Improvement pada Kriteria Kerapihan Produk.
Count 245
105 60
Percent 59,8
25,6 14,6
Cum 59,8
85,4 100,0
Defect Lingkungan
Karyawan Mesin
400 300
200 100
100 80
60 40
20
C o
u n
t P
e rc
e n
t Pareto Chart Kerapihan Produk
Tabel 11. FMEA kriteria kerapihan produk PT. PM
Efek Modus
Penyebab Rekomendasi
CTQ Kegagalan
Kegagalan Potensial
O S
D RPN
Potensial Potensial
Ukuran tidak presisi Karyawan kurang
3 7
5 105
Memberikan pelatihan terampil ketika
kepada karyawan Produk
memotong bahan baku Kerapihan tidak rapi
Terlipat Pemasangan silinder
5 7
7 245
Memberikan pelatihan Produk
tidak presisi
yang tidak tepat dan melakukan inspeksi
kotor dan pada mesin
terhadap operator dan terlipat
continous form mesin
Noda Lingkungan kerja yang tidak
4 3
5 60
Menerapkan bersih
metode 5S
Untuk memfokuskan peningkatan kualitas, prinsip Pareto digunakan dalam memprioritaskan penyebab-penyebab dari kriteria kerapihan produk. Bobot
penyebab-penyebab dari kriteria kerapihan produk pada Tabel 12 dikelompokkan dan kemudian dibuat diagram pareto dengan menggunakan software Minitab 15.
Tabel 12. Tabel bobot RPN kriteria kerapihan produk PT. PM
Penyebab Potensial RPN
Total Kumulatif
Mesin
245 59,756
59,756
Karyawan 105
25,610 85,366
Lingkungan
60 14,634
100,000
Gambar 12. Diagram pareto bobot RPN kriteria kerapihan produk Berdasarkan diagram pareto pada Gambar 12, diketahui bahwa penyebab
yang dominan kriteria kerapihan produk adalah faktor mesin produksi, sesuai
dengan hasil brainstorming dengan pihak perusahaan dan yang telah digambarkan pada gambar fishbone. Faktor mesin produksi perlu mendapatkan perhatian utama
dalam upaya peingkatan kualitas. Selajutnya adalah faktor karyawan dan lingkungan.
b. Improvement pada Kriteria Daya Tahan Produk
FMEA untuk kriteria daya tahan produk dihasilkan dari diskusi dengan pihak perusahaan. Tabel FMEA kriteria daya tahan produk dapat dilihat pada
Tabel 13 di bawah ini.
Tabel 13. FMEA kriteria daya tahan produk PT. PM
Efek Modus
Penyebab Rekomendasi
CTQ Kegagalan
Kegagalan Potensial
O S
D RPN
Potensial Potensial
Terlalu lembabkering
Pengaturan setting Memberikan pelatihan
mesin yang tidak sesuai 3
5 5
75 kepada karyawan
dengan standar operasi kualitas cat rendah
6 5
4 120
Melakukan pemilihan supplier secara selektif
Daya Produk
Berjamur Terdapat debu
5 3
5 45
Menerapkan Tahan
mudah dan kotoran
metode 5S Produk
rusak Melakukan pemilihan
Lingkungan terlalu lembab 4
6 3
72 supplier dan bahan baku
secara selektif Temperatur
Ruang penyimpanan Memberikan penyejuk
ruang yang terlalu panas atau
5 4
4 100
ruangan tidak sesuai
terlalu lembab
Untuk memfokuskan peningkatan kualitas, prinsip Pareto digunakan dalam memprioritaskan penyebab-penyebab dari jenis kriteria kerapihan produk. Bobot
penyebab-penyebab dari kriteria kerapihan produk pada tabel FMEA dikelompokkan dan kemudian dibuat diagram pareto dengan menggunakan
software Minitab 15. Tabel 14. Tabel bobot RPN kriteria daya tahan produk PT. PM
Penyebab Potensial RPN
Total Kumulatif
Lingkungan
172 39,359
39,359
Bahan Baku 165
37,757 77,116
Mesin
100 22,883
100,000
Count 172
165 100
Percent 39,4
37,8 22,9
Cum 39,4
77,1 100,0
Defect Mesin
Bahan Baku Lingkungan
500 400
300 200
100 100
80 60
40 20
C o
u n
t P
e rc
e n
t
Pareto Chart Daya Tahan Produk
Gambar 13. Diagram pareto bobot RPN kriteria daya tahan produk Berdasarkan diagram pareto pada Gambar 13, diketahui bahwa penyebab yang
dominan kriteria daya tahan produk adalah faktor lingkungan. Faktor bahan baku dan mesin berturut-turut menjadi faktor yang dominan setelah bahan baku.