Komposisi penduduk berdasarkan suku Komposisi penduduk berdasarkan pendidikan Komposisi penduduk berdasarkan matapencaharian

3.2. Kondisi Sosial – Ekonomi Masyarakat

3.2.1. Komposisi penduduk

Berdasarkan hasil Sensus Penduduk oleh BPS Pemerintah Kabupaten Simalungun Simalungun dalam Angka 2010 jumlah penduduk Kecamatan Haranggaol Horisan adalah 4.994 jiwa yang terdiri dari 2.517 orang laki-laki dan 2.477 orang perempuan sex ratio sebesar 101,61 dan kepadatan penduduknya sebesar 145 jiwaKm 2 . Dari hasil sensus penduduk 2010, jumlah penduduk yang terkecil terdapat pada kecamatan Haranggaol Horisan, dari jumlah penduduk pada 31 kecamatan di daerah kabupaten Simalungun.

3.2.1.1 Komposisi penduduk berdasarkan suku

Penduduk Kecamatan Haranggaol di dominasi oleh Suku Simalungun. Hal ini dilatarbelakangi karena pertama-tama menempati daerah ini adalah Suku Simalungun dapat dikatakan Suku Simalungun adalah penduduk asli Kecamatan Haranggaol Horisan. Tapi pada saat ini selain suku asli banyak juga suku perantau yang menempati daerah ini, seperti Suku Batak Toba, Karo, Padang, Jawa dan lainnya. Untuk lebih jelasnya perbandingan penduduk suku dapat dilihat pada tabel 3.2 Tabel 3.2. Komposisi Penduduk Berdasarkan Suku Universitas Sumatera Utara Dilihat dari tabel di atas suku pendatang yang paling dominan adalah suku batak Toba yaitu 20, kemudian disusul oleh suku Karo dan Jawa dan yang terakhir ialah suku Padang. Namun suku batak Toba sebagian sudah tidak mau lagi disebut sebagai pendatang dengan alasan mereka sudah turun-temurun tinggal dan lahir di daerah Haranggaol.

3.2.1.2 Komposisi penduduk berdasarkan pendidikan

Masyarakat Kecamatan Haranggaol Horisan sebenarnya sudah sadar akan pentingnya pendidikan, hal ini ditandai dengan sudah banyaknya masyarakat Haranggaol telah lulus SMA tetapi sebagian besar tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Hal ini disebabkan karena faktor kurangnya minat belajar pemuda-pemudi setempat dan faktor ekonomi. Masyarakat kecamatan Haranggaol Horisan ada juga menyekolahkan putraputri ke luar dari daerah Haranggaol, ini dikarenakan keinginan orangtua agar anaknya mendapat pendidikan yang lebih bagus.

3.2.1.3 Komposisi penduduk berdasarkan matapencaharian

no Suku Persentase 1 Simalungun 70 2 Batak Toba 20 3 Karo 5 4 Jawa 3 5 Padang 2 Jumlah 100 Universitas Sumatera Utara Ada beberapa jenis matapencaharian yang digeluti oleh masyarakat Kecamatan Haranggaol seperti peternak ikan, petani, pedagang, wiraswasta pemilik hotel, penginapan dan PNS. Sebahagian besar penduduk kecamatan ini bermatapencaharian dari sektor pertanian. Adapun jenis tanaman yang ditanam para petani adalah berupa tanaman palawija seperti : sayur- mayur, kacang, tomat, bawang dan lain-lain. Sebagai tanaman tua masyarakat setempat menanam kopi dan mangga. Pada sektor peternakan ikan, masyarakat memanfaatkan alam Danau Toba sebagai tempat untuk membudidayakan ikan. Adapun jenis ikan yang diternakkan oleh masyarakat adalah jenis ikan mujair atau sering juga disebut ikan Nila ikan air tawar. Adapun alasan masyarakat setempat memilih memelihara ikan mujair adalah karena menurut mereka ikan nila lebih tahan terhadap virus dan kondisi alam Danau Toba. Sebenarnya sebelum tahun 2004 masyarakat kecamatan Haranggaol Horisan membudidayakan Ikan Mas, namun pada tahun 2004 virus Koiherves menyerang ikan Mas tersebut sehingga banyak ikan yang mati, sejak itulah ikan mas tidak diternakkan lagi di daerah ini, sehingga masyarakat lebih memilih menternakkan ikan Nila. Perlu juga diketahui para PNS tidak hanya bekerja sebagai pegawai tetapi banyak juga diantara mereka yang menjadi peternak ikan Nila sebagai kerja sampingan. Oleh sebab itu keramba jaring apung juga memberi sumbangan yang besar terhadap perekonomian masyarakat.

3.3. Sarana dan Prasarana

Universitas Sumatera Utara

3.3.1. Sarana wisata