Metode Penelitian METODE PENELITIAN

Mujiono, 2013 Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Metode survei merupakan bagian dari studi deskriptif yang bertujuan untuk mencari kedudukan fenomena dan menentukan kesamaan status dengan cara membandingkannya dengan standar yang sudah ditentukan Arikunto, 1992:86. Metode ini dipilih karena penelitian bermaksud membuktikan atau membenarkan hipotesis; bertujuan untuk menggeneralisasikan populasi dari beberapa sampel sehingga dapat dibuat kesimpulan-kesimpulan; populasi dalam penelitian ini jumlahnya cukup besar dan bervariatif; data yang dikumpulkan dilakukan dalam satu waktu tertentu Creswell, 2010:217.

D. Definisi Operasional dan Variabel Penelitian

Agar variabel dalam penelitian ini tergambar dengan jelas dan terukur, berikut ini disajikan masing-masing definisi operasional variabel penelitian sebagai berikut:

1. Definisi Operasional

Kompetensi guru dalam penelitian ini menggunakan definisi sebagai mana tercantum dalam UU RI No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen pasal 1 yaitu seperangkat pengetahuan, ketrampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Sedangkan profesional yaitu pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan seseorang dan menjadi sumber penghasilan penghidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Jadi kompetensi guru yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan yang menjadi sumber penghasilan penghidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Selanjutnya kompetensi guru yang dimaksud disebutkan dalam pasal 10 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Adapun Mujiono, 2013 Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu alasan digunakannya definisi tersebut adalah definisi tersebut sudah baku dan dijadikan pedoman dalam pelaksanaan penilaian kinerja guru serta sudah tersosialisasikan kepada guru yang telah mengikuti sertifikasi maupun guru yang dinominasikan untuk mengikuti sertifikasi. Variable kompetensi guru ini diukur dengan tes dan angket. Tes digunakan untuk mengukur kompetensi pedagogi dan kompetensi professional, sedangkan angket digunakan untuk mengungkap kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Dalam penelitian ini yang dimaksud wawasan kebangsaan atau nasionalisme adalah konsepsi cara pandang untuk mencintai bangsa dan negaranya sendiri yang meliputi jiwa yang timbul dari kejayaan dan kemuliaan di masa lalu, keinginan hidup bersama baik di masa sekarang dan di masa yang akan datang, dan penderitaan-penderitaan bersama yang diwujudkan dalam berbagai bidang kehidupan meliputi politik, ekonomi, sosial dan budaya serta pertahanan dan keamanan. Konstruk wawasan kebangsaan atau nasionalisme tersebut telah disesuaikan dengan perkembangan jaman, jenis atau tipe, dan dimensi sebagaimana dikemukakan para pakar. Wawasan kebangsaan atau nasionalisme diukur dengan tes. Covariates merupakan sejumlah variabel yang diperkirakan memiliki pengaruh yang berarti terhadap kompetensi guru maupun wawasan kebangsaan siswa. Seluruh variabel covariates dalam penelitian ini diukur dengan angket terstruktur. Covariates yang diukur dalam angket meliputi, sekolah, keluarga, masyarakat, dan teman sebaya. Variabel sekolah meliputi indikator fasilitas sekolah, aktifitas di sekolah, dan prestasi di sekolah. Variabel keluarga terdiri dari indiator jumlah saudara, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan orang tua, fasilitas belajar, dan perhatian orang tua terhadap belajar. Variabel masyarakat diantaranya dengan indikator keikutsertaan dalam organisasi, kedudukan dalam organisasi, dan aktifitas dalam organisasi. Sedangkan variable teman sebaya dengan indikator teman akrab, keikutsertaan dalam oerganisasi tidak resmi atau genk, dan aktifitas dalam genk.