BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu
Penelitian dilaksanakan di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus KHDTK Cikampek, Kab. Karawang, Jawa Barat. Pelaksanaan penelitian
dilakukan selama bulan Februari, Mei-Juni 2012.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan selama kegiatan penelitian antara lain alat tulis, binokuler, kamera digital, kompas, perekam suara, peta KHDTK Cikampek, dan
laptopkomputer. Sedangkan bahan yang digunakan antara lain kuesioner, buku panduan wawancara, literatur, dan buku panduan pengenalan jenis flora dan fauna
mamalia dan burung.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Keterangan data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdapat pada Tabel 1.
Tabel 1 Jenis data yang dikumpulkan
No
.
Parameter Variabel
Metode Sumber
1. Potensi kawasan
a. Flora nama lokal, nama ilmiah, manfaat, dan
lokasi ditemukan b.
Fauna nama lokal, nama ilmiah, posisi perjumpaan satwa, dan cirri khas satwa
c. Bentang alam bersifat unik, khas, dan indah
a. Observasi lapang
a. Lapangan
2. Pengunjung
Karakteristik pengunjung umur, pekerjaan, tingkat pendidikan, asal, jenis kelamin, tujuan datang ke
kawasan, latar belakang pengunjung peneliti atau umum,pola kunjungan sendiri atau berkelompok,
aktivitas yang dilakukan, objek yang menarik menurut pengunjung, tempat-tempat yang dikunjungi, sarana
dan prasarana yang dibutuhkan pengunjung, harapan pengunjung terhadap KHDTK Cikampek dan informasi
pengunjung mengetahui KHDTK Cikampek a.
Wawancara a.
Hasil kuesioner dari pengunjung
3. Kondisi umum lokasi
penelitian Letak dan luas, sejarah kawasan, iklim yang berupa
suhu dan curah hujan, tanah, topografi, aksesibilitas, jenis flora fauna, dan peta kawasan KHDTK
Cikampek. a.
Studi literatur b.
Wawancara a.
Literatur b.
Pengelola
4. Pengelolaan KHDTK
Cikampek Tujuan pengelolaan, rencana pengelolaan, sejarah
kawasan, sarana prasarana, perencanaan media interpretasi, dan jenis, manfaat atau keunikan flora
fauna yang ada di KHDTK Cikampek. a.
Studi literatur b.
Wawancara a.
Literatur b.
Pengelola
15
Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan:
3.3.1 Observasi lapang 1. Pengamatan flora
Kegiatan ini bertujuan untuk mencatat jenis flora nama lokal dan nama ilmiah yang menarik di KHDTK Cikampek beserta manfaatnya. Jenis-jenis flora
yang menarik contohnya flora langka, bermanfaat sebagai obat, bahan makanan, atau bahan bangunan, berumur ratusan tahun, atau flora eksotik. Data pendukung
yang dapat dilakukan adalah mengambil foto-foto flora tersebut untuk dijadikan obyek interpretasi.
2.Pengamatan fauna
Data yang diambil dalam kegiatan ini adalah jenis satwa nama lokal dan nama ilmiah, posisi perjumpaan satwa, dan ciri khas satwa. Pengambilan data
dilakukan dengan menggunakan metode langsung dan metode tidak langsung jejak, suara, kotoran, dan bekas makan satwa. Jenis-jenis fauna yang menarik
dapat berasal dari suara, morfologi bentuk tubuh, atau perilakunya. Data pendukung yang dapat dilakukan adalah mengambil foto-foto fauna tersebut
untuk dijadikan obyek interpretasi.
3.Bentang alam
Kegiatan ini bertujuan untuk mencatat dan mendeskripsikan jenis-jenis bentang alam yang ditemukan di kawasan KHDTK Cikampek. Pengambilan data
bentang alam dilakukan berdasarkan keindahan, kekhasan, dan keunikannya. Data pendukung yang dapat dilakukan adalah mengambil foto-foto bentang alam
tersebut untuk dijadikan obyek interpretasi.
3.3.2 Wawancara 1. Pengunjung
Wawancara kepada pengunjung untuk memperoleh karakteristik pengunjung umur, pekerjaan, tingkat pendidikan, asal, jenis kelamin, tujuan
datang ke kawasan, latar belakang pengunjung peneliti atau umum, pola kunjungan sendiri atau berkelompok, aktivitas yang dilakukan, objek yang
menarik menurut pengunjung, tempat-tempat yang dikunjungi, sarana dan
prasarana yang dibutuhkan pengunjung, harapan pengunjung terhadap KHDTK Cikampek dan informasi pengunjung mengetahui KHDTK Cikampek.
Kegiatan wawancara dengan pengunjung dilakukan melalui wawancara secara langsung dengan menggunakan panduan kuesioner. Pengambilan sampel
ditentukan dengan menggunakan teknik sampel non random secara kebetulan. Teknik ini dilakukan terhadap orang yang kebetulan ada atau dijumpai. Peneliti
dapat mengajukan pertanyaan tentang masalah itu pada orang-orang yang dijumpainya. Pertanyaan bisa dilaksanakan pada waktu dan tempat
penyelenggaraan wisata atau di lain waktu dan tempat Wardiyanta 2006. Pengambilan sampel dilakukan pada hari kerja dan hari libur.
Besarnya sampel yang diambil dihitung dengan rumus Setyosari 2010: N = ze
2
p 1-p Variabel N adalah besarnya sampel, z adalah skor standar yang berdasarkan
tingkat keyakinan tertentu, e adalah proporsi kesalahan pengambilan sampel dalam situasi tertentu, dan p adalah proporsi estimasi atau peristiwa kasus dalam
populasi. Oleh karena KHDTK Cikampek belum memiliki data jumlah pengunjung, maka nilai p sama dengan 0,5 Tuckman 1988 dalam Setyosari
2010, nilai z adalah 1,96 dan nilai e adalah 0,10. Jumlah sampel yang dibutuhkan:
N = 1,960,10
2
0,50,5 = 96 Berdasarkan perhitungan tersebut, maka besar sampel yang dibutuhkan adalah
sebanyak 96 sampel.
2. Pengelola KHDTK Cikampek
Wawancara kepadapengelola KHDTK Cikampek dimaksudkan untuk mengetahui apa saja tujuan pengelolaan, rencana pengelolaan, sarana prasarana,
dan perencanaan media interpretasi. Kegiatan wawancara ditujukan kepada Kepala Pusat Litbang Peningkatan Produktivitas Hutan, Bidang Pengembangan
Data dan Tindak lanjut Penelitian, Sub Bidang Tindak Lanjut Penelitian, Bidang Program dan Evaluasi Penelitian, dan Sub Bidang Program dan Anggaran
Penelitian.
3.3.3 Studi literatur
Metode studi literatur bertujuan untuk memperoleh data berupa kondisi umum lokasi meliputi letak dan luas, sejarah kawasan, iklim yang berupa suhu
dan curah hujan,tanah, topografi, aksesibilitas, jenis flora fauna, dan peta kawasan KHDTK Cikampek. Kegiatan studi literatur juga bertujuan untuk memperoleh
data berupa pengelolaan KHDTK Cikampek.
3.4 Analisis Data
Analisis data dilakukan setelah tahap observasi lapang selesai dilakukan dan telah memperoleh data-data yang kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan
grafik. Kegiatan analisis adalah mendeskripsikan data sumberdaya alam, keinginan pengunjung,dan pengembangan pengelola. Data sumberdaya alam
terdiri dari potensi flora fauna dan bentang alam. Data mengenai flora fauna dideskrispsikan berdasarkan nama lokal, nama ilmiah, manfaat, habitat, dan lokasi
ditemukan, sedangkan untuk data bentang alam dideskripsikan berdasarkan keindahan, kekhasan, dan keunikannya. Data karakteristik pengunjung
dipresentasikan secara tabulatif dan grafik berdasarkan pengelompokan jenis kelamin, umur, asal, tingkat pendidikan, tujuan datang ke kawasan, jenis
pekerjaan, serta fasilitas yang dibutuhkan pengunjung. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai perencanaan media interpretasi sesuai
dengan sumberdaya alam yang ada, keinginan pengunjung dan kemampuan pengelola KHDTK Cikampek.Pemilihan media interpretasi berupa foto, poster,
slide, film, booklet, media cetak, dan lainnya dibuat dengan bahasa yang mudah dipahami oleh pengunjung. Pemilihan media juga harus disesuaikan dengan
kondisi iklim KHDTK Cikampek. Simbol yang akan digunakan dalam memvisualkan media interpretasi dilakukan dengan dua cara yaitu simbol piktoral
dan verbal Haryono Siswosumarto 1986 diacu dalam Muntasib 2003.
BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Sejarah dan Dasar Hukum