Hasil dan Pembahasan Peramalan Simulasi Model Dampak

PDBJR 11699 13193 1498 12.8502 0.0602 PDBRT 19571 82525 62956 322.1786 0.6165 Keterangan : RMSE = Root Mean Square Error RMSPE = Root Mean Square Percent Error U-Theil = Nilai Koefisien Pendugaan Theil.

6.3.2. Hasil dan Pembahasan Peramalan Simulasi Model Dampak

Kebijakan Ekonomi Terhadap Pasar Kerja, Investasi dan Pendapatan Sektor Tersier di Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2007-2010 Sebelum dilakukan simulasi terlebih dahulu di tetapkan skenario-skenario yang akan disimulasikan, terlebih dahulu skenario di bawah ini disusun dengan tujuan untuk menganalisis sejauh mana perubahan yang terjadi pada pasar tenaga kerja sektor tersier di Jakarta, dan kemudian diambil beberapa kebijakan yang sesuai dengan tujuan pembanggunan provinsi DKI Jakarta serta dilakukan peramalan pada tahun 2007-2010 yang bertujuan untuk melakukan kebijakan Pemerintah DKI Jakarta untuk tujuan pembangunana di Provinsi DKI Jakarta. Adapun skenario kebijakan yang ditetapkan antara lain adalah sebagai berikut : 1. Skenario kebijakan menaikan tingkat upah minimum regional Jakarta sebesar 20 persen. 2. Skenario kebijakan penurunan tingkat suku bunga kredit perbankkan sebesar 5 poin 3. Skenario kebijakan peningkatan penerimaan terhadap pajak daerah sebesar 10 persen 4. Skenario kebijakan peningkatan pengeluaran pembangunan Provinsi DKI Jakarta sebesar 10 persen 5. Skenario gabungan 1 dan 2 dengan beberapa pilihan sesuai tujuan yang akan dilihat. 6. Skenario gabungan 3 dan 4 dengan beberapa pilihan sesuai tujuan yang akan dilihat. 7. Skenario gabungan 1,3,4 dan 2 dengan beberapa pilihan sesuai tujuan yang akan dilihat. 8. Skenario gabungan 3 dan 2 dengan beberapa pilihan sesuai tujuan yang akan dilihat. 9. Skenario gabungan 2 dan 4 dengan beberapa pilihan sesuai tujuan yang akan dilihat. Beberapa alasan yang diambilkan kenapa skenario-skenario di atas dilakukan antara lain adalah sebagai berikut: 1. Sesuai model yang dibangun, peubah pada skenario-skenario di atas adalah peubah-peubah yang secara nyata mempengaruhi persamaan-persamaan di dalam model dan beberapa peubah di antaranya memiliki respon yang kuat elastis dengan peubah endogen. 2. Beberapa peubah pada skenario di atas adalah peubah instrumen kebijakan yang dapat diambil oleh pemerintah dalam mempengaruhi dan mendorong pertumbuhan pada sektor tersier. Besaran persentase kenaikan pada masing-masing skenario adalah 5 sampai 20 persen, dimana berdasarkan pertimbangan besaran tersebut dapat dijalankan pemerintah sesuai kondisi ekonomi yang ada dan tanpa beban keadaan yang terpaksa. Seluruh skenario akan di ramalkan untuk melihat dampaknya terhadap kelompok peubah-peubah endogen seperti angkatan kerja, penyerapan tenaga kerja, perkembangan tingkat upah, tingkat investasi dan produk domestik regional bruto sub sektor tersier, serta untuk melihat kebijakan-kebijakan apa yang layak dilakukan di Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2007-2010. Pada Tabel 31 disajikan hasil peramalan dampak kebijakan ekonomi terhadap pasar kerja, investasi dan pendapatan sektor tersier di provinsi DKI Jakarta pada tahun 2007-2010. Tabel 31. Hasil Peramalan Dampak Kebijakan Ekonomi terhadap Pasar Kerja, Investasi dan Pendapatan Sektor Tersier di Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2007-2010 No PEUBAH ENDO- GEN SIM. DSR PRE- DICT Simulasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 AKJ 4516 2.1036 0.0000 0.0000 0.0000 2.1036 0.0000 2.1036 0.0000 2.1036 2 PTP 1526 -0.5898 0.0000 0.0000 0.0655 -0.5898 0.0655 -0.4587 0.0000 -0.4587 3 PTA 405.5566 -0.2753 -0.0012 -0.0008 0.5789 -0.2753 0.5793 0.3096 -0.0008 0.3093 4 PTB 2866 0.1047 0.0000 0.0000 0.0349 0.1047 0.0349 0.1047 0.0000 0.1047 5 PTJ 1709 0.5851 0.0000 -0.0585 0.8777 0.5851 0.8192 1.4043 -0.0585 1.4628 21 PTT 6507 0.0307 0.0000 -0.0154 0.2920 0.0307 0.2766 0.3227 -0.0154 0.3227 19 TPTJ 7167 0.0419 0.0000 -0.0140 0.2651 0.0419 0.2651 0.2930 -0.0140 0.3070 20 PNG -2651 -3.5081 0.0000 0.0000 0.7167 -3.5081 0.6790 -2.7914 0.0000 -2.7537 6 UPPR 368.3879 3.8970 -0.0003 -0.0022 0.0916 3.8970 0.0898 3.9183 -0.0022 3.9183 7 UPAR 479.7527 6.5293 -0.0007 -0.0034 0.2702 6.5293 0.2674 6.6903 -0.0034 6.6902 8 UPBR 693.4926 5.0474 -0.0004 -0.0025 0.0829 5.0474 0.0808 5.0480 -0.0025 5.0480 9 UPJR 824.957 1.6430 -0.0005 -0.0036 0.0890 1.6430 0.0858 1.7201 -0.0036 1.7229 10 UMRJR 439.151 10.000 -0.0004 -0.0028 0.0947 -0.0028 0.0923 10.000 -0.0028 10.000 11 IP 5002 -0.1000 -0.1599 -0.1999 0.9796 -0.1000 0.9396 1.0196 -0.1999 1.0396 12 IA 23791 -0.0462 -0.0841 -0.0630 1.0844 -0.0462 1.1013 1.1433 -0.0630 1.1223 13 IB 14715 -0.0887 -0.4010 -0.4621 1.1825 -0.0887 1.1213 1.4465 -0.4621 1.5079 14 IJ 10098 -0.0396 -0.0594 -0.4060 1.1091 -0.0396 0.7526 0.7724 -0.4060 1.1289 22 ITT 53605 -0.0579 -0.1716 -0.2481 1.1062 -0.0579 1.0298 1.1467 -0.2481 1.2232 15 PDBPR 29680 -0.1415 0.0000 0.0000 0.9299 -0.1415 0.9299 0.7918 0.0000 0.7918 16 PDBAR 8986 -0.1002 0.0000 0.0000 1.2241 -0.1002 1.2241 1.1240 0.0000 1.1240 17 PDBBR 30666 0.0130 0.0000 0.0000 1.2979 0.0130 1.2979 1.3076 0.0000 1.3076 18 PDBJR 13194 0.0910 -0.0076 -0.0531 1.4173 0.0910 1.3718 1.4704 -0.0531 1.5158 23 PTB 2866 0.1047 0.0000 0.0000 0.0349 0.1047 0.0349 0.1047 0.0000 0.1047 Keterangan : 1. Kenaikan UMRJR 20 2. Penurunan tingkat suku bunga 5 poin 3. Kenaikan pajak daerah 10 4. Kenaikan pengl. pembangunan 10 5. Kenaikan UMRJR sebesar 20 persen dan penurunan suku bunga kredit perbankkan 5 poin 6. Kenaikan pajak daerah dan pengeluaran pembangunan sektor tersier 10 persen 7. Kenaikan UMRJR, pajak daerah, pengeluaran pembangunan dan penurunan tingkat suku bunga kredit perbankkan dan sertifikat Bank Indonesia 5 poin 8. Kenaikan pajak daerah 10 persen dan penurunan tingkat suku bunga kredit perbankkan dan sertifikat Bank Indonesia 5 poin 9. Kenaikan UMRJR 20 persen dan peningkatan pengeluaran pembanggunan sektor tersier 10 persen 6.3.3. Hasil Peramalan Dampak Kenaikan Kebijakan Upah Minimum Regional Jakarta 20 persen, Tahun 2007-2010 Dampak kenaikan kebijakan upah minimum regional Jakarta 20 persen dapat dilihat pada Tabel 32. Kenaikan UMRJR sebesar 20 persen berdampak meningkatkan angkatan kerja Jakarta 2.1036 persen, dan meningkatkan tingkat upah sub sektor perdangangan, angkutan, perbankkan dan jasa sebesar 3.8970, 6.5293, 5.0474 dan 1.6430 persen. Kenaikan upah minimum regional Jakarta berdampak menurunkan penyerapan tenaga kerja pada sub sektor perdagangan dan angkutan sebesar 0.5998 dan 0.2753 persen, sedangkan sub sektor perbankkan dan jasa mengalami peningkatan sebesar 0.1047 dan 0.5851 persen. Tabel 32. Hasil Peramalan Dampak Kebijakan Peningkatan Upah Minimum Regional Jakarta sebesar 20 persen, Tahun 2007 - 2010 No Peubah Endogen Nilai Dasar Nilai Simulasi Perubahan Unit Persentase 1 AKJ 4516 4611 95.00 2.1036 2 PTP 1526 1517.0000 -9.00 -0.5898 3 PTA 405.5566 404.4401 -1.12 -0.2753 4 PTB 2866 2869 3.00 0.1047 5 PTJ 1709 1719 10.00 0.5851 6 PTT 6507 6509 2.00 0.0307 7 TPTJ 7167 7170 3.00 0.0419 8 PNG -2651 -2558 93.00 -3.5081 9 UPPR 368.3879 382.744 14.36 3.8970 10 UPAR 479.7527 511.077 31.32 6.5293 11 UPBR 693.4926 728.4956 35.00 5.0474 12 UPJR 824.957 838.5113 13.55 1.6430 13 UMRJR 439.151 483.0661 43.92 10.0000 14 IP 5002 4997 -5.00 -0.1000 15 IA 23791 23780 -11.00 -0.0462 16 IB 14656 14643 -13.00 -0.0887 17 IJ 10098 10094 -4.00 -0.0396 18 ITT 53546 53515 -31.00 -0.0579 19 PDBPR 29680 29638 -42.00 -0.1415 20 PDBAR 8986 8977 -9.00 -0.1002 21 PDBBR 30666 30670.0000 4.00 0.0130 22 PDBJR 13194 13206 12.00 0.0910 23 PDBRT 82526 82490 -36.00 -0.0436 Peningkatan penyerapan tenaga kerja di atas berdampak kepada penurunan PDRB masing-masing sub sektor. Pada sub sektor perdagangan, PDRB menurun sebesar 0.1415 persen, sub sektor angkutan sebesar 0.1002 persen, sedangkan sub sektor perbankkan dan jasa mengalami peningkatan sebesar 0.0130 dan 0.0910 persen. Dampak yang terjadi pada PDRB ini kemudian berdampak menurunkan tingkat investasi masing-masing pada sub sektor, sub sektor perdagangan sebesar 0.1000 persen, sub sektor angkutan sebesar 0.0462 persen, sub sektor perbankkan sebesar 0.0887 persen dan sub sektor jasa sebesar 0.0396 persen. Secara makro dampak kenaikan UMRJR tersebut pada pasar tenaga kerja adalah total penyerapan tenaga kerja Jakarta mengalami peningkatan sebesar 0.0419 persen. Sedangkan pada sisi angkatan kerja Jakarta, terjadi peningkatan sebesar 2.1036 persen. Hal ini mengakibatkan terjadi penurunan tingkat pengangguran sebesar 3.5081 persen. Sedangkan dari sisi pendapatan sektor tersier Provinsi DKI Jakarta mengalami penurunan sebesar 0.0436 persen. 6.3.4. Hasil Peramalan Dampak Penurunan Tingkat Suku Bunga Kredit dan Sertifikat Bank Indonesia SBI 5 poin, Tahun 2007-2010 Penurunan tingkat suku bunga kredit perbankkan maupun Sertifikat Bang Indonesia dapat menekan laju investasi pada sub sektor tersier. Karena kondisi yang memadai bagi kenaikan investasi sektor tersier adalah mendorong penurunan suku bunga kredit perbankkan maupun SBI. Jika Pemerintah dan Penguasa Moneter dapat mendorong penurunan suku bunga SBI dan kredit perbankkan sebesar 5 poin, akan berdampak menurunkan investasi pada sub sektor perbankkan sebesar 7.72 persen, sedangkan pada sub sektor lainya tidak mengalami perubahan. Secara makro penurunan tingkat suku bunga kredit perbankkan dan sertifikat Bank Indonesia sebesar 5 poin, berdampak terhadap peningkatan terhadap angkatan kerja Jakarta, penyerapan tenaga kerja, akan tetapi kebijakan ini berdampak terhadap penurunan tingkat investasi sektor tersier sebesar 0.0579 persen serta produk domestik regional bruto sektor tersier sebesar 0.0436 persen Tabel 33 Tabel 33. Hasil Peramalan Dampak Kebijakan Penurunan Tingkat Suku Bunga Kredit Perbankkan dan Sertifikat Bank Indonesia sebesar 5 poin, Tahun 2007 – 2010 No Peubah Endogen Nilai Dasar Nilai Simulasi Perubahan Unit Persentase 1 AKJ 4516 4611 95.00 2.1036 2 PTP 1526 1517.0000 -9.00 -0.5898 3 PTA 405.5566 404.4401 -1.12 -0.2753 4 PTB 2866 2869 3.00 0.1047 5 PTJ 1709 1719 10.00 0.5851 6 PTT 6507 6509 2.00 0.0307 7 TPTJ 7167 7170 3.00 0.0419 8 PNG -2651 -2558 93.00 -3.5081 9 UPPR 368.3879 382.744 14.36 3.8970 10 UPAR 479.7527 511.077 31.32 6.5293 11 UPBR 693.4926 728.4956 35.00 5.0474 12 UPJR 824.957 838.5113 13.55 1.6430 13 UMRJR 439.151 483.0661 43.92 10.0000 14 IP 5002 4997 -5.00 -0.1000 15 IA 23791 23780 -11.00 -0.0462 16 IB 14656 14643 -13.00 -0.0887 17 IJ 10098 10094 -4.00 -0.0396 18 ITT 53546 53515 -31.00 -0.0579 19 PDBPR 29680 29638 -42.00 -0.1415 20 PDBAR 8986 8977 -9.00 -0.1002 21 PDBBR 30666 30670.0000 4.00 0.0130 22 PDBJR 13194 13206 12.00 0.0910 23 PDBRT 82526 82490 -36.00 -0.0436

6.3.5. Hasil Peramalan Dampak Peningkatan Pajak Daerah 10 persen,Tahun 2007-2010

Dokumen yang terkait

Tingkat Upah dan Produktivitas Tenaga Kerja Propinsi DKI Jakarta

0 10 195

Penelitian Terhadap Tingkat Tenaga Kerja di Pemerintah DKI

0 13 203

Identifikasi dan Peran Sektor Ungggulan Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Provinsi DKI Jakarta

2 12 93

DAMPAK TINGKAT PENDIDIKAN TENAGA KERJA DAN PENGELUARAN PEMERINTAH DI SEKTOR PENDIDIKAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN LABUHANBATU.

1 3 12

ANALISIS PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN TINGKAT PENDIDIKAN Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Jumlah Tenaga Kerja, dan Tingkat Pendidikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kota Surakarta Tahun 1991 – 2013.

1 4 17

ANALISIS PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN TINGKAT PENDIDIKAN Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Jumlah Tenaga Kerja, dan Tingkat Pendidikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kota Surakarta Tahun 1991 – 2013.

0 0 13

ANALISIS PENGARUH JUMLAH PENDUDUK, TENAGA KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk,Tenaga Kerja,Tingkat Pendidikan Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Grobogan Tahun 1990-201

0 2 16

METODE PENELITIAN PENGARUH TINGKAT ABSENSI KERJA DAN PENGELUARAN TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN FURNITURE CV. ERA DI SURAKARTA.

1 6 20

ANALISIS PENGARUH TENAGA KERJA, TINGKAT PENDIDIKANDAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP Analisis Pengaruh Tenaga Kerja,Tingkat Pendidikan, dan Pengeluaran Pemerintah terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Rembang.

0 1 15

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Tenaga Kerja,Tingkat Pendidikan, dan Pengeluaran Pemerintah terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Rembang.

0 1 13