34
5.3.5 Suhu dan kelembaban kandang
Hasil pengukuran diketahui bahwa suhu dalam kandang berkisar antara 26ºC- 29ºC seperti yang tersaji dalam Gambar 11. Susilo dan Rahmat 2010 berpendapat
bahwa suhu ideal untuk hidup tokek berada pada kisaran suhu 32ºC. Frye 1991 menyatakan bahwa kondisi suhu optimal untuk reptil di daerah tropis berkisar
29,5ºC-37,5 ºC. Dengan demikian sebaran suhu di dalam kandang tokek dan cicak tersebut masih dalam batas normal.
Suhu berpengaruh terhadap pembentukan jenis kelamin di masa pertumbuhan embrio pada jenis kadal, kura-kura dan alligator. Selain itu suhu juga mempengaruhi
pada karakteristik pada jenis kelamin. Beberapa jenis kura-kura dan alligator amerika, suhu pada masa embrio memberikan pengaruh pada jumlah telur
perkelahiran dan ukuran individu muda juvenil, cadangan energi, metabolisme dan pertubuhan, pigmentasi, fisiologi kelamin, pertumbuhan kelamin sekunder, dan
perilaku harian satwa ektotermal membutuhkan panas dari luar tubuh Rhen et al 2000.
Gambar 12 Grafik suhu dalam kandang tokek dan cicak. Hasil pengukuran kelembaban dalam kandang tokek dan cicak berkisar antara
74 hingga 89 seperti yang tersaji dalam Gambar 13. Menurut Susilo dan Rahmat 2010 kelembaban ideal untuk hidup tokek dan cicak berada pada kisaran 25
hingga 35. Kelembaban kandang reptil di daerah tropis sekurang-kurangnya berkisar antara 80 hingga 90 Frye 1991.
26.9 28.8
29.4 28.5
29 28.8
27.1 27.1
27.9 27.4
27.7 27.6
27.7 29.1
25.5 26
26.5 27
27.5 28
28.5 29
29.5 30
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
Suhu ºC
Hari
35
Gambar 13 Grafik kelembaban dalam kandang tokek dan cicak. Gambar 12 menunjukan suhu berfluktuasi karena hujan turun setiap hari.
Fenomena La Nina yang mulai terjadi pada bulan Juli BMKG 2010 menyebabkan hujan terjadi sepanjang hari. Suhu ekstrim akan menimbulkan gangguan pada fungsi
biologis tokek dan cicak. Warwick 1990 menyatakan bahwa suhu lingkungan merupakan faktor utama keberlangsungan kehidupan ular begitu pula dengan tokek
dan cicak yang mempengaruhi perilaku dan fungsi biologi tubuh. Penelitian terhadap leopard gecko
Eublepharis macularius dalam perlakuan suhu memberikan pengaruh terhadap jenis kelamin pada telur yang akan menetas Crews et al 1998.
Pada suhu 26ºC dan 29ºC seluruh telur yang menetas berjenis kelamin betina, sedangkan pada suhu 32 ºC telur yang menetas akan berjenis kelamin jantan Viets et
al 1993
Suhu dan kelembaban di dalam kandang tidak berpengaruh terhadap perilaku harian tokek dan cicak, namun berpengaruh terhadap tingkat kematian terutama pada
spesies tokek bergaris. Dengan kisaran tingkat kematian sebesar 4-5 ekor per hari. Kematian tokek bergaris terjadi setiap hari, sedangkan tokek biasa dan cicak terbang
memiliki tingkat kematian yang kecil yaitu 0-1 ekor per bulan. Faktor nyata yang diduga sebagai penyebab tingginya kematian tokek bergaris
adalah tingkat curah hujan yang tinggi terutama di wilayah Bogor. Ambon dan Sorong memiliki intensitas curah hujan relatif rendah lebih dari wilayah Bogor.
Untuk mengatasi banyaknya jumlah tokek bergaris yang mati pengelola memberikan pakan tambahan berupa bubur nasi. Sementara itu, tingginya curah hujan tidak
87.3 75.9
79.7 85
80.1 80.4
89 88.1
85.9 80.7
81.9 83
83.6 74.4
65 70
75 80
85 90
95
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
Kel emba
b a
n
Hari
36
berpengaruh terhadap kelangsungan hidup tokek biasa dan cicak terbang. Diduga karena kondisi habitat alami dari keduanya, khususnya suhu dan kelembaban wilayah
Jawa Tengah relatif sama dengan kondisi lingkungan pengelola yang berada di wilayah Bogor.
5.3.6 Perawatan kandang