didik yang kurang layanan informasi karir dalam pemilihan jurusan berdasarkan angket yang dibagikan; 3 mengambil 30 peserta didik dari
setiap kelas XI dengan cara mengundinya; dan 4 menetapkan sampel yang terpilih setelah diundi untuk menjadi sampel peneliti.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara
interviewer untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data untuk melakukan studi
pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga untuk mengetahui hal-hal yang lebih mendalam dari responden.
Secara fisik wawancara dapat dibedakan menjadi wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Metode wawancara yang digunakan peneliti
wawancara tidak terstruktur untuk memperoleh informasi karir dari guru Bimbingan dan Konseling SMA Al-azhar 3 Bandar Lampung terkait pemilihan
jurusan di perguruan tinggi dan peserta didik SMA Al-azhar 3 Bandar Lampung kelas XI tahun pelajaran 20152016 terkait pemilihan jurusan di
perguruan tinggi. 2. Dokumentasi
Teknik ini digunakan untuk memperoleh data mengenai subjek penelitian. Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, dan sebaginya. Pada penelitian ini data yang dimaksud yaitu deskripsi
karakteristik peserta didik dan data-data lain yang ada hubungannya dengan penelitian yaitu pemilihan jurusan di perguruan tinggi.
3. Skala Pemilihan Jurusan Di Perguruan Tinggi
Menurut Sugiyono, “skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya
interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila
digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif”. Pada penelitian ini, peneliti akan menggunakan skala likerts dengan
memperhatikan skor pada jawaban peserta didik dengan memperhatikan table 6:
Tabel 6 Skor Alternatif Jawaban
Jenis Pernyataan
Alternatif Jawaban Sangat
setuju SS
Setuju S
netral N
Tidak Setuju TS
Sangat Tidak Setuju
STS
Favorable
5 4
3 2
1
Unfavorable
1 2
3 4
5
Penilaian pemilihan jurusan di perguruan tinggi ini menggunakan rentang skor dari 1-5 dengan banyak item 43. Menurut Eko dalam aturan pemberian skor dan
klasifikasi hasil penilaian adalah sebagai berikut: • skor pernyataan negatif kebalikan dari pernyataan yang positif;
• jumlah skor tertinggi ideal= jumlah pernyataan atau aspek penilaian x jumlah pilihan;
• skor akhir = jumlah skor yang diperoleh : skor tertinggi ideal x jumlah kelas interval;
• jumlah kelas interval = skala hasil penilaian. Artinya kalau penilaian menggunakan skala 5, hasil penilaian diklasifikasikan menjadi 5 kelas
interval; dan • penentu jarak interval Ji diperoleh dengan rumus:
Ji = t – rJk
Keterangan : t = skor tertinggi ideal dalam skala
r = skor terendah ideal dalam skala Jk = Jumlah kelas interval.
Berdasarkan pendapat pendapat Eko, maka interval kriteria dalam penelitian ini dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut :
• Skor tertinggi : 5 X 38 = 190
• Skor terendah : 1 X 38 = 38
• Rentang : 190
– 38 = 152 • Jarak interval
: 152 : 5 = 30,4
Berdasarkan keterangan tersebut maka kreteria pemilihan jurusan di perguruan tinggi pada tabel 3.5 sebagai berikut:
Tabel 3.5 Kriteria Pemilihan Jurusan di Perguruant Tinggi
Interval Kriteria
Deskripsi
≥159,6– 190 Sangat Tinggi
Peserta didik yang masuk dalam kategori sangat tinggi telah
menujukkan pemilihan jurusan di
perguruan tinggi
yang ditandai dengan: a peserta
didik sudah mengetahui minat dan kemampuan pribadi; b
peserta didik memiliki prestasi akademik yang bagus; c peserta
didik
memiliki hasil
tes psikologis yang bagus; d peserta
didik sudah mengetahui biaya yang
akan dikeluarkan
di perguruan tinggi; e peserta didik
sudah mengetahui peluang kursi pada jurusan yang dituju; dan f
peserta didik sudah menuntukan perguruan
tinggi yang
akan dipilih dan sudah mengetahui
lokasi, letak,
akomodasi perguruan tinggi.
≥ 129, 2 – 159,6 Tinggi
Peserta didik yang masuk dalam kategori tinggi namun belum
sepenuhnyaterus menerus
dilakukan yang di tandai dengan: a
peserta didik
sudah mengetahui
minat dan
kemampuan pribadi; b peserta didik
memiliki prestasi
akademik yang
bagus; c
peserta didik memiliki hasil tes psikologis
yang bagus; d peserta didik sudah mengetahui
biaya yang akan dikeluarkan di perguruan tinggi; e peserta
didik sudah mengetahui peluang kursi pada jurusan yang dituju;
dan f peserta didik sudah
menentukan perguruan tinggi yang akan dipilih dan sudah
mengetahui lokasi,
letak, akomodasi perguruan tinggi
≥98, 8 – 129, 2 Sedang
Peserta didik yang masuk dalam kategori sedang sedikit belum
menujukkan kemampun
pemilihan jurusan di perguruan tinggi yang ditandai dengan: a
peserta didik sudah mengetahui minat dan kemampuan pribadi
tetapi
kurang detail
mengetaguinya; b peserta didik memiliki prestasi akademik yang
bagus tetapi belum terlalu bagus; c peserta didik memiliki hasil
tes psikologis yang hasilnya sedikit memuaskan; d peserta
didik sudah mengetahui biaya yang
akan dikeluarkan
di perguruan tinggi tetapi belum
detail hanya sekilas; e peserta didik
belum terlalu
paham tentang peluang kursi pada
jurusan yang dituju; dan f peserta didik masih binggung
perguruan tinggi yang akan dipilih dan sudah mengetahui
lokasi,
letak, akomodasi
perguruan tinggi ≥ 68, 4 – 98, 8
Rendah Peserta didik yang masuk dalam
kategori rendah
belum menujukkan
kemampuan pemilihan jurusan di perguruan
tinggi yang ditandai dengan: a peserta didik mengetahui minat
dan kemampuan pribadi tetapi belum sepenuhnya mengetahui;
b
peserta didik
kurang memiliki prestasi akademik yang
bagus; c peserta didik kurang memiliki hasil tes psikologis
yang bagus; d peserta didik belum mengetahui biaya yang
akan dikeluarkan di perguruan tinggi; e peserta didik belum
mengetahui peluang kursi pada jurusan yang dituju; dan f
peserta didik belum menuntukan perguruan tinggi yang akan
dipilih dan sudah mengetahui lokasi,
letak, akomodasi
perguruan tinggi 38-68,4
Sangat Rendah Peserta didik yang masuk dalam
kategori sangat rendah belum menujukkan kemampuan dan
kesadaran terhadap pemilihan jurusan
di perguruan
tingi pemilihan jurusan yang ditandai
dengan: a peserta didik belum mengetahui
minat dan
kemampuan pribadi; b peserta didik kurang memiliki prestasi
akademik yang
bagus; c
peserta didik tidak memiliki hasil tes psikologis yang bagus;
d peserta
didik belum
mengetahui sama sekali tentang biaya yang akan dikeluarkan di
perguruan tinggi; e peserta didik belum mengetahui peluang
kursi pada jurusan yang dituju dan belum menentukan pilihan
tentang
jurusan yang
akan dipilih; dan f peserta didik
belum menuntukan perguruan tinggi yang akan dipilih dan
sudah mengetahui lokasi, letak, akomodasi perguruan tinggi.
G. Pengembangan Instrumen Penelitian