22
manusia, perilaku stres yang ditunjukan adalah mengecilnya bagian perut karena hanya berisi angin. Perlakuan khusus terhadap tokek untuk mendapatkan berat badan
minimal dengan tujuan komersial perlu dilakukan, dengan menciptakan kondisi kandang yang gelap, sunyi dan penempatan seekor tokek dalam kandang tunggal
Susilo Rahmat 2010. Penempatan tokek di PT Mega Citrindo menerapkan sistem kandang masal dan dalam kondisi langsung terkena sinar matahari ataupun hujan,
sehingga dalam pengamatan belum ditemukan tokek yang memiliki berat badan minimum 350 gram.
5.1.1.2 Panjang badan
Hasil pengukuran menunjukan panjang badan tokek dan cicak berkisar antara 17 cm hingga 23 cm. Hasil pengamatan menunjukan pertumbuhan panjang tokek dan
cicak bersifat relatif karena tokek bergaris ambon ditinjau dari kondisi daerah asal dengan intensitas sinar matahari tinggi, memiliki panjang total yang lebih unggul.
Panjang SVL tokek dan cicak bukan merupakan suatu ukuran dalam penjualan, dalam studi literatur menunjukan bahwa hanya ukuran berat badan yang mempengaruhi
penjualan dan ketertarikan dari konsumen. Dalam kegiatan penelitian ilmiah ukuran panjang SVL digunakan untuk membedakan jenis kelamin tokek jantan dan betina,
dalam kegiatan perdagangan ukuran SVL bukan menjadi standar Xu dan Ji 2006. Tokek madagaskar Phelsuma madagascariensis yang merupakan satwa
diurnal aktif di siang hari memiliki panjang badan 20 cm Taniguchi et al 1998.
Pada jenis leaf-toed gecko Hemidactylus bowringii yang hidup di selatan negara Cina memiliki panjang SVL 57–60 mm Xu dan Ji 2006. Setengah atau lebih dari
total panjang badan tokek merupakan ekor Van Hoeve 2003.
a. Jari kaki
Jari kaki merupakan salah satu kelengkapan fisik tokek dan cicak yang mempengaruhi harga jual. Hasil pengukuran jumlah jari kaki normal adalah 5, baik
kaki depan maupun belakang. Dalam pengamatan dan perhitungan ditemukan seekor tokek yang mempunyai 4 jari seperti yang tersaji dalam Gambar 7. Abnormalitas
seperti yang terjadi tokek berjari 4 adalah penyimpangan lapisan embrional
23
mesoderm pada hewan triploblastik. Aryulina et al 2004 menjelaskan bahwa mesoderm akan mengalami differensiasi membentuk tulang. Diduga faktor terjadinya
abnormalitas pada fisik tokek dipengaruhi oleh faktor pertumbuhan pada saat embrio yang berupa infeksi penyakit.
Sumber: Dokumetasi Pribadi 2010
Gambar 7 Abnormalitas fisik tokek. Keunikan fisik sering terjadi pada tokek bergaris. Gambar 14 merupakan
cotoh bentuk fisik yang tidak sempurna. Biasanya tokek yang memiliki keunikan fisik dipelihara oleh pengelola sebagai koleksi pribadi. Bila dalam suatu kesempatan
digelar acara pameran reptil, tokek tersebut dijadikan objek pameran dalam terrarium
. Kebanyakan pengunjung tertarik untuk melihat satwa unik, sehingga mejadi daya tarik tersendiri.
d. Ekor
Ekor bagi seekor tokek dan cicak sangat penting saat merayap di dinding atau untuk menghindari terjatuh dari langit-langit. Ekor berfungsi sebagai kaki ke 5 saat
merayap di dinding yang basah dan menjadi penyeimbang saat jatuh, sehingga selalu mendarat sempurna dengan ke 4 kakinya. Selama ini tokek dan cicak dikenal sebagai
satwa yang pandai memanjat karena terdapat scansor ditelapak kakinya, sehingga memungkinkan merekat kuat pada permukaan vertikal. Menurut Angga 2010 tokek
menggunakan ekornya untuk bermanuver selama jatuh bebas dan mengubah arah jatuhnya. Saat jatuh diawali dengan punggung yang menghadap ke bawah, namun
saat mulai meluncur ekornya diputar sehingga posisi perut berada dibawah. Saat
24
melayang diudara ekor berperan untuk mengarahkan gerakan. Ekor jika dikibaskan ke kiri, maka badanya akan berbelok ke kiri, saat dikibaskan ke kanan, maka badanya
akan mengarah ke kanan. Jumlah ekor normal tokek adalah satu, tokek dengan ekor bercabang jarang
ditemukan termasuk di PT Mega Citrindo. Dari hasil pengukuran dan pengamatan dijumpai seekor tokek dengan ekor bercabang seperti yang tersaji dalam Gambar 8.
Sumber: Dokumetasi Pribadi 2010
Gambar 8 Abnormalitas jumlah ekor tokek. Berbagai mitos berkembang dalam masyarakat tentang tokek yang memiliki
ekor bercabang. Memelihara tokek dan cicak ekor bercabang di dalam rumah dipercaya dapat membawa keberuntungan bagi pemiliknya, terutama masyarakat
Tionghoa Cina. Selain itu tokek dan cicak ekor bercabang sangat sulit ditemukan sehingga harga jualnya pun tinggi Angga 2010. Umumnya, tokek dan cicak
bercabang memiliki bentuk yang beragam. Berikut beberapa spesies tokek bercabang yang berada di alam Susilo Rahmat 2010.
a. Tokek yang cabang ekornya sama besar dengan ekor aslinya. b. Tokek yang cabang ekornya lebih kecil daripada ekor aslinya.
c. Tokek dengan cabang ekornya hanya satu buah. d. Tokek dengan cabang ekornya lebih dari satu.
e. Tokek yang cabang ekornya hanya satu, lebih kecil dan menghadap ke atas. f. Tokek yang cabang ekornya hanya satu, lebih kecil dan menghadap ke bawah.
25
5.1.2 Pengukuran morfologis kualitatif 5.1.2.1 Bentuk tubuh
Hasil pengataman terhadap bentuk tubuh tokek dan cicak tidak berbeda antara jantan dan betina. Pada umumnya semua spesies tokek memiliki ciri fisik yang sama
yaitu memiliki tubuh pendek, lebar, dan gemuk Susilo Rahmat 2010.
5.1.2.2 Mata
Hasil pengamatan menunjukan warna mata tokek dan cicak berwarna kuning terang dengan iris mata vertikal. Van Hoeve 1992 menyebutkan bahwa mata tokek
biasanya berukuran besar dan memiliki warna yang indah. Schmidt 1997 menyatakan bahwa terdapat dua bentuk iris mata pada Gekkonidae, yaitu vertikal dan
horisontal. Fotoreseptor sel pada mata hewan bertulang belakang memiliki bentuk
kerucut atau batang. Secara umum bentuk batang beradaptasi di malam hari, sedangkan bentuk kerucut beradaptasi dengan di siang hari. Tokek dan cicak yang
menjadi objek penelitian, seluruhnya merupakan satwa nocturnal aktif di malam hari memiliki bentuk fotoreseptor batang. Pigmen mata yang terdapat dalam
fotoreseptornya terdiri dari hijau, biru dan ultraviolet Taniguchi et al 1998.
5.1.2.3 Determinasi Jenis Kelamin Tokek dan Cicak
Berdasarkan hasil pengamatan PT Mega Citrindo tidak mempermasalahkan jenis kelamin tokek dan cicak, karena tidak digunakan sebagai indukan. Cara yang
paling tepat membedakan jantan dan betina adalah dengan melihat bentuk pada pangkal ekor tokek dan cicak seperti yang tersaji dalam Gambar 9.
a b
26
a b
Sumber: Dokumetasi Pribadi 2010
a b
Keterangan: a jantan; b betina
Gambar 9 Determinasi jantan dan betina pada tokek dan cicak. Hasil pengamatan menunjukan bahwa seluruh jantan pada tokek dan cicak
memiliki ciri khusus pada pangkal ekor. Ukuran jantan dan betina bersifat relatif pada spesies cicak terbang, namun ukuran jantan lebih besar dan warna tubuh jantan lebih
gelap pada spesies tokek bergaris dan tokek biasa. Sesuai dengan pernyataan Susilo dan Rahmat 2010 yang menyatakan bahwa warna kulit jantan lebih gelap dari
warna kulit betina. Ukuran jantan dapat terlihat dengan membandingkan bagian kepala dan ekor. Pada bagian kepala dan ekor jantan terlihat lebih besar dibandingkan
betina baik di usia muda dan dewasa Xu dan Ji 2006.
27
5.2 Asal Tokek dan Cicak
PT Mega Citrindo memperoleh tokek dan cicak dari wilayah Jawa Tengah, Ambon dan Sorong seperti yang tersaji dalam Tabel 4. Gambar spesies tokek dan
cicak disajikan pada Gambar 10. Tabel 4 Daerah asal dan jumlah tokek dan cicak yang dipelihara PT Mega Citrindo
periode Juli 2010
No. Jenis Nama
latin Daerah
asal Jumlah
ekor Jumlah
kandang unit
Waktu pengiriman
Umur
1 Tokek biasa
Gekko gecko
Jawa Tengah
306 1
± Setiap 7 hari Tidak
menjadi syarat
bagi setiap
spesies 2 Tokek
bergaris ambon
Gekko vittatus
Ambon, Maluku
220 1
± Setiap 10 hari
3 Tokek bergaris
sorong Gekko
vittatus Sorong,
Papua 205
1 ± Setiap 10
hari 4 Cicak
terbang Ptychozoon
kuhli Jawa
Tengah 70
1 ± Setiap 14
hari
a b
c d Sumber: Dokumetasi Pribadi 2010
Gambar 10 Jenis tokek dan cicak a tokek biasa b tokek bergaris ambon c tokek bergaris sorong d cicak terbang.
28
Wilayah Jawa Tengah, Maluku, dan Papua merupakan pengumpul besar tokek dan cicak. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara PT Mega Citrindo
memperoleh tokek dan cicak dari pengumpul besar sejak tahun 2000 sampai 2010. Tokek dan cicak yang diperoleh pengumpul besar merupakan hasil tangkapan
langsung dari alam. Berdasarkan hasil pengamatan yang tersaji dalam Tabel 3 menunujukan
jumlah pengiriman tokek dan cicak bersifat relatif karena jumlah tokek biasa menempati jumlah tertinggi dalam pengiriman, namun jumlah tersebut dapat berubah
sewaktu-waktu. Faktor yang mempengaruhi jumlah pengiriman bergantung dari jumlah penangkapan dari alam, jumlah permintaan pengelola dan konsumen di luar
negeri. Terkait jumlah penangkapan bergantung pada kondisi populasi tokek dan cicak di alam.
Prosedur kegiatan yang dilakukan oleh animal keeper pada saat menerima pengiriman tokek dan cicak dari daerah asal adalah sebagai berikut:
1. Pencatatan jenis dan penghitungan jumlah tokek dan cicak yang hidup dilakukan di dalam kandang masal yang disediakan dalam keadaan bersih.
Penempatan tokek dan cicak tanpa membedakan jantan dan betina. 2. Memisahkan tokek dan cicak yang mati. Individu mati dibuang dalam
tungku pembakaran sampah. 3. Memberi pakan dan air pada tokek dan cicak.
4. Melaporkan pencatatan kepada pengelola. Sejak mulai beroperasi pada tahun 2000 PT Mega Citrindo belum
menekankan pada usaha pengembangbiakan tokek dan cicak. Usaha yang dilakukan hanya terbatas pada usaha memelihara tokek dan cicak agar tetap sehat dan tidak
terjadi kematian menjelang dijual keluar negeri. Waktu pemeliharaan hingga dijual dilakukan selama kurang lebih selama satu minggu yang terhitung sejak diterima dari
daerah asal sampai pengiriman keluar negeri.
29
5.3 Teknik Pemeliharaan 5.3.1 Kandang