Tabel 3.5 Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
No Pendidikan
Jumlah Persentase
1 Sarjana S1, S2, S3
32 34,04
2 Diploma D1, D2, D3
17 18,08
3 SMUSederajat
22 23,41
4 SMPSederajat
18 19,15
5 SD
5 5,32
Jumlah 94
100
Sumber : Data hasil penelitian November 2012 Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk meningkatkan
sumber daya manusia baik pendidikan formal maupu informal. Secara umum, masyarakat di Kelurahan Perintis berpendidikan SMUSederajat. Sedangkan proporsi
responden yang memiliki pendidikan SMPSederajat dan SDSederajat cukup kecil. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden yang terdapat ada juga
yang memiliki pendidikan terakhir Sarjana dan Diploma yang jumlahnya relatif sedang. Dari data ini dapat dilihat bahwa masyarakat sudah memiliki kesadaran untuk
berpartisipasi dalam Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2010 yang lalu, dan sudah diangagap memiliki kesadaran tentang pentingnya partisipasi politik.
B. Pemilihan Kepala Daerah
Pilihan merupakan salah satu aspek dari perilaku secara umum. Perilaku baik secara umum ataupun perilaku pada wilayah lebih spesifik seperti perilaku politik
yang merupakan hasil dari prose interaksi politik yang cukup kompleks dan sulit untuk dapat dimengerti karena tidak bersifat statis. Interaksi tersebut dapat
melibatkan beberapa hal mulai dari karakter individu, lingkungan, dan pekerjaan serta kondisi pendidikan dan ekonomi seseorang. Pada dasarnya pilihan politik mencakup
aspek emosional dan juga aspek psikologis, dan cakupan tersebut dapat dinyatakan sebagai kesiapan untuk dapat bereaksi terhadap objek politik.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.6 Data Responden Apakah Terdaftar Sebagai Pemilih Tetap DPT
pada pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2010
No Data Responden
Jumlah Persentase
1 Terdaftar
94 100
2 Tidak terdaftar
- -
Jumlah 94
100
Sumber : Data hasil penelitian November 2012 Dari tabel 3.6 menunjukkan bahwa seluruh responden sudah terdaftar dalam
DPT Daftar Pemilih Tetap. Meskipun demikian pada saat melakukan penelitian, peneliti banyak menemukan masyarakat yang tidak mendapat kartu pemilih, padahal
masyarakat tersebut layak mendapatkannya, hal ini sesuai dengan UU No. 10 Tahun 2008 pasal 19, yang menyatakan bahwa Warga Negara Indonesia yang pada hari
pemugutan suara telah genap berumur 17 tujuh belas tahun atau lebih atau sudahpernah kawin mempunyai hal memilih. Adapun masyarakat yang terdaftar
dalam DPT ialah sebanyak 4.589 orang. Namun yang menjadi masalah ialah banyaknya masyarakat yang tidak mendapatkan kartu pemilih sehingga tidak dapat
menggunakan hak pilihnya, dan lebih ironisnya lagi, ada juga warga yang sudah lama meninggal dunia tetapi tetap terdaftar dalam DPT. Dengan demikian pemilu hanya
sebagai simbol bahwa kehidupan politik dijalankan melalui cara demokrasi, namun pemilu itu sendiri tidak dijalankan secara demokratis.
Seluruh responden telah terdaftar dalam daftar pemilih tetap dan mereka semua menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan kepala daerah pada putaran
kedua, seperti yang diungkapakan oleh Verba dan Nie sekalipun ada persamaan hak, partisipasi tidak terbagi rata, sebabnya adalah bahwa sifat-sifat yang mendorong
mereka berpartisipasi, motivasi, kecakapan dan sumber pembantu lainnya tidak terbagi rata, untuk itu walaupun semua responden menggunakan hak pilihnya dalam
pemilihan kepala daerah akan tetapi tetap saja motivasi mereka dalam menggunakan hak pilihnya sangat beragam.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.7 Data Responden Apakah Menggunakan Hak Pilih pada Putaran I dan Putaran II
dalam pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Medan 2010
No Data Responden
Jumlah Persentase
1 Menggunakan
94 100
2 Tidak Menggunakan
- -
Jumlah 94
100
Sumber : Data hasil penelitian November 2012 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa semua responden menggunakan hak
pilihnya, mereka antusias untuk ikut dalam proses pemilihan Walikota dan Wakil Walikota dengan menggunakan hak pilihnya. Hal ini membuktikan bahwa seluruh
sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat yang ada di Kelurahan Perintis telah terdaftar dalam DPT tetap menggunakan hak pilihnya, terlihat antusias yang cukup
besar dari responden yang dipilih peneliti dalam menggunakan hak pilihnya di Pemilihan Kepala Daerah putaran ke II di Kota Medan.
Tabel 3.8 Data Responden Apakah Mengenal Pasangan Calon Pendukung
Walikota dan Wakil Walikota Medan 2010
No Data Responden
Jumlah Persentase
1 Ya
60 63,83
2 Tidak
34 36,17
Jumlah 94
100
Sumber : Data hasil penelitian November 2012 Mengenal calon Walikota dan Wakil Walikota, maksudnya ialah sejauh
mana responden mengenal tentang indentitas calon Walikota dan Wakil Walikota. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 94 responden yang diberikan
kuesioner, 60 orang responden yang menyatakan bahwa mereka mengenal calon Walikota dan Wakil Walikota Medan. Akan tetapi belum tentu masyarakat yang
mengenal siapa pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota pasti akan menggunakan hak pilihnya. Adapun alasan mereka untuk tetap menggunakan hak
Universitas Sumatera Utara
pilihnya karena disebabkan oleh kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, serta adanya informasi yang telah diperoleh masyarakat. Meskipun banyak yang mengenal
calon tidak dapat disimpulkan secara jelas apakah mereka memilih karena mengenal secara kekeluargaan atau mengenal hanya karena mereka melihat begitu banyak iklan
maupun baliho yang ditempelkan sewaktu pemilihan kepala daerah tersebut. Tabel 3.9
Data Responden tentang dukungan terhadap Pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Medan 2010
No Data Responden
Frekuensi Persentase
1 Ya
61 64,90
2 Tidak
33 35,10
Jumlah 94
100
Sumber : Data hasil penelitian November 2012 Dari 94 orang responden yang menjawab kuesioner, dapat dikatakan
semuanya memberikan dukungan pada salah satu pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Medan karena tidak satu orang pun dari responden yang tidak memberikan
dukungan pada salah satu pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Medan tahun 2010 yang lalu. Mereka antusias pada pelaksanaan pemilihan Walikota dan Wakil
Walikota Medan yang baru dilaksanakan secara langsung ini, sehingga mereka dengan suka rela memberikan dukungan pada salah satu pasangan calon Walikota dan
Wakil Walikota Medan. Dukungan yang diberikan dapat berupa banyak hal termasuk didalamnya
merupakan dukungan secara moral yaitu sebagai tim sukses atau ikut berkampanye akan tetapi data diatas menunjukkan bahwa banyak yang ikut mendukung calon
Walikota dan Wakil Walikota dalam memimpin kota Medan diputaran yang kedua ini. Hal tersebut dapat dinilai sebagai suatu pengetahuan politik yang sudah cukup
bagi perempuan Islam dalam menentukan pilihannya, dimana dukungan seperti apapun bagi perempuan Islam di Kelurahan Perintis ini penting guna membangun
serta dapat mencapai kemakmuran bagi setiap orang siapapun calon yang akan menang nantinya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.10 Data Responden mengetahui Informasi mengenai Pemilukada
Walikota dan Wakil Walikota Medan 2010
No Data Responden
Frekuensi Persentase
1 Ya
43 45,74
2 Tidak
51 54,26
Jumlah 94
100
Sumber : Data hasil penelitian November 2012 Pada tabel 3.10 responden yang menjawab informasi mengenai Pemilukada
Walikota dan Wakil Walikota Medan tahun 2010 sangat memadai sebanyak 43 orang atau sekitar 45,74 yang sudah mengetahui tentang informasi seputar Pemilukada
Kota Medan. Meskipun terdapat selebaran tentang Pemilukada Walikota dan Wakil Walikota yang berasal dari KPU Kota Medan, namun tidak semua penduduk
Kelurahan Perintis yang memperoleh informasi tersebut. Selain itu, responden yang menjawab informasi seputar pelaksanaan Pemilukada Walikota dan Wakil Walikota
Medan yang masih kurang memadai dikarenakan responden yang kebanyakan memiliki pendidikan SDSederajat ataupun SMPSederajat. Alasan lain lagi
disebabkan karena mereka kurang aktif dalam mencari informasi yang mereka butuhkan. Mereka hanya mengandalkan informasi yang ada dan diberikan secara
cuma-cuma kepada mereka.
Tabel 3.11 Data Responden Mengenai Sumber Informasi Pelaksanaan Pemilukada
calon Walikota dan Wakil Walikota Medan 2010
No Data Responden
Frekuensi Persentase
1 TV, Radio, media elektronik
21 22,35
2 Media cetak majalahKoran
60 63,83
3 Selebaran
13 13,82
4 Tidak ada
-
Jumlah 94
100
Sumber : Data hasil penelitian November 2012
Universitas Sumatera Utara
Media massa merupakan sarana paling efektif menjangkau pemilih termasuk memberikan kesadaran akan pentingnya memilih. Media massa mampu membuat
publik lebih dari hanya sekedar berfikir tetapi juga memikirkan. Media massa juga dijadikan sebagai sarana informasi pemilihan. Apalagi dengan terjadinya perubahan
cara mencoblos yang sangat membutuhkan sosialisasi yang lebih banyak. Media juga memiliki peranan yang cukup penting terhadap perkembangan
politik didalam masyarakat. Tanpa adanya media, sangat kecil kemungkinan bagi masyarakat untuk dapat mengikuti perkembangan dunia politik saat ini. Dari tabel
diatas dapat dilihat bahwa media massa yang paling banyak digunakan responden yaitu Media cetak seperti majalahkoran sebanyak 60 orang 63.83, memilih
Televisi dan Radio media elektronik sebagai informasi utama untuk mendapatkan informasi dunia politik hanya mendapat Persentase sebesar 21 orang 22.35.
Sedangkan sebagian kecil mendapat informasi yang menggunakan selebaran sebanyak 13 orang 13.82 ini didapat dari teman kerja atau orang tua.
Intensitas responden mendapatkan informasi juga dapat mempengaruhi perilaku politiknya. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti
menentukan bahwa masyarakat hampir setiap hari mengakses informasi terhadap informasi politik yang berkembang. Hal ini menunjukan masih ada kesedaran
masyarakat dalam mengolah informasi dan menambah pengetahuannya terhadap kehidupan politik lokal yang ada.
Tabel 3.12 Data Responden untuk Menentukan Pilihan
dalam Pemilukada Kota Medan 2010
No Data Responden
Frekuensi Persentase
1 Media cetak
76 80,85
2 Media elektronik
18 19,15
Jumlah 94
100
Sumber : Data hasil penelitian November 2012
Universitas Sumatera Utara
Dinamika politik lokal dan nasional tidak pernah stagnan. Peta politik lokal tidak dapat terlepas dari sistem politik nasional. Yang artinya bahwa pengaruh politik
nasional memberikan corak dan warna terhadap politik lokal. Segala bentuk informasi yang ada dan yang berkembang dipanggung politik nasional masih memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan politik lokal. Berdasarkan data yang diambil dari responden Kelurahan Perintis dengan
responden sebanyak 94 orang, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden menyatakan mereka cukup sering mengikuti perkembangan informasi tentang
Pemilukada Walikota dan Wakil Walikota. Sedangkan responden yang menyatakan sering dan konsern terhadap perkembangan informasi sekitar pemilihan baik melalui
Media cetak maupun Media elektronik karena berbagai media dapat membantu para pemilih untuk dapat mengenal lebih tentang calon yang akan mereka pilih, media
dalam hal ini masih dianggap sebagai perantara yang netral sebagai penyampai informasi yang dapat diterima oleh setiap lapisan masyarakat. Dan sebagian
responden, menyatakan sedikit mengetahui tentang informasi mengenai perkembangan pemilukada Walikota dan Wakil Walikota Medan 2010.
Tabel 3.13 Data Responden Apakah Cukup untuk mengetahui tentang
Profil Walikota dan Wakil Walikota Kota Medan 2010
No Data Responden
Frekuensi Persentase
1 Ya
55 58,51
2 Tidak
39 41,49
Jumlah 94
100
Sumber : Data hasil penelitian November 2012 Tabel diatas menunjukkan bahwa informasi yang diperoleh begitu
berpengaruh terhadap perilaku pemilih perempuan Islam di Kelurahan Perintis, terlihat dari 94 responden ada 55 orang sekitar 58.51 , yang menjawab bahwa
segala bentuk informasi yang diperoleh cukup untuk pemilih mengetahui seputar tentang pemilihan kepala daerah di Kota Medan pada putaran kedua, hanya sedikit
Universitas Sumatera Utara
saja yang merasa bahwa informasi yang diterima tidak cukup untuk membuat mereka paham tentang profil dan sosok calon walikota dan wakil walikota Medan.
C. Perilaku Politik Pemilih