Penelitian Sebelumnya Nilai ekonomi Taman Nasional Gunung Rinjani: Studi Kasus di Obyek Wisata Otak Kokok Gading dan Desa Perian Kecamatan Montong Gading, Nusa Tenggara Barat

Beberapa aspek penelitian manfaat rekreasi yang diperlukan menurut Yoety 1997, biasanya meliputi beberapa informasi data kuantitatif mengenai wisatawan yang datang, seperti: 1 Waktu atau bulan wisatawan berkunjung 2 Negara asal wisatawan 3 Umur dan jenis kelamin 4 Maksud kunjungan 5 Transportsi yang digunakan 6 Hotel atau akomodasi yang dipakai 7 Rata-rata lama tinggal di daerah tujuan wisata 8 Rata-rata pengeluaran wisatawan tiap orang per hari 9 Objekatraksi wisata yang dilihat 10 Menggunakan jasa Tour Operator atau mengatur sendiri. Menurut Wahab 1989, karakteristik wisatawan merupakan variabel penting dalam melakukan suatu kegiatan perencanaan pariwisata. Karakteristik tersebut antara lain, umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan, jabatan, jumlah anggota keluarga, jumlah anggota yang berkunjung bersama, musimwaktu kunjungan, lama kunjungan, jarak yang ditempuh, maksud kunjungan, jenis transportasi yang digunakan, jumlah pengeluaran yang dihabiskan dan jenis akomodasi yang dimanfaatkan.

2.6 Penelitian Sebelumnya

1 Ridha 2008 Penelitian ini dilakukan di kawasan wisata Situ Lengkong Panjalu, Desa Panjalu, Propinsi Jawa Barat dengan judul Nilai Ekonomi Wisata Kawasan Situ Lengkong Panjalu Kabupaten Ciamis dengan Metode Kontingensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai ekonomi wisata kawasan Situ Lengkong Panjalu sebagai kawasan wisata yeng mempunyai fungsi ekologi bagi kelestarian kawasan Situ Lengkong dan Cagar Alam Panjalu dengan metode kontingensi melalui pendekatan kesediaan membayar dan dibayar masyarakat di lokasi tersebut. Hasil penelitian ini nilai ekonomi kawasan dengan menggunakan metode kontingensi melalui pendekatan kesediaan membayar masyarakat di kawasan wisata Situ Lengkong Panjalu, yaitu sebesar Rp 701.147.641 per tahun, sedangkan melalui pendekatan kesediaan membayar masyarakat di kawasan wisata Situ Lengkong Panjalu, yaitu sebesar Rp 877.092.044 per tahun. 2 Sumaryati 2005 Penelitian ini dilakukan di Gili Sulat dengan judul Studi Potensi Wisata Alam di Kawasan Gili Sulat, Kabupaten Lombok Timur, Propinsi Nusa Tenggara Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali potensi wisata alam yang terdapat di kawasan Gili Sulat, Kabupaten Lombok Timur Propinsi Nusa Tenggara Barat dan menyusun konsep awal pengembangan wisata alam yang memberikan keuntungan ekonomi dengan tetap menjaga kelestarian kawasan. Metode pengumpulan data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif untuk data primer dan dengan melakukan studi pustaka untuk data sekundernya. Sedangkan untuk analisis data digunakan metode SWOT. Hasil penelitian ini adalah bahwa kekuatan yang dimiliki oleh kawasan adalah adanya kekhasan ekosistem mangrove alami dan perairan yang jernih dengan pemandangan bawah lautnya serta adanya panorama alam puncak Gunung Rinjani dan adanya lokasi budidaya mutiara. 3 Wenda Akhmadi 2010 Penelitian ini dilakkan di Kabupaten Tegal di lokasi Taman Wisata Pemandian Air Panas Guci dengan judul yaitu Penilaian Manfaat Ekonomi dan Pengelolaan Lingkungan Taman Wisata Pemandian Air Panas Guci Kabupaten Tegal. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui nilai manfaat ekonomi intangible sumber daya alam dan lingkungan TWPAP Guci sebagai tempat wisata, mengetahui pengaruh tingkat pendapatan, persepsi responden terhadap kualitas lingkungan, dan substitusi wisata alam yang lain terhadap minat wisatawan untuk melakukan kunjungan ke TWPAP Guci, dan untuk mengetahui strategi pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan untuk pengembangan kawasan TWPAP Guci. Metode yang digunakan yaitu metode biaya perjalanan travel cost method . Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran penerapan metode penilaian manfaat ekonomi dari tempat rekreasi yang tidak mempunyai nilai pasar agar memiliki nilai secara kuantitatif dengan menggunakan metode biaya perjalanan. BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kontingensi, yaitu metode teknik survey untuk menanyakan kepada pengunjung dan masyarakat tentang nilai atau harga yang mereka berikan terhadap komoditi yang tidak memiliki harga pasar. Metode ini dapat digunakan untuk menilai keuntungan dari penyediaan barang dan jasa lingkungan dan untuk menentukan pilihan besarnya harga yang mampu dikorbankan seseorang untuk mendapatkan barang dan jasa lingkungan tersebut. Prinsip yang mendasari metode kontingensi ini adalah bahwa preferensi seseorang terhadap barang dan jasa lingkungan ditransformasikan ke dalam bentuk nilai uang. Dengan dasar asumsi ini, maka pada dasarnya metode kontingensi ini menilai barang dan jasa lingkungan dengan menanyakan dua pertanyaan berikut Bahruni 2004: 1. Berapakah jumlah maksimum uang yang ingin dibayar oleh seseorang willingness to pay setiap tahunnya untuk memperoleh peningkatan kualitas lingkungan. 2. Berapakah jumlah maksimum uang yang bersedia diterima oleh seseorang willingness to accept setiap tahunnya sebagai kompensasi atas diterimanya kerusakan lingkungan dampak negatif dari lingkungan.

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian