Mencari Koefisien Korelasi Linier Ganda Pengujian Koefisien Regresi Linier Ganda

4.4. Mencari Koefisien Korelasi Linier Ganda

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat harga 2 y ∑ =6240699sedangkan JK reg yang telah dihitung adalah6240595,16. Maka selanjutnya dengan rumus R 2 = 2 y JK reg ∑ Sehingga didapat koefisien determinasi : R 2 = 6240595 6240595,16 = 1 Dan untuk koefisien korelasi ganda, kita gunakan : R = 2 R = 1 = 1 Dari hasil perhitungan didapat nilai koefisien determinasi sebesar 1 dan dengan mencari akar dari R 2 , diperoleh koefisien korelasinya sebesar 1. Nilai tersebut digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independent terhadap perubahan variabel dependent. Artinya 100 jumlah produksi ikan Nila dipengaruhi oleh ketiga faktor yang dianalisis. Universitas Sumatera Utara

4.5. Koefisien Korelasi

4.5.1. Perhitungan Korelasi antara Variabel Y dengan X

i 1. Koefisien korelasi antara jumlah produksi ikan Nila Y dengan luas lahan keramba X 1 . r yx1 = { } { } 2 2 2 1 2 1 1 1 1 Y Y n X X n Y X Y X n ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ = { } { } 2 2 23637 117982253 5 38,86 394,976 5 23637 38,86 203485,699 5 − − − = 0,965 Nilai yang positif menandakan hubungan yang searah antara jumlah produksi Ikan Nila dengan luas lahan keramba, artinya penambahan jumlah produksi ikan Nila akan meningkatkan luas lahan dan sebaliknya penurunan jumlah produksi ikan Nila akan menurunkan luas lahan keramba, hubungan antara jumlah produksi ikan Nila dengan luas lahan keramba tergolong kuat, ini ditandai dengan nilai r yang tinggi yaitu 0,965. 2. Koefisien korelasi antara jumlah produksi ikan Nila Y dengan jumlah bibit ikan X 2 . r yx2 = { } { } 2 2 2 2 2 2 2 1 2 Y Y n X X n Y X Y X n ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ = { } { } 2 2 23637 117982253 5 140543,4 4145390929 5 23637 140543,4 2 699231808, 5 − − − = 0,999 Universitas Sumatera Utara Nilai yang positif menandakan hubungan yang searah antara jumlah produksi Ikan Nila dengan jumlah bibit ikan, artinya penambahan jumlah produksi ikan Nila akan meningkatkan jumlah bibit dan sebaliknya penurunan jumlah produksi ikan Nila akan menurunkan jumlah bibit ikan Nila, hubungan antara jumlah produksi ikan Nila dengan jumlah bibit ikan Nila tergolong kuat, ini ditandai dengan nilai r yang tinggi yaitu 0,999. 3. Koefisien korelasi antara jumlah produksi ikan Nila Y dengan jumlah pakan ikan Nila X 3 . r yx3 = { } { } 2 2 2 3 2 3 3 1 3 Y Y n X X n Y X Y X n ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ = { } { } 2 2 23637 117982253 5 6895,03 9878881 5 23637 6895,03 34092037 5 − − − = 0,984 Nilai yang positif menandakan hubungan yang searah antara jumlah produksi Ikan Nila dengan jumlah pakan, artinya penambahan jumlah produksi ikan Nila akan meningkatkan jumlah pakan ikan dan sebaliknya penurunan jumlah produksi ikan Nila akan menurunkan jumlah pakan ikan, hubungan antara jumlah produksi ikan Nila dengan jumlah pakan ikan tergolong kuat, ini ditandai dengan nilai r yang tinggi yaitu 0,984.

4.5.2. Perhitungan korelasi antar variabel bebas

1. Koefisien korelasi antara luas lahan keramba X 1 jumlah bibit ikan X 2 . Universitas Sumatera Utara r 12 = { } { } 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 X X n X X n X X X X n ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ = { } { } 2 2 140543,4 9878881 5 38,86 394,976 5 140543,4 38,86 4 1221315,50 5 − − − = 0,958 2. Koefisien korelasi antara luas lahan keramba X 1 jumlah pakan ikanX 3 . r 13 = { } { } 2 3 2 3 2 1 2 1 3 1 3 1 X X n X X n X X X X n ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ = { } { } 2 2 6895,03 9878881 5 38,86 394,976 5 6895,03 38,86 59073,877 5 − − − = 0,935 3. Koefisien korelasi antara jumlah bibit ikan X 2 jumlah pakan ikan jumlah X 3 . r 23 = { } { } 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 X X n X X n X X X X n ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ = { } { } 2 2 6895,03 9878881 5 140543,4 4145390929 5 6895,03 140543,4 20224332,8 5 − − − = 0,922

4.6. Pengujian Koefisien Regresi Linier Ganda

Universitas Sumatera Utara ∧ Y = 7,552+2,792X 1 + 0,249X 2 - 1,672X 3 H : b i = 0 dimana i = 1, 2, ...k variabel bebas X i tidak berpengaruh terhadap Y H 1 : b i ≠ 0 dimana i = 1,2, ....k variabel bebas X i berpengaruh terhadap Y Dimana : Terima H jika t hitung t tabel Tolak H jika t hitung t tabel Dari Perhitungan yang sebelumnya didapat harga – harga : 2 123 . y s = 104,040 , 2 1 x ∑ = 92,956, 2 2 x ∑ = 194901472 dan 2 3 x ∑ = 370593, R 1 = r 12 = 0,958, R 2 = r 12 = 0,958 dan R 3 = r 13 = 0,935 Maka kekeliruan baku Koefisien b i adalah sebagai berikut : 2 2 2 ... 12 . 1 i i k y bi R x s s − ∑ = 2 1 2 1 2 123 . 1 1 R x s s y b − ∑ = = 0,917764 1 92,956 104,040 − = 4,161 2 2 2 2 2 123 . 2 1 R x s s y b − ∑ = Universitas Sumatera Utara = 0,917764 1 194901472 104,040 − = 0,008 2 3 2 3 2 123 . 3 1 R x s s y b − ∑ = = 0,874225 1 370593 104,040 − = 0,149 Sehingga diperoleh distribusi t i dengan perhitungan i i i sb b t = sebagai berikut : 1 1 1 sb b t = = 4,161 2,792 = 0,671 2 2 2 sb b t = = 0,008 0,249 = 31,125 3 3 3 sb b t = Universitas Sumatera Utara = 0,149 1,672 - = -11,221 Dari tabel distribusi t dengan dk = 4 dan α = 0,05 diperoleh t tabel sebesar 1,9432 dan dari hasil perhitungan diatas diperoleh : 1. t 1 = 0,671nilai mutlak t tabel = 12,7062 2. t 2 = 31,125 nilai mutlak t tabel = 12,7062 3. t 3 = 11,221 nilai mutlak t tabel = 12,7062 Sehingga dari kedua koefisien regresi tersebut variabel X 1 Luas lahan kerambadan X 3 jumlah pakan ikan tidak memiliki pengaruh yang berarti atau tidak signifikan, sedangkan X 2 jumlah bibit ikan memiliki pengaruh yang berarti atau signifikan terhadap persamaan regresi yang didapat. Universitas Sumatera Utara BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM

5.1. Pengertian Implementasi Sistem