10 faktor. Faktor nyata yang berpengaruh terhadap nilai asam adalah bahan baku feedstock yang
digunakan untuk pembuatan biodiesel. Faktor lain yang berpengaruh adalah penggunaan katalis selama proses produksi yang sangat reaktif terhadap pembentukan asam lemak bebas. Nilai asam
biodiesel terbagi menjadi beberapa parameter yaitu kadar FFA dan nilai bilangan asam. Nilai ini dapat dihitung dalam satu pengujian sekaligus Cvengros 1998.
2.2.3 Teknologi Produksi Biodiesel
Metil Ester biodiesel dapat dihasilkan dengan beberapa teknik, baik menggunakan konversi enzimatik maupun proses kimiawi. Pada proses biologi digunakan enzim lipase untuk
menghasilkan biodiesel. Produksi biodiesel dengan enzim lipase disebut sebagai lipase-catalyzed transesterification
Mittelbach 1990. Secara kimiawi, produksi biodiesel bisa dilakukan dengan esterifikasi-transesterifikasi kimiawi dua tahap dan poses transesterifikasi langsung satu tahap.
Proses dua tahap dilakukan untuk minyak nabati dengan kadar FFA tinggi. Sementara itu, tahap transesterifikasi langsung digunakan jika kandungan FFA kurang dari 2 Nimcevic et al. 2000.
Transformasi kimia trigliserida menjadi biodiesel melibatkan transesterifikasi spesies gliserida dengan alkohol membentuk alkil ester. Transesterifikasi berfungsi untuk menggantikan
gugus alkohol gliserol dengan alkohol sederhana seperti metanol atau etanol dan menggunakan katalis seperti sodium metilat, NaOH atau KOH. Penggunaan metanol banyak dipilih karena
harganya yang lebih murah Lotero et al. 2004; Meher et al. 2005. Pada produksi biodiesel dengan bacthing system, reaksi transesterifikasi mampu
mengkonversi minyak hingga 80 − 94 dalam waktu 30–120 menit. Noureddini et al. 1998
memperoleh hasil 98 biodiesel dalam dengan waktu proses 1 jam. Meher et al. 2004
menyebutkan bahwa proses transesterifikasi dipengaruhi oleh berbagai faktor tergantung kondisi reaksinya. Beberapa faktor penentu tersebut adalah kandungan asam lemak bebas dan kadar air
minyak, jenis katalis dan konsentrasinya, perbandingan molar antara alkohol dengan minyak dan jenis alkoholnya, suhu dan lamanya reaksi, intensitas pencampuran dan penggunaan cosolvent
organik. Berikut skema diagram produksi biodiesel menurut Mittelbach dan Koncar 1994.
Gambar 4. Skema plant produksi biodiesel Unit produksi biodiesel ini mampu menghasilkan biodiesel secara efisien karena
mampu memanfaatkan kembali bahan yang berlebih dalam proses. Selain itu, unit ini mampu memanfaatkan produk samping proses untuk bahan penyubur atau pupuk.
Trans- Esterifikasi 1
Trans- Esterifikasi 2
Pengambilan
Metanol
Neutralisasi, Dekomposisi
Sabun Pengambilan
Metanol
Esterifikasi Metil ester
kasar
Pemisahan Padatan
Gliserol
H
2
SO
4
H
3
PO
4
Pencampuran
Minyak
KOH CH
3
OH
Gliserol kasar
Pupuk Pengambilan
FFA
11
2.2.3 Mekanisme Proses Transesterifikasi