tangga. Pendugaan nilai air ini dengan mengasumsikan bahwa semua penduduk Desa Perian memanfaatkan air dari kawasan TNGR baik secara langsung maupun
tidak langsung. Langsung artinya disini yaitu dengan pemasangan pipa-pipa kecil ke sumber mata air kawasan sedangkan yang tidak langsung yaitu pemanfaatan air
melalui sumur atau sungai.
Gambar 11 Tempat penampungan air bagi masyarakat yang memanfaatkan air dari kawasan TNGR.
5.2.3 Nilai Ekonomi Air Produksi PDAM
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa sumber air pada kawasan ini dimanfaatkan juga oleh masyarakat di luar kawasan melalui jasa PDAM. Terdapat
3 PDAM yang memanfaatkan sumber air dari kawasan ini yaitu PDAM Sikur Kembang Kuning, PDAM Terara Otak Kokok Gading dan PDAM Bayan.
Tabel 12 Data jumlah pelanggan PDAM tahun 2010 Lokasi PDAM
Jumlah produksi air m
3
bln
Jumlah Pelanggan Desa Desa
Kepala keluarga Sikur Kembang Kuning
17.980 64
1021 Terara Otak Kokok
15.126 14
827 Bayan
29.635 5
1700 Total
62.741 83
3.548 Jumlah pembayaran untuk pemanfaatan air dengan jasa PDAM jauh lebih
besar jika dibandingkan dengan jumlah kesediaan membayar masyarakat sekitar kawasan. Semakin besar jumlah kesediaan mambayar maka semakin tinggi
tingkat kebutuhan masyarakat akan keberadaan air tersebut. Khususnya untuk masyarakat yang memanfaatkan air dengan jasa PDAM, masyarakat ini tinggal di
daerah yang jauh dari kawasan Otak Kokok namun dengan kesediaan membayar
yang lebih besar mereka bisa memanfaatkan air hampir sama dengan masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan Otak Kokok.
Tabel 13 Nilai air PDAM tahun 2010 PDAM
Harga air Rata-rata Rpm3
Jumlah produksi m3bulan
Nilai air PDAM Rpbln
PDAM Sikur 2.551
17.980 45.866.980
PDAM Terara 2.368
15.126 35.818.368
PDAM Bayan 1.856
29.635 55.000.371
Total 62.741
136.685.719 Nilai air total dari PDAM sebesar Rp 136.685.719 per bulan dan Rp
1.640.228.630 per tahun. Nilai air total PDAM ini didapatkan dengan menjumlahkan nilai air dari tiga PDAM yang sumber airnya berasal dari TNGR.
Besarnya nilai air total ini merupakan nilai yang diterima oleh PDAM dengan keberadaan dan ketersediaan sumber daya air dari kawasan TNGR. Ketiga PDAM
tersebut tidak membayar atau mengeluarkan biaya dalam pemanfaatan air dari kawasan TNGR, jika melihat besarnya nilai manfaat yang diperoleh PDAM maka
seharusnya PDAM memberikan kontribusi dalam pengelolaan kawasan TNGR. Kontribusi yang dimaksud di sini yaitu ikut serta dalam kegiatan pengelolaan
kawasan untuk menjaga dan memelihara kelestarian sumber daya alam TNGR sehingga semua pihak tetap mendapatkan manfaat dari keberadaan kawasan
tersebut.
5.3 Pengelolaan TNGR
Keuntungan pengelolaan
kawasan TNGR
dapat diduga
dengan membandingkan biaya total yang digunakan untuk pengelolaan dengan manfaat
total yang diperoleh dari kegiatan pengelolaan tersebut. Biaya operasional TNGR diperoleh langsung dari pemerintah yang telah dianggarkan sesuai dengan
besarnya pengajuan dari pengelola TNGR setiap tahunnya. Sedangkan pemasukan TNGR sendiri diperoleh dari tiket masuk wisata yang serahkan kepada pemerintah
dalam bentuk Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP.