Aksesibilitas Topografi dan Iklim

Gambar 1 Peta pulau Lombok dengan TNGR dan lokasi obyek wisatanya.

4.2 Aksesibilitas

Untuk mencapai kawasan TNGR dapat ditempuh dengan mudah dan lancar. Dari Jakarta – Mataram dapat ditempuh dengan pesawat udara atau jalan darat. Dengan pesawat udara diperlukan waktu ± 2 jam, sedangkan dengan jalan darat diperlukan waktu ± 32 jam perjalanan termasuk naik Ferry. Dari Mataram ke desa-desa terdekat dengan kawasan taman nasional dapat dicapai dengan kendaraan umum atau roda empat dengan kondisi jalan beraspal. Dari desa terdekat menuju lokasi dapat ditempuh dengan jalan kaki melalui jalan trail yang cukup baik dan memadai. Route perjalanan dari kota Mataram menuju lokasi adalah sebagai berikut: Tabel 2 Aksesibitas ke lokasi-lokasi di kawasan TNGR No Route Jarak Jenis Sarana Perhubungan KeadaanKondisi Waktu Tempuh 1. Mataram – Aikmel – Desa Sembalun Lawang ± 90 Km Kendaraan umum roda empat roda dua Jalan beraspal cukup baik ± 2,5 Jam Desa Sembalun lawang – Pelawangan Sembalun ± 18 Km Jalan kaki Jalan setapak jalan trail ± 11 Jam Pelawangan Sembalun – Puncak Gn. Rinjani ± 7 Km Jalan kaki Jalan setapak jalan trail ± 5 Jam Pelawangan Sembalun – Danau Segara anak ± 7 Km Jalan kaki Jalan setapak jalan trail ± 4 Jam 2. Mataram – Bayan – Senaru ± 82 Km Kendaraan umum roda 4 roda 2 Jalan beraspal, cukup baik ± 2,5 Jam Desa Senaru – Danau Segara anak ± 25 Km Jalan kaki Jalan setapak jalantrail ± 10 Jam Danau Segara anak – Puncak Gn. Rinjani ± 10 Km Jalan kaki Jalan setapak jalan trail 16 Jam 3. Mataram – Masbagik – Kotaraja – Kembang kuning ± 60 Km Kendaraan umum roda empat roda 2 Jalan beraspal, cukup baik ± 1,5 Jam Kembang kuning – Air terjun jeruk manis ± 1,8 Km Jalan kaki Jalan setapak jalan trail ± 30 Menit 4 Mataram – Otak kokok 45 Km Kendaraan umum roda 4 roda 2 Jalan beraspal. cukup baik ± 1,5 Jam

4.3 Topografi dan Iklim

Kawasan TNGR merupakan daerah yang bergunung-gunung dengan ketinggian beranekaragam antara 500 m dpl sampai 3.726 m dpl, sedangkan kelerengannya mulai dari sedang 0 25, berat 25-40 dan berat sekali 40. Luas masing-masing kelas lereng tersebut berturut-turut adalah 16.678 ha, 15.882 ha dan 7.645 ha. Daerah yang relatif landai terdapat di bagian selatan dan timur laut TNGR terletak pada ketinggian 1.800-2.000 m dpl yaitu kaki G. Rinjani. Puncak ketinggian terdapat di Gunung Rinjani 3.726 m dpl merupakan gunung tertinggi kedua di Indonesia. Gunung-gunung lain yang berdekatan letaknya dengan Gunung Rinjani adalah: Gunung Baru 2.376 m, Gunung Sangkareang 2.914 m, Gunung Buan mangge 2.895 m, Gunung Kondo dan Gunung Manik. Diantara gunung-gunung tersebut dipisahkan oleh lembah yang luas dan jurang terjal dan berbatu. Di lembah sebelah barat Gunung Rinjani terdapat danau Segara Anak 2.100 m dpl yang airnya berbau belerang dengan suhu yang berbeda satu tempat dengan tempat lainnya, mulai dari yang dingin, sedang, hangat sampai panas. Gunung Baru mempunyai keistimewaan tersendiri karena gunung tersebut seakan- akan muncul dari tengah-tengah danau Segara Anak. Gunung ini masih aktif dan letusan terakhir terjadi tahun 1994. Secara umum daerah kawasan TNGR mempunyai iklim tropis. Curah hujan dominan berkisar antara 1750-2000 mm di bagian barat laut, utara, timur laut dan tenggara kawasan serta di bagian utara hingga barat daya danau Segara Anak dengan curah hujan berkisar antara 2000-2500 mm dan sebagian kecil dengan curah hujan 1500-1750 mm. Curah hujan tersebut bervariasi menurut ketinggian dan letak geografis. Kecenderungannya adalah semakin tinggi letak dari permukaan laut maka semakin besar curah hujannya, dan daerah pantai utara serta timur relatif lebih kering dibanding daerah pantai barat dan selatan. Perbedaan curah hujan antara satu tempat dengan tempat lainnya bisa sangat tinggi, yaitu dari 700 mm di daerah timur yang paling kering sampai melebihi 3500 mm di daerah sekitar Gunung Rinjani. Menurut Schmidth dan Ferguson TNGR termasuk tipe iklim C dan D di sebelah barat dan tenggara dan tipe iklim E di sebelah timur laut, sedangkan menurut Oldeman TNGR ini termasuk tipe iklim D 3 dan D 4. D 3 dengan 3-4 bulan basah, 4-6 bulan kering. Untuk disebelah barat daya tipe iklim D 4 dengan tipe 3-4 bulan basah dan 6 bulan kering terjadi di bagian utara dan timur . Musim hujan biasanya terjadi antara bulan Nopember sampai dengan Maret musim muson barat laut. Suhu rata-rata di Lombok Mataram 22°C dengan variasi 30°C-32°C maksimum dan 20°C-24°C minimum. Kelembaban nisbi antara 75-85. Jika tiap kenaikan 100 m diikuti dengan penurunan suhu terbesar 0.5° C, maka temperatur di puncak Gunung Rinjani berkisar antara 1°C-11°C terutama jika musim kemarau dan bertiup angin yang kencang.

4.4 Tanah dan Hidrologi