3
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 OLEIN SAWIT
Tanaman kelapa sawit menghasilkan dua jenis minyak dari bagian buah yang berbeda. CPO crude palm oil merupakan jenis minyak sawit yang dihasilkan dari bagain sabut buah
mesokarp. Sementara itu, dari bagian inti buah dapat juga diperoleh PKO palm kernel oil. Kedua jenis minyak ini sangat bermanfaat untuk berbagai keperluan Ketaren 1996. Pengolahan
minyak sawit secara lebih lanjut mampu menghasilkan berbagai jenis produk yang bernilai tambah. Gambar 1 berikut ini menjelaskan neraca massa pengolahan kelapa sawit berdasarkan
data yang dihimpun oleh Tim Peneliti Surfactant and Bioenergy Research Center IPB 2009.
Gambar 1. Neraca massa pengolahan kelapa sawit
2.1.1 Pemurnian Minyak Sawit
Olein sawit merupakan salah satu fraksi cair dari pengolahan CPO. Tahap pengolahan CPO menjadi minyak olein disebut sebagai proses pemurnian minyak. Berlusconi 2010
menyebutkan tahapan pengolahan minyak sawit adalah proses dry degumming and bleaching, deodorisasi, dan winterisasi. Karena melalui tahap tersebut, olein sering disebut sebagai RBDPO
Refined Bleached Deodorized Palm Olein. Proses pemurnian minyak sawit adalah sebagai berikut:
2.1.1.1 Proses Dry Degumming dan Bleaching
Pada proses pemurnian minyak di skala industri, biasanya proses degumming dan bleaching
dilakukan sekaligus untuk mengefisienkan proses. Proses dry degumming bertujuan untuk menghilangkan komponen fosfolipid yang terdiri dari phospatida, protein, residu,
Tandan Kosong 33,95
Biji Nut 12,38
Sabut Mesocarp 53,67
Serat 8,89
CPO 24,32
Air 20,37
Brondolan Buah Sawit 66,05
Tandan Buah Segar TBS 100
Cangkang 6,68
Kernel 5,7
Stearin 4,37
PFAD 0,98
Olein 18,97
4 karbohidrat, air dan resin tanpa mengurangi jumlah asam lemak. Suhu yang digunakan saat
minyak mengalami proses degumming adalah 85°C. Pada proses degumming ini ditambahkan asam phosphat untuk mengikat gum dalam minyak. Jumlah asam phosphat yang digunakan pada
umumnya sekitar 0,5-2 kg untuk laju alir sekitar 3 tonjam minyak sawit. Proses bleaching merupakan tahap lanjutan dari proses degumming atau sering disebut
proses pemucatan minyak. Degummed oil melalui tahap bleaching untuk memisahkan pigmen yang terkandung dalam minyak menggunakan bahan aktif sehingga warna minyak menjadi lebih
cerah. Komponen tambahan dalam proses ini adalah bleaching earth. Bleaching earth tersusun atas beberapa senyawa yaitu SiO
2
, Al
2
O
3
, air terikat, ion kalsium, magnesium oksida, dan besi oksida. Jumlah bleaching earth yang ditambahkan adalah sekitar 0,3-1,2 dari laju alir minyak
yang diproses. Minyak kemudian disaring menggunakan filter guna memisahkan asam phosphat yang sudah mengikat gum dan bleaching earth yang sudah mengikat pigmen minyak. Filter yang
digunakan dalam penyaringan adalah menggunakan filter khusus bertekanan yaitu pressure leaves filters
atau banyak disebut sebagai Niagara Filter dalam dunia industri. Suhu minyak diatur cukup tinggi yaitu 150
o
2.1.1.2 Proses Deodorisasi
C agar mampu menurunkan viskositas minyak dan proses dipercepat dengan pemberian tekanan sebesar 6 bar agar proses penyaringan berjalan sempurna.
Deodorisasi merupakan teknik pengurangan komponen volatile dalam minyak yang menyebabkan minyak berbau serta bermanfaat dalam menghilangkan material pengotor minyak
yang mampu dihilangkan dengan pemanasan suhu tinggi. Kondisi proses deodorisasi biasanya menggunakan suhu 220-260
o
2.1.1.3 Proses Winterisasi