Jumlah Suara Sah 178
220 168
182 188
216 167
98 214
Suara Tidak Sah 2
4 2
1 2
25 1
Jumlah Seluruh Suara
180 224
170 183
188 218
192 99
214
Sumber : Data yang diperoleh dari Komisi Pemilihan Umum Kota Medan KPU Rekapitulasi suara merupakan tahapan dari pemilihan umum atau pemilihan
kepala daerah. Partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilih cukup rendah yakni hanya 36. Masyarakat yang menggunakan hak suaranya sebanyak 1.668
orang, sedangkan di Daftar pemilih Tetap ada 4.589 orang. Dari 1.668 suara tersebut terdapat 37 suara yang tidak sah. Masyarakat yang tidak menggunakan hak suaranya
berjumlah 2.921 orang atau 64 dari daftar Pemilih Tetap. Dapat dikatakan bahwa partisipasi masyarakat di Kelurahan Perintis ini sangat rendah dalam mengikuti
pemilihan umum Walikota dan Wakil Walikota Putaran II pada tanggal 19 Juni 2010. Akan tetapi jika dilihat secara umum rendahya tingkat partisipasi masyarakat
di Kelurahan ini dapat disebabkan karena kebanyakan masyarakat memilih untuk bekerja pada saat pemilihan kepala daerah pada putaran kedua. Walaupun begitu ada
sebagian masyarakat yang sangat begitu antusias mengikuti kegiatan dari penyelenggara pemungutan suara. Mulai dari selesai pemilihan, penutupan pemilihan,
hingga pada waktu penghitungan suara serta penetapan dari ketua Penyelenggara Pemungutan Suara. Dan berdasarkan data yang diperoleh, maka pasangan Drs. H.
Rahudman Harahap dan Drs. H. Dzulmi Eldin S, Msi ditetapkan menjadi pemenang pada Pemilukada Kota Medan 2010 pada putaran kedua dengan perolehan suara
sebesar 868 suara. Diikuti oleh Dr. Sofyan Tan dan Nelly Armayanti, SP, MSP dengan perolehan suara sebanyak 763 suara.
E. Interpretasi Data
1. Data-data dilapangan telah terkumpul dan telah diolah oleh peneliti pada
bagian sebelumnya, dalam menganalisis data peneliti menggunakan teori-teori
Universitas Sumatera Utara
pendekatan perilaku untuk melihat kecendrungan perilaku politik perempuan Islam di Kelurahan Perintis pada pemilukada Kota Medan putaran kedua.
Pilihan merupakan salah satu aspek dari perilaku secara umum. Hal tersebutlah yang dijadikan peneliti sebagai bahan untuk merumuskan proses
permasalahannya terkait dengan perilaku politik perempuan Islam di Kelurahan Perintis Kota Medan. Karena pada dasarnya setiap perempuan
memiliki alasan tertentu untuk menggunakan hak pilihnya terhadap kandidiat yang dipilih di Pemilukada Kota Medan tahun 2010 pada putaran kedua.
Antusias perempuan Islam di Kelurahan Perintis sangat besar terlihat dari jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya dari penelitian yang dipilih
oleh peneliti terdapat 94 orang responden yang kesemuanya menggunakan
hak pilihnya dan datang ke TPS tabel 3.7.
2. Perempuan Islam di Kelurahan Perintis Kota Medan jika dilihat dari
pendekatan sosiologis yang pada dasarnya menjelaskan bahwa karakteristik sosial dan pengelompokan usia, jenis kelamin, agama, pekerjaan, latar
belakang keluarga, kegiatan-kegiatan dalam kegiatan formal dan informal lainnya memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan pilihan-
pilihan politik. Hal tersebut dari memang banyak dipengaruhi oleh keluarga, msekipun secara garis besar banyak etnis tionghoa akan tetapi perempuan
dengan agama islam tetap memilih kandidat yang memiliki agama yang sama dan suku yang sama dengan yang dianut dan yang diyakini bahwa itu akan
mampu membawa perubahan yang baik di kelurahan perintis pada khususnya
dan kota Medan pada umumnya. Hal tersebut terlihat dari tabel 3.14 dimana
sebanyak 72,35 menjawab bahwa pihak keluarga ikut mempengaruhi mereka dalam menggunakan hak pilihnya, begitupun agama serta ras juga
mempengaruhi perempuan Islam dalam menentukan pilihannya terhadap
calon pemimpin Kota Medan pada putaran kedua dapat dilihat di tabel 3.15
Universitas Sumatera Utara
3. Media sebagai sarana memperoleh data dan informasi dianggap sebagai hal
yang sangat penting dan juga sebagai pengaruh dalam menetukan pilihannya
dimana terdapat di tabel 3.11, dijelaskan di tabel tersebut bahwa tidak ada
yang tidak menggunakan media sebagai penyaluran informasi baik media cetak, maupun media elektronik jika dilihat dari pendekatan psikologis yang
merupakan reaksi terhadap pernyataan pada pendekatan sosiologis yaitu menjelaskan bahwa sikaplah yang paling menentukan dan hal itu berawal dari
informasi-informasi yang diterima seseorang. Maksudnya ialah bahwa kondisi sekitar dan lingkungan sangat mempengaruhi pilihan politik seseorang, dapat
dilihat dari kondisi dan informasi yang diperoleh seperti media, karena terdapat 63,83 yang memperoleh informasi untuk pemilukada tersebut
artinya dari faktor pertama terlihat hal-hal yang dikemukan merupakan alasan pemilih terkhusus perempuan Islam di Kelurahan Perintis dalam
menggunakan hak pilihnya.
4. Visi dan Misi pasangan calon merupakan hal yang terpenting dalam
memperoleh suara yang banyak dalam setiap pemilihan. Pada pemilihan putaran pertama Sofyan-Tan menang, akan tetapi pada putaran kedua
pasangan Rahudman-Dzulmi Eldin memenangkan presentasi suara sebanyak
68,09 terlihat pada tabel 3.19, adapun yang dinilai dari pendekatan rasional
yang memiliki dua orientasi yang menjadi daya tarik pemilih, yaitu orientasi isu dan orientasi kandidat. Orientasi isu berpusat pada seitap permasalahan
yang ada dilingkungan masyarakat, terlihat dari isu apa yang diandalkan oleh para kandidat maupun pendukungnya, sementara orientasi kandidat mengacu
kepada sikap seseorang terhadap pribadi kandidat tanpa memperdulikan label partainya. Meski demikian, katertarikan para pemilih terhadap isu-isu yang
ditawarkan oleh partai ataupun kandidat bersifat situasional. Dalam hal ini
Universitas Sumatera Utara
rasionalitas yang dimaksud ialah bahwa pemilih melihat apakah isu yang diangkat wajar dan dapat diatasi dalam jangka waktu selama para kandidat
memimpin, dan latar belakang serta track record pencapaian kandidat itu
sendiri bukan partai atau massa pendukung lainnya. Sehingga jika pada tabel 3.20,
dijelaskan bahwa visi dan misi yang merupakan program-progam yang ditawarkan pada saat kampanye sangat mempengaruhi perolehan suara terlihat
terdapat 69,15 angka yang diperoleh.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan