BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Sejarah dan Dasar Hukum
Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus KHDTK Cikampek dibangun pada tahun 1937 dengan luas 51,1 Ha yang secara legal merupakan areal Perum
Perhutani, yang selanjutnya status hukumnya merupakan kawasan pinjam pakai antara Badan Litbang Kehutanan dengan Perum Perhutani. Berdasarkan S.K
Menhut No. 305Kpts-II2003 dan S.K Menhut No. 306Kpts-II2003, kawasan tersebut ditunjuk dan digunakan sebagai Hutan Penelitian Cikampek. Pengelolaan
kawasan ini semula dilakukan oleh Pusat Penelitian Hutan dan Konservasi Alam P3H KA, baru sejak tahun 2008 status pengelolaannya dialihkan kepada Pusat
Litbang Hutan Tanaman Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan
Produktivitas Hutan 2010. 4.2 Keadaan Fisik Kawasan
4.2.1 Lokasi
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan 2010 menyatakan bahwa secara geografis KHDTK Cikampek terletak di
06 25’00”-06
25’48” LS dan 107 27’36”-107
27’50” BT, kurang lebih 5 km sebelah selatan kota Cikampek dan berada pada ketinggian 50 mdpl. Secara
administratif, pemerintahan KHDTK Cikampek berbatasan dengan Desa Cikampek, Desa Sarimulya, dan Desa Kamojing.
4.2.2 Topografi
Bentuk wilayah secara makro adalah datar dan sedikit berombak dengan kelerengan rata-rata kurang dari 9.Daerah bagian selatan ke utara agak landai, di
sebelah barat dan timur dibatasi oleh lembah-lembah sempit dan di sebelah barat terdapat Sungai Cicunut Departemen Kehutanan 2006.
4.2.3 Geologi dan tanah
Jenis tanah di KHDTK Cikampek sebagian besar termasuk latosol merah.Jenis tanah lainnya adalah laterit air tanah dan latosol merah kekuningan.
Kondisi tanah masam pH 4.9-5.2 dengan kadar bahan organik dan nitrogen rendah. P
2
O
5
sedang dan K
2
O sangat rendah Departemen Kehutanan 2006.
4.2.4 Klimatologi
Kecamatan Cikampek memiliki curah hujan rata-rata 1796 mm per tahun dan termasuk dalam tipe iklim C. Curah hujan yang tinggi terjadi pada bulan
Desember, Januari sampai April, sedangkan curah hujan yang rendah terjadi pada bulan Mei sampai September Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan
Produktivitas Hutan 2010. 4.2.5 Ekologi
Sejak tahap awal dibangunnya hutan penelitian pada tahun 1937 yaitu berupa kegiatan penelitian introduksi jenis-jenis pohon, dari sebanyak 172 petak
yang ada, pada semua petak telah dilakukan upaya penanaman. Dalam perkembangannya tidak semua petak tertutup oleh vegetasi, melainkan terdapat
beberapa plot tanaman gagal kosong yang sifatnya membentuk spot-spot yang menyebar di seluruh areal. Sampai tahun 2010, KHDTK Cikampek telah
diintroduksi sebanyak 61 jenis terdiri dari 3 jenis dari famili Dipterocarpaceae dan 57 jenis dari jenis non-Dipterocarpaceae dan 1 jenis bambu. Dari 61 jenis yang
diintroduksi, sebanyak 28 jenis merupakan jenis exotic penyebaran alaminya di luar Indonesia dan 32 jenis merupakan jenis asli di Indonesia Pusat Penelitian
dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan 2010.
4.3 Aksesibilitas