REFERENSI POKOK BAHASAN : SUB POKOK BAHASAN TUJUAN WAKTU DAN TEMPAT PENYULUHAN SASARAN REFERENSI

32 Sup bayam Lalap ketimun , sambel pepaya

J. REFERENSI

Arjatmo Tjokronegoro. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu.Cet 2. Jakarta : Balai Penerbit FKUI, 2002 Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner Suddarth Edisi 8 Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica Ester, Yasmin asih, Jakarta : EGC, 2002. Universitas Sumatera Utara 33 Uripto. 2009. Pendidikan Kesehatan. Diunduh di Http:www1.bpkpenabur.or.id pada tanggal 25 Februari 2012 -------------2005. Buku Ajar Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi ke 3. Jakarta : FK UI. ----------. 2006. Promosi Keehatan. Diunduh di Http:www.promosikesehatan.com , pada tanggal 25 Februari 2012 SATUAN ACARA PENYULUHAN ”PERILAKU SEHAT PENDERITA DIABETES MELLITUS”

A. POKOK BAHASAN :

Perilaku Sehat Penderita Diabetes Mellitus

A. SUB POKOK BAHASAN

: 1. Perilaku hidup sehat penderita diabetes mellitus 2. Perencanaan makanan bagi penderita diabetes mellitus 3. Manfaat latihan fisik bagi penderita diabetes mellitus 4. Cara pemberian obat penurun kadar gula dalam darah

B. TUJUAN

1. Tujuan Instruksional Umum Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 15-20 menit, diharapkan pasien mampu memahami tentang perilaku sehat pada diabetes mellitus. 2. Tujuan Instruksional Khusus Universitas Sumatera Utara 34 Setelah mengikuti pendidikan kesehatan tentang perilaku hidup sehat pada penderita diabetes mellitus , maka diharapkan pasien mampu : 1. Menjelaskan pengertian perilaku hidup sehat pada pasien diabetes mellitus 2. Menjelaskan perencanaan makanan bagi penderita diabetes mellitus 3. Menyebutkan manfaat latihan fisik bagi penderita diabetes mellitus. 4. Menyebutkan cara pemberian obat penurun kadar gula dalam darah

D. WAKTU DAN TEMPAT PENYULUHAN

Haritanggal : Sabtu, 21 Juni 2012 Waktu : 10.30 – 10.50 WIB Tempat : Eka Jaya IV, Eka Pribadi, Eka Warni

E. SASARAN

Peserta penyuluhan adalah keluarga penderita DM

F. METODE

Metode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi. G MEDIA Lembar Balik

I. PELAKSANAAN KEGIATAN No

Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu 1. Pembukaan • Memberi salam dan penguatan kontrak • Menjelaskan tujuan dan cakupan penyuluhan Menjawab salam Mendengar dan memperhatikan 5 menit 2. Pembahasan • Menanyakan pengetahuan pasien mengenai perilaku hidup sehat bagi penderita diabetes mellitus. • Menjelaskan perencanaan makanan bagi penderita diabetes mellitus • Menyebutkan manfaat latihan fisik bagi penderita Menjawab pertanyaan. Mendengar dan memperhatikan 15 menit Universitas Sumatera Utara 35 diabetes mellitus. • Menyebutkan cara pemberian obat penurun kadar gula dalam darah. 3. Penutup • Memberi kesempatan kepada klien untuk bertanya • Mengevaluasi pengetahuan klien mengenai materi yang disampaikan dengan memberi pertanyaan • Menyimpulkan kegiatan penyuluhan • Memberi salam dan menutup penyuluhan Bertanya Menjawab Mendengarkan Menjawab salam 5 menit

I. EVALUASI

1. Evaluasi struktur a. Kesiapan peserta mengikuti penyuluhan b. Media dan alat memadai c. Tempat sesuai dengan kegiatan 2. Evaluasi proses a. Kesiapan penyuluhan dilakukan sesuai jadwal yang direncanakan b. Peserta kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses penyuluhan 3. Evaluasi hasil Setelah mengikuti penyuluhan maka peserta mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh penyuluh pada saat evaluasi, yaitu mampu: 1. Menjelaskan perilaku hidup sehata bagi penderita diabetes mellitus 2. Menyebutkan manfaat latihan fisik bagi penderita diabetes mellitus. 3. Menyebutkan cara pemberian obat penurun kadar gula dalam darah. Universitas Sumatera Utara 36 MATERI PENYULUHAN PERILAKU SEHAT PENDERITA DIABETES MELLITUS

1. Pengertian

Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Brunner dan Suddarth, 2002. Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula glukosa darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif Arjatmo, 2002.

2. Klasifikasi

Universitas Sumatera Utara 37 Klasifikasi diabetes mellitus sebagai berikut : a. Tipe I : Diabetes mellitus tergantung insulin IDDM b. Tipe II : Diabetes mellitus tidak tergantung insulin NIDDM c. Diabetes mellitus yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom lainnya d. Diabetes mellitus gestasional GDM

3. Etiologi

1. Diabetes tipe I: a. Faktor genetik Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri; tetapi mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah terjadinya DM tipe I. Kecenderungan genetik ini ditemukan pada individu yang memiliki tipe antigen HLA. b. Faktor-faktor imunologi Adanya respons otoimun yang merupakan respons abnormal dimana antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai jaringan asing. Yaitu otoantibodi terhadap sel-sel pulau Langerhans dan insulin endogen. c. Faktor lingkungan Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses otoimun yang menimbulkan destruksi selbeta. 2. Diabetes Tipe II Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin pada diabetes tipe II masih belum diketahui. Faktor genetik memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin. Faktor-faktor resiko : a. Usia resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65 th b. Obesitas c. Riwayat keluarga

4. Tanda dan Gejala

Universitas Sumatera Utara 38 Keluhan umum pasien DM seperti poliuria, polidipsia, polifagia pada DM umumnya tidak ada. Sebaliknya yang sering mengganggu pasien adalah keluhan akibat komplikasi degeneratif kronik pada pembuluh darah dan saraf. Pada DM lansia terdapat perubahan patofisiologi akibat proses menua, sehingga gambaran klinisnya bervariasi dari kasus tanpa gejala sampai kasus dengan komplikasi yang luas. Keluhan yang sering muncul adalah adanya gangguan penglihatan karena katarak, rasa kesemutan pada tungkai serta kelemahan otot neuropati perifer dan luka pada tungkai yang sukar sembuh dengan pengobatan lazim. Menurut Supartondo, gejala-gejala akibat DM pada usia lanjut yang sering ditemukan adalah : 1. Katarak dan Glaukoma 2. Retinopati 3. Gatal seluruh badan 4. Pruritus Vulvae 5. Infeksi bakteri dan jamur di kulit 6. Dermatopati 7. Neuropati perifer 8. Neuropati viseral 9. Amiotropi 10. Ulkus Neurotropik 11. Penyakit ginjal 12. Penyakit pembuluh darah perifer dan Penyakit pembuluh darah otak 13. Penyakit koroner dan Hipertensi

4. Perilaku Sehat Penderita DM

Perilaku sehat pada penderita diabetes mellitus adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan Makanan Prinsip perencanaan makanan pada klien dengan diabetes mellitus antara lain: a. Tidak ada makanan yang dilarang, hanya dibatasi sesuai kebutuhan tidak berlebih. Universitas Sumatera Utara 39 b. Menu sama dengan menu keluarga, gula dan bumbu tidak dilarang. c. Teratur dalam jadwal, jumlah dan jenis makanan 3J d. Penderita sebaiknya mengonsumsi makanan dengan karbohidrat rendah dan lambat menjadi gula. e. Perbanyak mengonsumsi buah dan sayuran terutama kubis, kacang panjang, dan paprika untuk memperbaiki fungsi pankreas. 2. Latihan Jasmani Latihan jasmani yang benar dapat memberikan beberapa manfaat, antara lain: a. Menurunkan kadar gula darah dengan mengurangi resistensi insulin, meningkatkan sensivitas insulin b. Menurunkan berat badan. c. Mencegah kegemukan. d. Mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi. e. Olahraga yang bisa dilakukan diantaranya jogging, berlari, renang, bersepeda. 3. Menggunakan Obat Penurun Gula Darah Obat yang berfungsi menurunkan gula darah disebut dengan obat berkhasiat hipoglikemik. Pada prinsipnya, pengendalian Diabetes Mellitus DM melalui obat ada 2 yaitu : 1 Obat Anti Diabetes OAD atau Obat Hipoglikemik Oral OHO Berfungsi untuk merangsang kerja pankreas untuk mensekresi insulin. Penggunaan obat penurun gula darah diberikan setelah dengan cara pengaturan makan dan olahraga kadar gula darah belum terkontrol. 2 Suntikan insulin Pasien yang mendapat pengobatan insulin waktu makananya harus teratur dan disesuaikan dengan waktu pemberian insulinnya. Makan selingan diberikan untuk mencegah hipoglikemia. Penggunaan insulin biasanya dilakukan setelah efek yang diinginkan tidak dapat dicapai hanya dengan menggunakan obat yang diminum. Penggunaan insulin biasanya dilakukan oleh penderita DM tipe 1 dimana insulin sama sekali tidak dihasilkan tubuh. Sedangkan pada penderita DM tipe 2 dimana defek terletak pada fungsi insulin bukan pada jumlah insulin. Nilai normal kadar gula dalam darah adalah: 60 mgdl sampai dengan 145 mgdl. Universitas Sumatera Utara 40

J. REFERENSI

Arjatmo Tjokronegoro. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu.Cet 2. Jakarta : Balai Penerbit FKUI, 2002 Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner Suddarth Edisi 8 Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica Ester, Yasmin asih, Jakarta : EGC, 2002. Uripto. 2009. Pendidikan Kesehatan. Diunduh di Http:www1.bpkpenabur.or.id pada tanggal 25 Februari 2012 -------------2005. Buku Ajar Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi ke 3. Jakarta : FK UI. ----------. 2006. Promosi Keehatan. Diunduh di Http:www.promosikesehatan.com , pada tanggal 25 Februari 2012 Universitas Sumatera Utara 41 PENYULUHAN KESEHATAN BAHAYA MEROKOK

A. Latar Belakang

Dokumen yang terkait

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien Komunitas melalui Promosi Kesehatan terhadap Hipertensi di Kelurahan Gedung Johor

15 117 133

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Masalah Kesehatan Ibu dan Balita di Lingkungan IV Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan Johor

4 104 284

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Komunitas pada Kader Posyandu di Wilayah Binaan Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan Johor

4 39 152

Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Diabetes Mellitus Di Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan Johor

2 70 76

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien Melalui Upaya Promosi Kesehatan Pada Pasien Diabetes Mellitus di Lingkungan XI Kelurahan Gedung Johor Medan Kecamatan Medan Johor

2 4 53

BAB II PENGELOLAAN PELAYANAN KEPERAWATAN A. KONSEP DASAR - Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien Melalui Upaya Promosi Kesehatan Pada Pasien Diabetes Mellitus di Lingkungan XI Kelurahan Gedung Johor Medan Kecamatan Medan Johor

1 2 26

LAPORAN PBLK Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien Melalui Upaya Promosi Kesehatan Pada Pasien Diabetes Mellitus di Lingkungan XI Kelurahan Gedung Johor Medan Kecamatan Medan Johor Disusun dalam Rangka Menyelesaikan Mata Ajaran Pengalaman Bel

3 27 13

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien Komunitas melalui Promosi Kesehatan terhadap Hipertensi di Kelurahan Gedung Johor

0 0 40

BAB II PENGELOLAAN PELAYANAN KEPERAWATAN A. Konsep Dasar - Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien Komunitas melalui Promosi Kesehatan terhadap Hipertensi di Kelurahan Gedung Johor

0 0 20

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan pada Lansia dengan Penyakit Kronis oleh Keluarga Di Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan Johor

1 2 158