36
MATERI PENYULUHAN PERILAKU SEHAT PENDERITA DIABETES MELLITUS
1. Pengertian
Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Brunner dan Suddarth, 2002.
Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula glukosa darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif Arjatmo, 2002.
2. Klasifikasi
Universitas Sumatera Utara
37 Klasifikasi diabetes mellitus sebagai berikut :
a. Tipe I : Diabetes mellitus tergantung insulin IDDM b. Tipe II : Diabetes mellitus tidak tergantung insulin NIDDM
c. Diabetes mellitus yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom lainnya d. Diabetes mellitus gestasional GDM
3. Etiologi
1. Diabetes tipe I:
a. Faktor genetik Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri; tetapi
mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah terjadinya DM tipe I. Kecenderungan genetik ini ditemukan pada
individu yang memiliki tipe antigen HLA. b. Faktor-faktor imunologi
Adanya respons otoimun yang merupakan respons abnormal dimana antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi
terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai jaringan asing. Yaitu otoantibodi terhadap sel-sel pulau Langerhans
dan insulin endogen. c. Faktor lingkungan
Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses otoimun yang menimbulkan destruksi selbeta.
2. Diabetes Tipe II Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan
sekresi insulin pada diabetes tipe II masih belum diketahui. Faktor genetik memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin.
Faktor-faktor resiko : a. Usia resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65 th
b. Obesitas c. Riwayat keluarga
4. Tanda dan Gejala
Universitas Sumatera Utara
38 Keluhan umum pasien DM seperti poliuria, polidipsia, polifagia pada DM
umumnya tidak ada. Sebaliknya yang sering mengganggu pasien adalah keluhan akibat komplikasi degeneratif kronik pada pembuluh darah dan saraf. Pada DM
lansia terdapat perubahan patofisiologi akibat proses menua, sehingga gambaran klinisnya bervariasi dari kasus tanpa gejala sampai kasus dengan komplikasi yang
luas. Keluhan yang sering muncul adalah adanya gangguan penglihatan karena katarak, rasa kesemutan pada tungkai serta kelemahan otot neuropati perifer dan
luka pada tungkai yang sukar sembuh dengan pengobatan lazim. Menurut Supartondo, gejala-gejala akibat DM pada usia lanjut yang sering
ditemukan adalah : 1. Katarak dan Glaukoma
2. Retinopati 3. Gatal seluruh badan
4. Pruritus Vulvae 5. Infeksi bakteri dan jamur di kulit
6. Dermatopati 7. Neuropati perifer
8. Neuropati viseral 9. Amiotropi
10. Ulkus Neurotropik 11. Penyakit ginjal
12. Penyakit pembuluh darah perifer dan Penyakit pembuluh darah otak 13. Penyakit koroner dan Hipertensi
4. Perilaku Sehat Penderita DM