terhadap peubah-peubah penjelas adalah inelastis baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang.
6.2.4. Upah Minimum Regional Jakarta
Tingkat Upah Minimum Regional Jakarta dihipotesis dipengaruhi oleh peubah selisih inflasi tahun berjalan dengan inflasi tahun sebelumnya, selisih
angkatan kerja tahun berjalan dengan angkatan kerja Jakarta tahun sebelumnya, selisih total penyerapan tenaga kerja sektor tersier Jakarta tahun berjalan
dengan total penyerapan tenaga kerja Jakarta tahun sebelumnya dan upah minimum regional jakarta tahun sebelumya UMRJR1. Hasil pendugaan
terhadap persamaan tingkat UMRJR dapat dilihat pada Tabel 21. Tingkat upah minimum regional Jakartar UMRJR berhubungan positif
dengan peubah penjelas selisih tingkat pertambahan inflasi INFR, total penyerapan tenaga kerja sektor tersier Jakarta TPTJR, dan upah minimum
regional Jakarta tahun sebelumnya UMRJR1. Sebaliknya UMRJR berhubungan negatif dengan tingkat pertambahan angkatan kerja Jakarta AKJR. Tanda
parameter dugaan semua peubah penjelas sesuai harapan. Tabel 21. Hasil Pendugaan Paramater Persamaan Upah Minimum Regional
Jakarta, 1985-2004
No Peubah
Penjelas Parameter
Dugaan Prob. t Taraf nyata
Elastisitas SR
Elastisitas LR
10 UMRJR Intersep
52.195267 INFR
0.300905 0.6804 -
0.00 0.00
AKJR -0.077357 0.2685
C -0.03
-0.18 TPTJR
0.025984 0.7122 -
0.00 0.02
UMRJR1 0.860113 0.0001
A 0.83
R
2
= 0.7314 ; Adj. R = 0.6597 ; Prob. F = 0.0003
Keterangan : A
= berpengaruh nyata pada taraf α 1 – 10
C = berpengaruh nyata pada taraf
α 21 – 30 .
Hasil pendugaan di atas menunjukkan bahwa jika total penyerapan tenaga kerja sektor tersier sebesar 10 satuan, akan meningkatkan UMRJR hanya
sebesar 0.25 satuan per tahun. Dan bila tingkat selisih pertubuhan tingkat inflasi meningkat sebesar 10 satuan akan mengakibatkan upah minimum regional
Jakarta meningkat menjadi 3.00 satuan. Jika angkatan kerja Jakarta bertambah sebesar 10 satuan akan mengakibatkan penurunan tingkat upah minimum
regional Jakarta sebesar 0.77 satuan. Hasil pendugaan di atas menunjukkan bahwa peubah total penyerapan
tenaga kerja sektor tersier dan tingkat inflasi Provinsi DKI merupakan peubah yang memberikan kontribusi terbesar pada pembentukan tingkat UMRJR.
Sementara peubah angkatan kerja, tidak berkontribusi terhadap pembentukan tingkat UMRJR tersebut.
Koefisien determinasi R
2
adalah 0.7314 berarti 73.14 persen variasi peubah endogen dapat dijelaskan oleh peubah-peubah penjelas yang dimasukan
dalam persamaan tersebut. Nilai probabilitas F adalah sebesar 0.0003, berarti peubah penjelas secara bersama-sama dapat menjelaskan variasi UMRJR. Hasil
uji t menunjukkan bahwa hanya peubah AKJR dan UMRJR1 yang berbeda nyata dengan nol pada taraf
α 1 – 30 persen. Respon peubah endogen UMRJR terhadap kedua peubah penjelas di atas adalah inelastis dalam jangka pendek.
6.2.5. Investasi Sektor Tersier