B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan paparan pada latar belakang masalah, masalah-masalah yang ada dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Dengan model pembelajaran konvensional yang dilaksanakan selama ini,
siswa kurang menguasai pengetahuan dasar mengenai materi praktikum dan pengetahuan mengenai prosedur-prosedur kerja procedural knowledge.
2. Kurang dikuasainya pengetahuan dasar praktikum oleh siswa, menyebabkan
ketidak optimalan siswa dalam mempelajari pengetahuan kompetensi selanjutnya.
3. Kurang dikuasainya procedural knowledge menyebabkan siswa mengalami
kegagalan dalam praktikum, kegagalan tersebut mengakibatkan pemborosan waktu karena siswa harus mengulang praktikum. Waktu yang tersisa tidak
cukup untuk mencapai kompetensi dasar lainnya karena terbatas oleh kalender akademik sekolah.
4. Diperlukannya model pembelajaran alternatif yang dapat meningkatkan
procedural knowledge siswa, yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Identifikasi masalah di atas menghasilkan rumusan masalah sebagai berikut: “Bagaimana
penerapan model
pembelajaran direct
instruction dalam
meningkatkan procedural knowledge dan hasil belajar siswa di SMK?” Rumusan masalah tersebut dapat dijabarkan menjadi pertanyaan penelitian
sebagai berikut: 1.
Bagaimana langkah-langkah pembelajaran pada penerapan model pembel-
ajaran direct instruction dalam meningkatkan procedural knowledge dan hasil belajar siswa di SMK?
2. Bagaimana interaksi antara guru dan siswa pada penerapan model
pembelajaran direct instruction dalam meningkatkan procedural knowledge dan hasil belajar siswa di SMK?
3. Bagaimana persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi pada penerapan
model pembelajaran direct instruction dalam meningkatkan procedural knowledge dan hasil belajar siswa di SMK?
4. Bagaimana persepsi guru dan siswa tentang penerapan model pembelajaran
direct instruction dalam meningkatkan procedural knowledge dan hasil belajar siswa di SMK?
C. Tujuan Penelitian