38 Keluhan umum pasien DM seperti poliuria, polidipsia, polifagia pada DM
umumnya tidak ada. Sebaliknya yang sering mengganggu pasien adalah keluhan akibat komplikasi degeneratif kronik pada pembuluh darah dan saraf. Pada DM
lansia terdapat perubahan patofisiologi akibat proses menua, sehingga gambaran klinisnya bervariasi dari kasus tanpa gejala sampai kasus dengan komplikasi yang
luas. Keluhan yang sering muncul adalah adanya gangguan penglihatan karena katarak, rasa kesemutan pada tungkai serta kelemahan otot neuropati perifer dan
luka pada tungkai yang sukar sembuh dengan pengobatan lazim. Menurut Supartondo, gejala-gejala akibat DM pada usia lanjut yang sering
ditemukan adalah : 1. Katarak dan Glaukoma
2. Retinopati 3. Gatal seluruh badan
4. Pruritus Vulvae 5. Infeksi bakteri dan jamur di kulit
6. Dermatopati 7. Neuropati perifer
8. Neuropati viseral 9. Amiotropi
10. Ulkus Neurotropik 11. Penyakit ginjal
12. Penyakit pembuluh darah perifer dan Penyakit pembuluh darah otak 13. Penyakit koroner dan Hipertensi
4. Perilaku Sehat Penderita DM
Perilaku sehat pada penderita diabetes mellitus adalah sebagai berikut : 1.
Perencanaan Makanan
Prinsip perencanaan makanan pada klien dengan diabetes mellitus antara lain:
a. Tidak ada makanan yang dilarang, hanya dibatasi sesuai kebutuhan tidak berlebih.
Universitas Sumatera Utara
39
b. Menu sama dengan menu keluarga, gula dan bumbu tidak dilarang. c. Teratur dalam jadwal, jumlah dan jenis makanan 3J
d. Penderita sebaiknya mengonsumsi makanan dengan karbohidrat rendah dan lambat menjadi gula.
e. Perbanyak mengonsumsi buah dan sayuran terutama kubis, kacang panjang, dan paprika untuk memperbaiki fungsi pankreas.
2. Latihan Jasmani
Latihan jasmani yang benar dapat memberikan beberapa manfaat, antara lain:
a. Menurunkan kadar gula darah dengan mengurangi resistensi insulin, meningkatkan sensivitas insulin
b. Menurunkan berat badan. c. Mencegah kegemukan.
d. Mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi. e. Olahraga yang bisa dilakukan diantaranya jogging, berlari, renang, bersepeda.
3. Menggunakan Obat Penurun Gula Darah
Obat yang berfungsi menurunkan gula darah disebut dengan obat berkhasiat hipoglikemik. Pada prinsipnya, pengendalian Diabetes Mellitus DM melalui
obat ada 2 yaitu :
1 Obat Anti Diabetes OAD atau Obat Hipoglikemik Oral OHO
Berfungsi untuk merangsang kerja pankreas untuk mensekresi insulin. Penggunaan obat penurun gula darah diberikan setelah dengan cara
pengaturan makan dan olahraga kadar gula darah belum terkontrol. 2 Suntikan insulin
Pasien yang mendapat pengobatan insulin waktu makananya harus teratur dan disesuaikan dengan waktu pemberian insulinnya. Makan selingan
diberikan untuk mencegah hipoglikemia. Penggunaan insulin biasanya dilakukan setelah efek yang diinginkan tidak dapat dicapai hanya dengan
menggunakan obat yang diminum. Penggunaan insulin biasanya dilakukan oleh penderita DM tipe 1 dimana
insulin sama sekali tidak dihasilkan tubuh. Sedangkan pada penderita DM tipe 2 dimana defek terletak pada fungsi insulin bukan pada jumlah
insulin. Nilai normal kadar gula dalam darah adalah: 60 mgdl sampai dengan 145 mgdl.
Universitas Sumatera Utara
40
J. REFERENSI