BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam
lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan UU No. 41 Tahun 1999.Adanya suatu kawasan khusus yang ditujukan bagi kegiatan
penelitian dan
pengembangan, diperlukan
dalam rangka
mendukung perkembangan ilmu dan teknologi kehutanan.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam P3HKA, telah mengelola hutan penelitian sejak tahun 1937 di 14 lokasi yang
berbeda, salah satunya hutan penelitian di Cikampek, Karawang, Jawa Barat Mindawati 2004. Namun pada tahun 2008, pengelolaan Kawasan Hutan dengan
Tujuan Khusus KHDTK Cikampek dialihkan kepada Pusat Litbang Hutan Tanaman. Kawasan ini ditunjuk sebagai hutan penelitian berdasarkan SK Menhut
No. 305Kpts-II2003 dan SK Menhut No. 306Kpts-II2003 Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan 2010.
Realisasi kegiatan di KHDTK Cikampek terdiri dari kegiatan penelitian dan non penelitian. Salah satu kegiatan non penelitian yang telah dilakukan adalah
kegiatan wisata. Beberapa kegiatan wisata tersebut mengakibatkan banyak sampah yang berserakan sehingga menganggu kenyamanan KHDTK. Kondisi ini
tentu berdampak negatif terhadap nilai edukasi dan estetika kawasan yang menjadi berkurang. Untuk itu diperlukan suatu upaya dalam menyadarkan
pengunjung untuk turut serta menjaga kebersihan lingkungan serta meningkatkan pemahaman dan kesadaran pengunjung terhadap lingkungan. Salah satu cara yang
dilakukan adalah pembuatan media interpretasi. Melalui media interpretasi ini diharapkan pengunjung dan masyarakat bisa paham dan sadar akan pentingnya
menjaga lingkungan KHDTK sehingga bisa mengurangi tindakan membuang sampah sembarangan. Fungsi lain dari pembuatan media interpretasi ini untuk
melindungi dan melestarikan sumberdaya di dalam KHDTK Cikampek serta mengenalkan pengelolaan KHDTK Cikampek.
Muntasib 2003 menjelaskan bahwa media merupakan salah satu unsur dalam komunikasi, karena dalam proses komunikasi selalu terjadi suatu proses
penyampaian informasi dan sumber informasi atau dari pengirim pesan kepada sasaran atau penerima informasi melalui suatu media. Sedangkan interpretasi
adalah suatu usaha dan seni untuk menerangkan tempat atau posisi manusia pengunjung di dalam lingkungannya, meningkatkan kesadaran pengunjung
tentang pentingnya hubungan antara manusia dan lingkungannya dan menumbuhkan keinginan untuk menyumbangkan sesuatu terhadap kelestarian
lingkungan Aldrigde Don 1972 diacu dalam Soedargo et. al 1989. Interpretasi bertujuan memberikan pengertian kepada seseorang tentang pengetahuan baru,
wawasan baru, antusiasme baru, dan daya tarik baru Muntasib 2003.Untuk memenuhi tujuan-tujuan dari interpretasi tersebut dan menjadi sarana penghubung
yang baik antara sumberdaya dengan pengunjung, maka dibutuhkan perencanaan media interpretasi yang tepat di KHDTK Cikampek.
1.2 Tujuan