Tes Angket kuesioner Observasi

Di mana: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Kemudian nilai P dikonsultasikan dengan ketentuan berikut: Tabel 3.3 Klasifikasi Indeks Kesukaran Interval P Kriteria 0,70 P ≤ 1,00 Mudah 0,30 P ≤ 0,70 Sedang 0,00 P ≤ 0,30 Sukar Sumber: Arikunto, 2010: 218 Menurut Arikunto 2010: 210, “soal-soal yang dianggap baik adalah soal-soal yang mempunyai indeks kesukaran 0,30 sampai dengan 0,70.” Namun demikian soal yang sukar dan mudah juga bisa digunakan untuk keperluan variasi soal. Berdasarkan pengujian taraf kesukaran didapatkan hasil bahwa soal “mudah” sebanyak empat butir soal, soal “sedang” sebanyak 25 soal dan soal “sukar”sebanyak satu soal.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah tes, angket kuesioner, observasi, wawancara dan dokumentasi.

1. Tes

Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana procedural knowledge siswa serta kemampuan kognitif pada Mata Pelajaran Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Arikunto 2006:223 bahwa “Data yang diungkap dalam penelitian dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: fakta, pendapat, dan kemampuan. Untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan objek yang diteliti, digunakan tes”. Alat tes yang diberikan berupa tes objektif pilihan ganda multiple choice test dan soal uraian. Soal pilihan ganda digunakan untuk mengukur procedural knowledge siswa, sedangkan soal uraian digunakan untuk mengukur hasil belajar kognitif siswa. Alat tes diberikan dua kali yaitu pada saat pre-test dan post-test. Pre-test diberikan pada saat sebelum pembelajaran dimulai, sedangkan post-test diberikan setelah pembelajaran selesai.

2. Angket kuesioner

Teknik pengumpulan data melalui angket ini dilakukan untuk mendapatkan data mengenai persepsi siswa tentang model pembelajaran direct instruction. Sukaran Sugiyono, 2011: 200 mengemukakan beberapa prinsip dalam penulisan angket sebagai teknik pengumpulan data, yaitu “prinsip penulisan, pengukuran dan penampilan fisik”. Ketiga prinsip itu lebih dirinci oleh Sugiyono 2011: 200 sebagai berikut: a Isi dan tujuan pertanyaan; b bahasa yang digunakan; c tipe dan bentuk pertanyaan; d pertanyaan tidak mendua; e tidak menanyakan yang sudah lupa; f pertanyaan tidak menggiring; g panjang pertanyaan; h urutan pertanyaan; i prinsip pengukuran; dan penampilan fisik angket.

3. Observasi

Teknik pengumpulan data melalui observasi ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa terutama dalam hal afektif dan psikomotor. Observasi juga dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai langkah-langkah penerapan model direct instruction, prasyarat-prasyarat penerapan serta interaksi antara guru dan siswa. Sebagaimana yang dikemukakan Sugiyono 2011: 203 bahwa: “teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia. Proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.” Dilihat dari posisi observer, maka observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi nonpartisipan artinya bahwa peneliti tidak terlibat ikut melakukan apa yang dikerjakan sumber data dan hanya bertindak sebagai pengamat independen. Jika dilihat dari bentuk observasi, maka penelitian ini menggunakan observasi terstruktur. Observasi terstruktur Sugiyono, 2011: 205 ialah “observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan di mana tempatnya.”

4. Wawancara

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran direct instruction untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep termokimia

0 2 18

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

Penerapan Model Pembelajaran Direct Instruction Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Termokimia

0 3 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DRIBBLING DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA KELAS X SMA HARAPAN 3 MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 2 21

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION PADA MATERI METODE PENGGORENGAN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI TPHP SMK NEGERI 1 BERASTAGI TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 2 27

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION DENGAN MACROMEDIA FLASH UNTUK PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ROTASI DAN REVOLUSI BUMI Penerapan Model Pembelajaran Direct Instruction Dengan Macromedia Flash Untuk Peningkata

0 0 18

Penerapan Model Pembelajaran Inquiry untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMK.

0 2 11

PERBANDINGAN PARTISIPASI SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION DENGAN INDIRECT INSTRUCTION DALAM PEMBELAJARAN SENAM.

0 5 45

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PEWARISAN SIFAT MELALUI PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION DI SMP

0 0 10

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL DIRECT INSTRUCTION BERBANTUAN MEDIA BAGAN GARIS WAKTU

0 0 8