option_kickstart_value=pathtoyourownkickstart.ks 7.ltsp-server
LTSP Server Configuration
Interface that clients will connect to LTSP_DEV=eth0
8.ltsp-update-karnels Autodetect TFTPDIR location from tftp-servers own config file
TFTPDIRS=cat etcxinetd.dtftp |grep server_args | awk -F-s {print 2}
4.4.6 Pembuatan Login User
Proses pembuatan login untuk user sama, baik pada server A maupun B, yang berbeda hanya jumlah user yang dibuat. Hal yang perlu diperhatikan saat pembuatan login
user ini ialah jumlah client yang digunakan pada server tersebut, kemudian dalam
pemilihan nama untuk login diusahakan yang mudah diingat demikian juga dengan password
nya, setelah itu user-user tersebut disatukan dalam satu grup. Untuk server A, memiliki workstation sebanyak 16 unit maka dibuat login user sebanyak enambelas
buah. Sedangkan untuk server B karena workstation sebanyak 10 unit, maka dibuat login user
sebanyak sepuluh buah.
Universitas Sumatera Utara
4.4.7 Penomoran IP Pada Sistem
Penomoran IP pada sistem dilakukan secara dhcp, dimana alamat ip dalam sistem tersebut menggunakan jaringan kelas C, sehingga administrator dapat dengan bebas memilih
alamat ip yang diinginkan baik untuk client maupun untuk server. Pada sistem ini nomor ip yang dapat digunakan mulai dari 0-254, namun pada konfigurasi dhcp nomor tersebut
dibatasi agar mempermudah administrator, mulai dari 100-253. Pada kedua server di set nomor ip address untuk masing-masing ethernet card, dimana masing-masing server
harus memiliki minimal 2 ethernet card. Ethernet card yang pertama untuk dihubungkan ke client, sedangkan yang lainnya dihubungkan ke jaringan internet. Karena jaringan ini
berada di bawah jaringan namun masih pada area yang sama, maka nomor-nomor IP address
yang diset ini adalah IP Private, yaitu nomor IP yang tidak bersifat public atau hanya dikenal di lingkup jaringan yang menggunakannya. Sebelum mensetting nomor IP,
sebaiknya kondisi ethernet card diperiksa terlebih dahulu. Berikut adalah kondisi ethernet card pada komputer server dengan client Pentium.
Setelah mengetahui kondisi ethernet card, dilanjutkan dengan menssetting IP pada kedua komputer. Langkah-langkah yang dilakukan dalam mensetting IP pada kedua
komputer server sama. Konfigurasi yang pertama dilakukan pada server dengan client Pentium I ialah pada dev180428938. Pada network card ini settingan IP address
dilakukan secara dinamik dengan DHCP dari jaringan yang diatasnya. Sehingga didapatlah nomor IP 10.10.18.7 pada network card ini. Network card ini digunakan untuk
menghubungkan jaringan ke internet. Kemudian dilanjutkan dengan konfigurasi pada eth1. Network card ini berfungsi untuk jaringan LTSP, sehingga nomor IP yang dibuat
juga mengikuti file dhcpd.conf. Penomoran dilakukan secara statis, yaitu 192.168.160.254
Universitas Sumatera Utara
dengan netmask 255.255.255.0. Sedangkan eth0 hanya digunakan sebagai cadangan. Sedangkan untuk server dengan clietn Pentium II dilakukan konfigurasi pada eth0 untuk
ke jaringan di dalam lokal dengan nomor IP 192.168.0.254 netmask 255.255.255.0 , kemudian eth1 untuk jaringan keluar internet dengan nomor IP 10.10.18.8 netmask
255.255.255.0.
4.5 Pengelolaan Sistem Dilihat dari Segi Efisiensi dan Efektifitas