3. Latief 2009 dalam penelitiannya mengenai Penerapan Sx Sigma untuk
Peningkatan Kualitas Produk Bimoli Classic Studi Kasus: PT Salim Ivomas Pratama
– Bitung. Penelitian tersebut menggunakan metode six sigma. Berdasarkan kriteria kapabilitas proses Cp produk Bimoli Classic dalam
metode analisis untuk peningkatan kualitas dan hasil perhitungan Cp adalah 1,11. Hal ini menunjukkan dari sejuta kesempatan yang ada akan terdapat 967
kemungkinan bahwa proses akan menimbulkan defect atau nonconforming pada produk dengan kapabilitas proses 1,11 atau 3,30 sigma setelah dikonversi
berdasarkan nilai DPMO.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Kemajuan dan perkembangan zaman mendorong industri manufaktur untuk terus melakukan inovasi dan pengembangan demi kelangsungan hidup
perusahaan, termasuk didalamnya perbaikan dan pengembangan kegiatan pengendalian kualitas agar perusahaan dapat menghasilkan produk yang
berkualitas. Perbaikan dan pengembangan kegiatan pengendalian kualitas bertujuan agar tercapainya tingkat cacat mencapai zero defect, termasuk yang
dilakukan oleh PT. Pundi Miranti saat ini. Penelitian mengenai pengendalian kualitas dilakukan di PT. PM pada
bagian produksi. Penelitian dimulai dengan mengindentifikasi kegiatan pengendalian kualitas yang diterapkan pada PT. PM untuk mengetahui dasar dari
penerapan kegiatan pengendalian kualitas. Penerapan kegiatan pengendalian kualitas yang baik akan menghasilkan produk yang berkualitas sehingga dapat
memenuhi kebutuhan pelanggankonsumen. Peningkatan dan pengembangan kegiatan pengendalian kualitas dilakukan menggunakan metode six sigma.
Pengendalian kualitas menggunakan metode six sigma terdiri dari lima tahapan yang terdiri dari define, measure, analyze, improve dan control DMAIC.
Define adalah mengidentifikasi masalah penting dalam proses yang sedang berlangsung. Alat yang digunakan adalah diagram SIPOC dan critical to quality
CTQ. Measure adalah tahap untuk memvalidasi permasalahan, mengukur atau
menganalisis permasalahan dari data yang ada.pada tahap ini dapat diketahui posisi perusahaan dalam tingkatan sigma. Analyze adalah menentukan faktor-
faktor yang paling mempengaruhi proses. Alat yang digunakan adalah diagram
pareto dan diagram sebab akibat. Improve adalah melakukan percobaan untuk
melihat hasilnya, jika bagus lalu dibuatkan prosedur bakunya.alat yang digunakan adalah FMEA Failure Mode and Effect Analysis Control adalah tahap membuat
rencana dan desain pengukuran dengan menggunakan control chart. Dengan menerapkan metode Six sigma diharapkan dapat terjadi peningkatan
dan pengembangan kegiatan pengendalian kualitas yang dilakukan agar dapat
menghasilkan produk yang berkualitas yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggankonsumen.
Gambar 2. Kerangka pemikiran penelitian
3.2. Jenis dan Sumber Data Peneltian
Jenis data dalam penelitian merupakan data-data yang diperlukan untuk membahas suatu masalah penelitian, baik diperoeh secara langsung maupun tidak
langsung. Data yang digunakan merupakan daa primer dan data sekunder. PT. Pundi Miranti
Identifikasi Kegiatan Pengendalian Kualitas
Kegiatan Pengendalian Kualitas
Penerapan Six Sigma berdasarkan Metodologi DMAIC
Define Measure
Analyze Improve
Control
Diagram SIPOC dan CTQ Critical to
Quality
Perhitungan Sigma dan
Control Chart Pareto Diagram
dan Cause and Effect Diagram
FMEA Failure Mode and Effect
Analysist Control Chart
Peningkatan Kegiatan Pengendalian Kualitas Produksi
Rancangan Pengendalian Kualitas
Implikasi Manajerial