tangga di daerah perdesaan rural dan tiga kelompok rumah tangga di daerah perkotaan urban mengikuti pengelompokan pada model WAYANG Wittwer, 1999. Adapun pembagian kelompok rumah tangga perdesaan berdasarkan klasifikasi tabel SNSE adalah: 1. Perdesaan 1 adalah buruh di sektor pertanian 2. Perdesaan 2 adalah petani pemilik lahan 0.5 hektar 3. Perdesaan 3 adalah petani pemilik lahan antara 0.5 – 1.0 hektar 4. Perdesaan 4 adalah petani pemilik lahan 1.0 hektar 5. Perdesaan 5 adalah rumah tangga yang berpendapatan rendah di sektor non- pertanian, yaitu rumah tangga di perdesaan non pertanian, pengusaha rendah, 229 tenaga kerja administrasi, pedagang, buruh di sektor transportasi, jasa dan lainnya 6. Perdesaan 6 adalah rumah tangga yang berpendapatan menengah di sektor non- pertanian di perdesaan 7. Perdesaan 7 adalah rumah tangga yang berpendapatan tinggi di sektor non- pertanian, meliputi pengusaha golongan kaya, manajer, tentara, profesional, teknisi, guru dan sebagainya. Sedangkan untuk 3 golongan rumah tangga yang berada di perkotaan berdasarkan klasifikasi tabel SNSE meliputi: 1. Perkotaan 1 adalah rumah tangga yang berpendapatan rendah yang meliputi pengusaha kelas rendah, tenaga kerja administrasi, pedagang, pekerja angkutan, jasa dan lain sebagainya 2. Perkotaan 2 adalah rumah tangga yang berpendapatan menengah di perkotaan 3. Perkotaan 3 adalah rumah tangga berpendapatan tinggi seperti pengusaha kelas tinggi, menajer, tentara, profesional, teknisi, guru dan lainnya.

5.4. Klasifikasi Tenaga Kerja

Untuk sebuah model keseimbangan umum yang lebih lengkap, membutuhkan informasi mengenai pengeluaran tenaga kerja pada setiap sektor berdasarkan jenis pekerjaan. Klasifikasi tenaga kerja yang digunakan dalam membangun model CGE ini dibagi menjadi dua jenis pekerjaan, yaitu tenaga kerja terdidik skill dan tenaga kerja tidak terdidik unskill. Data yang digunakan untuk mengetahui upah berdasarkan jenis pekerjaannya berasal dari data SNSE tahun 2005. Pengeluaran upah tenaga kerja berdasarkan jenis pekerjaan yang digunakan dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 49. 230 Tabel 49. Pembayaran Upah Tiap Sektor Berdasarkan Jenis Pekerjaan, Tahun 2008 Milyar Rupiah No Sektor Tenaga Kerja Tidak Terdidik Tenaga Kerja Terdidik Total 1 Pertanian 179 016.8 5 706.4 184 723.2 2 Pertambangan 43 933.7 39 565.4 83 499.1 3 Industri pengolahan dan pengawetan makanan 9 139.0 1 402.1 10 541.1 4 Industri minyak dan lemak 18 370.8 5 168.0 23 538.7 5 Industri penggilingan padi 8 244.9 2 319.4 10 564.3 6 Industri tepung, segala jenisnya 7 349.8 2 067.6 9 417.5 7 Industri gula 1 527.5 429.7 1 957.2 8 Industri makanan lainnya 13 377.7 3 763.3 17 141.0 9 Industri minuman 1 579.8 444.4 2 024.2 10 Industri rokok 6 835.2 1 922.8 8 758.1 11 Industri pemintalan 2 143.1 383.7 2 526.8 12 Industri tekstil, pakaian dan kulit 28 331.9 5 072.0 33 403.9 13 Industri bambu, kayu dan rotan 18 843.4 1 512.0 20 355.4 14 Industri kertas, barang dari kertas dan karton 11 743.1 4 009.2 15 752.3 15 Industri pupuk dan pestisida 8 730.5 3 263.7 11 994.2 16 Industri kimia 19 279.8 7 207.3 26 487.0 17 Pengilangan minyak bumi 44 589.1 16 668.5 61 257.6 18 Industri barang karet dan plastik 15 573.2 5 821.7 21 394.9 19 Industri barang-barang dari mineral bukan logam 6 327.2 2 365.3 8 692.5 20 Industri semen 3 004.2 1 123.0 4 127.2 21 Industri dasar besi dan baja 1 620.1 605.6 2 225.7 22 Industri logam dasar bukan besi 3 704.5 1 384.8 5 089.3 23 Industri barang dari logam 28 838.0 10 780.4 39 618.4 24 Industri mesin, alat-alat dan perlengkapan listrik 28 023.5 10 475.9 38 499.4 25 Industri alat pengangkutan dan perbaikannya 24 745.3 9 250.4 33 995.7 26 Industri barang lain yang belum digolongkan dimanapun 2 727.2 1 019.5 3 746.7 27 Jasa-Jasa 253 779.2 671 139.6 924 918.8 Total 791 378.6 814 871.6 1 606 250.3 Sumber : Badan Pusat Statistik, Diolah dari Tabel I-O, 2008 dan SAM, 2005 231

5.5. Pendapatan atas Lahan dan Modal