Jika semua komputer client sudah aktif maka user sudah dapat menggunakan komputer tersebut untuk melakukan berbagai aktifitas sesuai kebutuhan mereka. Pada
saat komputer client aktif dan berbagai proses dilakukan, sebenarnya komputer serverlah yang bekerja. Selama melakukan pengamatan terhadap sistem, ternyata
komputer server sanggup melayani seluruh permintaan client walaupun seluruh client aktif dan banyak melakukan proses.
4.4.2 Uji Coba Terhadap Komputer Client
Pada sistem ini client yang digunakan ada dua jenis, yaitu Pentium I dan Pentium II dimana kedua jenis client tersebut dipisah namun memiliki spesifikasi server yang
sama.Uji coba yang dilakukan pada komputer client adalah membuktikan apakah client sizing
pada sistem ini sudah tepat, dengan melihat ketahanan komputer- komputer tersebut saat proses berjalan. Pada dasarnya semua proses berjalan di
komputer server, sedangkan komputer client hanya sebagai tempat bagi user bekerja. Melihat latar belakang sistem ini dibangun, yaitu agar dapat digunakan mahasiswa
untuk kegiatan yang berhubungan dengan internet, maka komputer-komputer tersebut berjalan dengan mode grafis. Walaupun proses berjalan di komputer server, namun
memori pada komputer client sangat berpengaruh dalam jalannya komputer tersebut. Uji coba yang dilakukan untuk komputer Pentium I menggunakan memori 8MB,
16MB, dan 32MB, dimana client difungsikan untuk melakukan proses yang menggunakan tampilan grafis. Uji coba pertama menggunakan memori 8MB, dimana
pada awalnya komputer client dapat booting dengan baik, namun pada saat digunakan
Universitas Sumatera Utara
untuk melakukan suatu proses komputer tersebut mengalami ‘hang’. Demikian juga dengan memori 16MB. Dalam proses kerja LTSP, root directory diletakkan di ram,
yang dikenal dengan ramdisk. Sehingga filesystem yang ada di server, diletakkan di memori client. Dengan memori 8MB atau 16MB, client tersebut tidak mampu
melakukan proses dengan baik, sehingga mengalami ’hang’. Namun jika client tidak menggunakan tampilan grafis, melainkan mode text, client mampu melakukan proses
tanpa mengalami ’hang’. Uji coba berikutnya menggunakan memori 32MB, dimana client
dapat berjalan dengan baik tanpa mengalami ’hang’. Untuk meningkatkan kemampuan client maka memori swap yang terdapat pada sistem LTSP dapat
diaktifkan, sehingga seolah-olah memori yang terdapat pada client sebanyak 64MB. Untuk komputer Pentium II yang memang dari awal memiliki memori 64MB dapat
berjalan dengan baik, mulai dari booting hingga proses dilakukan pada komputer tersebut.
4.4.3 Konfigurasi DHCP