Potensi Kawasan Wisata Nilai ekonomi Taman Nasional Gunung Rinjani: Studi Kasus di Obyek Wisata Otak Kokok Gading dan Desa Perian Kecamatan Montong Gading, Nusa Tenggara Barat

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Potensi Kawasan Wisata

Potensi Sumberdaya Alam Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Propinsi Nusa Tenggara Barat No.2 Tahun 1989 kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani merupakan salah satu dari 15 lokasi yang memiliki potensi pengembangan wisata alam dan menjadi daerah tujuan wisata di Propinsi Nusa Tenggara Barat. TNGR memiliki enam lokasi wisata yang menjadi tujuan rekreasi bagi masyarakat. Ke enam lokasi tersebut yaitu pertama Puncak Gunung Rinjani yang merupakan obyek wisata pendakian. Kegiatan pendakian secara besar-besaran dilakukan pada bulan Juli sampai dengan pertengahan Agustus dimana pendakian didominasi oleh kalangan mahasiswa dan pelajar dari seluruh Indonesia. Kedua, Danau Segara Anak yang merupakan obyek pemandangan alam danau yang berbentuk seperti bulan sabit dengan luasan sekitar 1.100 Ha. Ketiga, Senaru yang merupakan obyek wisata air terjun dengan ketinggian ± 25 m dan Desa Adat perkampungan dari rumah adat tradisional suku sasak bayan yang tetap dijaga keasliannya. Keempat, Air Terjun Jeruk Manis merupakan obyek wisata air terjun dengan ketinggian ± 30 m yang berada di Desa Kembang Kuning bagian selatan kawasan TNGR. Kelima, Sebau yang merupakan lokasi pemandian air panas yang didukung dengan panorama pemandangana lam sekitar lokasi dan panorama sepanjang jalur trail menuju lokasi pemandian. Sembalun, Timbenuh merupakan jalur-jalur pendakian. Dan yang terakhir adalah Otak Kokok Gading yang merupakan obyek wisata air terjun dengan pemandangan alam yang indah dan sejuk. Otak Kokok Gading berada di Resort Joben, seksi pengelolaan Taman Nasional Gunung Rinjani wilayah II Lombok Timur. Alasan pengambilan lokasi wisata ini adalah karena lokasi wisata ini merupakan lokasi dengan jumlah pengunjung paling banyak jika dibandingkan dengan lima lokasi wisata dari TNGR lainnya. Tabel 4 Rekapitulasi pengunjung TNGR tahun 2010 Senaru org Sembalun org Sebau org Kembang Kuning org Timbenuh org Otak Kokok Gading org 3.020 4.460 266 1.805 300 181.032 Sumber: Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat perbedaan jumlah pengunjung dari ke enam lokasi. Jumlah pengunjung di Otak Kokok Gading merupakan yang terbanyak dan jauh melebihi lokasi yang lainnya. Dari wawancara dengan responden wisata Otak Kokok sebanyak 16,67 pengunjung datang ke lokasi khusus untuk menikmati wisata air terjun ini saja. Jumlah ini tidak terlalu besar karena memang sebagian besar kedatangan pengunjung bukan hanya terpusat pada wisata pemandian air terjun saja namun sekalian dengan yang obyek wisata yang lainnya. Gambar 2 Air Terjun di obyek wisata Otak Kokok Gading. Sumberdaya Wisata Buatan Obyek dan tujuan wisata di Otak Kokok bukan hanya air terjun saja tetapi juga di lokasi tersebut juga dibangun fasilitas wisata seperti kolam renang dan tempat-tempat berkumpul dan istirahat, selain itu terdapat pula musholla, aula pertemuan, kamar mandi serta warung-warung tenda yang menyediakan beragam jenis makanan ringan dan beberapa makanan khas Pulau lombok. Kolam renang yang ada menjadi tambahan daya tarik bagi kawasan wisata ini. Terdapat dua buah kolam renang dengan ukuran yang berbeda, satu untuk dewasa dan satu lagi khusus untuk anak-anak. Mandi di kolam renang ini menjadi kegiatan utama bagi pengunjung dewasa dan anak-anak, sementara untuk orang tua atau lanjut usia lebih banyak beraktivitas di air terjun dengan tujuan penyembuhan penyakit sesuai dengan mitos yang ada di masyarakat. Dari wawancara dengan responden wisata sebanyak 13,33 pengunjung datang ke obyek wisata ini khusus untuk menikmati obyek wisata kolam renang. Gambar 3 Kolam Renang di obyek wisata Otak Kokok Gading. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana yang menjadi bagian penting dari lokasi wisata ini yaitu tempat-tempat berkumpul dan istirahat yang biasa disebut gazebo, aula, musholla, kamar mandi, parkiran serta warung-warung makanan. Sarana dan prasarana ini diharapkan dapat menunjang kebutuhan pengunjung dalam melakukan aktivitas rekreasinya. Gazebo merupakan tempat yang digunakan pengunjung untuk istirahat, makan dan berkumpul dengan keluarga, kerabat dan teman. Terdapat 11 gazebo dan 1 buah aula yang bisa digunakan dengan lokasi yang tersebar di sekitar lokasi wisata. Ukuran gazebo yang ada bervariasi sesuai dengan lokasinya dan bisa digunakan oleh lebih dari satu keluarga. Jika dilihat dari jumlah pengunjung yang datang, jumlah gazebo yang tersedia masih kurang apalagi untuk hari-hari libur, satu buah gazebo bisa ditempati dua sampai 3 keluarga. Namun jika dilihat dari lamanya para pengunjung di lokasi wisata yaitu sekitar 1-3 jam, jumlah gazebo masih bisa memenuhi kebutuhan tempat bagi para pengunjung. Sementara untuk aula biasanya digunakan oleh pengunjung yang datang dengan rombongan besar dan mengadakan sebuah kegiatan khusus di lokasi wisata, misalnya acara reuni, perpisahan dan lain-lain. Gambar 4 Gazebo dan aula sebagai tempat istirahat pengunjung di Otak Kokok Gading. Pada lokasi wisata ini juga terdapat dua buah musholla yang bisa digunakan untuk beribadah bagi pengunjung muslim. Ukuran untuk musholla ini tergolong kecil dan kurang bersih, dilihat dari kondisi alat-alat solat yang berserakan dan tidak teratur serta kotor. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran pengunjung untuk merapikan kembali dan meletakkan alat-alat solat pada tempatnya sehingga tetap rapi dan bersih. Gambar 5 Dua buah Musholla di obyek wisata Otak Kokok Gading. Pada setiap lokasi wisata pasti terdapat warung-warung penjualan makanan. Dan di lokasi wisata ini terdapat banyak warung makan yang menyediakan beragam jenis makanan ringan ataupun makanan khas daerah tersebut contohnya Sate Bulayak. Penjual dari warung-warung yang ada di lokasi wisata adalah masyarakat sekitar yang memang oleh pengelola diutamakan dibandingkan dengan masyarakat di luar lokasi atau jauh dari lokasi walaupun banyak yang berminat membuka usaha disana. Untuk setiap harinya tidak semua warung berjualan, hanya ada beberapa warung saja, hal ini setelah ditanyakan memang disesuaikan dengan kapan jadwal ramainya pengunjung dan pada hari libur bisa dipastikan semua warung berjualan. Gambar 6 Warung-warung makan dan sate bulayak khas Otak Kokok Gading. Keberadaan kamar mandi tidak akan bisa dilepaskan dari sebuah lokasi wisata, apalagi jika lokasi wisatanya marupakan lokasi pemandian seperti Otak Kokok ini. Jumlah kamar mandi di lokasi wisata ini yaitu 16 buah yang tersebar di dua lokasi yaitu 6 kamar mandi di dekat musholla dan 10 kamar mandi di dekat kolam renang. Selain kamar mandi tertutup, terdapat juga ruang bilas untuk pengunjung di areal terbuka dekat dengan lokasi air terjun. Penggunaan kamar mandi dikenakan biaya Rp 1.000 per orang setiap satu kali masuk dan setiap kamar mandi dijaga oleh satu orang petugas yang merupakan bagian dari masyarakat sekitar lokasi. Kondisi kamar mandinya sendiri cukup bersih karena memang kebanyakan hanya digunakan untuk mengganti pakaian setelah mandi baik di lokasi air terjun maupun di kolam renang. Jumlah kamar mandi untuk saat ini memang masih kurang jika dibandingkan dengan jumlah pengunjung yang datang terutama ketika hari-hari libur. Gambar 7 Kamar mandi dan tempat bilas di obyek wisata Otak Kokok Gading. Tempat parkir penting keberadaannya bagi sebuah lokasi wisata. Pada loksai wisata Otak Kokok ini terdapat tempat parkir yang luas yang sampai sejauh ini cukup untuk menampung banyaknya jumlah kendaraan pengunjung yang datang. Untuk hari-hari biasa tempat parkir ini sangat cukup untuk menampung kendaraan pengunjung baik roda dua, roda empat atau lebih. Namun pada hari libur perlu penataan yang lebih baik dan rapi sehingga daya tampung tempat parkir bisa maksimal. Tempat parkir ini dijaga dan dikelola oleh beberapa petugas yang berasal dari masyarakat sekitar lokasi wisata, dimana mengatur tempat parkir ini menjadi salah satu mata pencahariannya. Gambar 8 Tempat parkir di obyek wisata Otak Kokok Gading. Persepsi dan Motivasi Motivasi pengunjung untuk datang ke objek wisata Otak Kokok Gading belum bisa dikatakan bervariasi. Sebagian besar datang untuk menikmati fasilitas pemandian dan yang lain hanya menikmati keindahan alam. Menurut hasil wawancara ada mitos yang mendukung pengunjung untuk mandi di pemandian Otak Kokok Gading, dipercaya sumber air disana bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. Tabel 5 Karakteristik pengunjung berdasarkan penilaian terhadap daya tarik objek wisata Otak Kokok Gading Objek Wisata yang menarik Jumlah org a. Pemandangan alam 4 13,33 b. Air terjun 5 16,67 c. Kolam Berenang 4 13,33 b dan c 11 36,67 a dan c 6 20 Objek wisata Otak Kokok Gading sangat menarik untuk dikunjungi. Hal ini terbukti dengan kedatangan pengunjung yang selalu ada di objek wisata ini dari pagi ketika baru dibuka sampai sore menjelang tutup. Dari hasil wawancara diperoleh jumlah pengunjung wisata terbanyak adalah yang memilih objek wisata ini karena air terjun dan kolam renangnya sebesar 36,67. Bisa dilihat bahwa motivasi pengunjung datang ke objek wisata Otak Kokok Gading bukan hanya untuk satu tujuan saja karena disana terdapat beberapa objek wisata yang bisa dinikmati. Untuk frekuensi kedatangan, jika seseorang semakin tinggi frekuensinya datang ke suatu objek wisata, maka orang tersebut sangat memahami dan mengenal objek wisata tersebut. Dari wawancara yang dilakukan sebanyak 63,33 pengunjung sudah datang ke Otak Kokok Gading lebih dari tiga kali, dan hanya 3,33 saja yang baru pertama kali datang. Biasanya mereka berkunjung pada hari libur dan untuk beberapa responden berkunjung juga dilakukan pada hari-hari kerja karena lokasi objek wisata yang mudah dijangkau dan bisa dikatakan objek wisata ini merupakan tujuan utama untuk setiap rekreasi yang mereka lakukan. Persepsi responden wisata Objek Wisata Otak Kokok Gading, meliputi: persepsi tentang keindahan alam, kondisi lingkungan, aksesibilitas, fasilitas,dan kondisi keamanan. Keindahan kawasan Otak Kokok Gading merupakan salah satu daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke tempat ini. Pengunjung yang menjadi responden pada umumnya mengganggap keindahan alamnya menarik sebanyak 60, cukup menarik sebanyak 33,33, dan kurang menarik sebanyak 6,67. Kondisi lingkungan kawasan wisata sangat mempengaruhi orang untuk berkunjung. Hal ini disebabkan pengunjung menginginkan sesuatu yang indah dipandang dan nyaman di tempat objek wisata. Pengunjung harus setidaknya merasakan ada sesuatu yang indah di dalamnya. Walaupun demikian, seseorang akan menilai baik dan buruk suatu lingkungan tergantung dari sudut pandang masing-masing. Berdasarkan persepsi responden, sebagian besar menyatakan kondisi lingkungan objek wisata Otak Kokok Gading baik sebanyak 90 dan sebagian kecil menyatakan cukup baik sebanyak 6,67 dan menyatakan kurang baik sebanyak 3,33. Lokasi wawancara dengan responden akan mempengaruhi persepsi responden terhadap kondisi lingkungan karena mereka akan cenderung melihat kesekeliling saat ditanyakan. Dan responden yang sudah sering berkunjung akan lebih mengetahui kondisi lingkungan di Otak Kokok Gading ini. Untuk mencapai suatu lokasi objek wisata, aksesibilitas menuju kawasan sangat penting sebagai pertimbangan seseorang untuk mengunjungi lokasi tersebut atau tidak. Aksesibilitas ini terkait kondisi jalan dan kemudahan transportasi untuk mencapai lokasi wisata. Sebagian responden menyatakan aksesibilitas mudah sebanyak 80 karena jalan bisa dilalui oleh kendaraan roda dua sampai enam seperti bus. Sebagian lagi 20 menyatakan cukup mudah karena memang tidak tersedia angkutan umum yang melalui akses ke lokasi hanya saja kondisi jalannya yang baik dan tidak rusak. Tabel 6 Penilaian pengunjung terhadap fasilitas di lokasi obyek wisata Otak Kokok Gading Fasilitas Jumlah org a. Sangat lengkap 6 20 b. Lengkap 17 56,67 c. Kurang lengkap 7 23,33 Berdasarkan tabel di atas secara umum dapat disimpulkan bahwa 76,67 responden menyatakan fasilitas objek wisata Otak Kokok Gading tergolong lengkap. Mereka merasa sudah cukup dengan fasilitas yang ada saat ini. Dan sebagian lagi sebanyak 23,33 menyatakan kurang lengkap dan beranggapan masih perlu fasilitas penunjang lainnya, supaya pengunjung bisa menikmati lebih banyak jenis wisata di tempat ini, seperti sarana hiburan dan sarana bermain anak- anak. Publikasi Wisata TNGR Publikasi dalam rangka mempromosikan lokasi-lokasi wisata di TNGR oleh pengelola dilakukan dalam beberapa bentuk publikasi, baik yang sudah terlaksana maupun rencana-rencana publikasi untuk ke depannya. Kegiatan publikasi yang sudah dilakukan yaitu pembuatan buku seri, poster, mengadakan pameran konservasi sumberdaya alam, pembuatan website dan publikasi profil wisata pada majalah. Adapun rencana-rencana untuk publikasi yang belum dilaksanakan yaitu pencetakan leaflet, brosur TNGR, buletin, pembuatan film atau slide dokumenter, dan tukar-menukar informasi dengan TN lain baik di dalam atau luar negeri. Gambar 9 Buku Informasi TNGR yang diproduksi langsung oleh Balai TNGR.

5.2 Nilai Ekonomi Kawasan