Usulan Perbaikan untuk Kriteria Kualitas Cetak

1. Menerapkan konsep 5S. 5S seiri, seiton, seiso, seiketsu, shitsuke adalah cara untuk meningkatkan produktivitas dengan melakukan kegiatan menata tempat kerja. Karena lingkungan kerja yang nyaman, dan teratur, dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas yang tinggi di perusahaan. 5S merupakan urutan dalam menata tempat kerja, yang merupakan tanggung jawab semua pekerja, mulai dari CEO sampai Cleaning Service. Setiap pekerja bertanggung jawab melakukan penataan tempat kerja kearah yang lebih baik, dan ini harus menjadi budaya perusahaan. .

4.6. Tahapan Pengendalian Kualitas

Metode six sigma merupakan suatu konsep peningkatan kualitas yang dapat digunakan untuk pengawasan mutu. PT. PM belum menerapkan metode ini dalam melakukan pengawasan terhadap kualitas produk yang dihasilkan. Metode six sigma diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk dan meningkatkan profit perusahaan. Berikut rancangan untuk memulai penerapan metode six sigma. a. Menetapkan latar belakang dan tujuan pelaksanaan proyek six sigma. Tahap pertama dalam menjalankan proyek six sigma adalah menetapkan latar belakang serta tujuan. Hal ini dilakukan atas persetujuan dari seluruh pihak manajemen perusahaan agar penerapan six sigma dapat berjalan dengan optimal. Penetapan latar belakang dan tujuan dilakukan oleh direktur utama sebagai penanggung jawab. Tahap ini dibutuhkan waktu satu bulan. b. Sosialisasi proyek six sigma kepada seluruh karyawan dan staff. Sosialisasi harus disosialisasikan kepada semua komponen perusahaan dari pihak manajemen perusahaan sampai level operator. Hal ini dilakukan agar simua pihak mengetahui proyek yang dijalankan dan mendapatkan dukungan serta komitmen dari semua pihak. Sosialisasi tentang proyek six sigma dapat dilakukan dengan mengadakan seminar kepada karyawan yang diadakan oleh perusahaan. Pihak manajeman khususnya manajer produksi menjadi penanggung jawab dalam sosialisasi proyek six sigma ini. Tahap ini diperkirankan membutuhkan waktu dua bulan. c. Memberikan training pada karyawan. Memberikan pelatihan training kepada karyawan tentang six sigma dengan cara mendatangkan trainer yang berpengalaman oleh pihak perusahaan. Hal ini dilakukan agar pengetahuan dan skill karyawan dapat bertambah dan berkembang. Manajer produksi bertanggung jawab atas pelatihan yang diberikan kepada karyawan. Waktu yang dibutuhkan sekitar tiga bulan untuk pemberian training. d. Pembentukan kelompok untuk menyelesaikan masalah. Setelah pelatihan diberikan langkah selanjutnya adalah membentuk kelompok atau gugus kendali mutu. Kelompok ini bertujuan untuk mengatasi masalah yang ada dengan menggunakan metode six sigma. Kelompok ini tersiri dari orang-orang yang memiliki kemampuan yang berbeda agar dapat menyelesaikan masalah yang ada dengan beberapa cara yang berbeda. Waktu yang dibutuhkan selama satu bulan pada bulan ketiga tahap pelatihan. e. Identifikasi permasalahan. Pada tahap ini proyek six sigma mulai berjalan. Gugus kendali mutu perlu mengidentifikasi suatu masalah yang ada pada perusahaan agar dapat mengetahui masalah yang dihadapi dan dapat merumuskan solusi-solusi untuk menyelesaikan masalah yang ada. Ketua tim menjadi penanggung jawab dengan diawasi oleh manajer produksi. Waktu yang diperlukan selama 2 bulan. f. Analisa permasalahan dan penetapan solusi. Pada tahap ini dilakukan analisa secara menyeluruh untuk mencari faktor-faktor penyebab terjadinya masalah yang ada. Kemudian dikelompokkan menjadi beberapa kategori agar memudahkan menetapkan solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut. Agar menghemat waktu tahap ini dilakukan bersamaan dengan tahap sebelumnya. g. Pelaksanaan solusi yang ditetapkan. Solusi yang sudah disepakati dan ditetapkan kemudian diterapkan di lapangan. Pelaksanaan ini harus diawasi agar tidak terjadi penyimpangan.