Penjumlahan pecahan desimal yang bukan pecahan campuran Penjumlahan pecahan desimal campuran

32 Dalam melakukan penjumlahan seyogyanya guru melatih peserta didik mengetahui dan dapat mengucapkan kedudukan dari setiap bilangan sesuai nilai tempatnya. Contoh pengucapan untuk soal di atas sebagai berikut. Menyimpan 1 1 , 4 , 8 + 1 , 2

2. Penjumlahan pecahan desimal campuran

Contoh 1 : 22,5 + 18,2 =…… menyimpan 1 1 2 2 , 5 1 8 , 2 + 4 , 7 Contoh 2: 12,5 + 8,25=…… menyimpan 1 1 1 2 , 5 8 , 2 5 + 2 , 7 5 Dalam pikiran diberi tambahan nol, agar memudahkan siswa dalam menambahkan. Karena 12,5 sama nilainya dengan 12,50 “Nol koma empat ditambah nol koma delapan. Empat dan delapan nilai tempatnya per sepuluhan”. Pengucapan untuk penjumlahan susun ke bawah sebagai berikut. ” Empat persepuluhan ditambah delapan persepuluhan, hasilnya dua belas persepuluhan. Dua persepuluh ditulis ditempat persepuluhan, sedangkan sepuluh persepuluhan atau satu kemudian ditambah nol satuan hasilnya satu, dan ditulis di tempat satuan”. Koma untuk hasil lurus dengan koma yang lain. Hasilnya adalah satu koma dua. Tono pergi ke kota Surabaya dengan mengendarai mobil. Dalam perjalanan Tono mengisi bensin sebanyak 2 kali, yang pertama 22,5 liter dan kedua hanya 18,2 liter karena tangki sudah penuh. Berapa liter jumlah bensin yang dibeli Tono? 33

c. Penjumlahan pecahan campuran

Materi ini dipelajari anak pada kelas V dan pada umumnya guru melaksanakan pembelajaran dengan tehnik atau cara singkat. Oleh sebab itu pada alternatif pembelajaran kali ini diperagakan dengan menggunakan bangun geometri seperti contoh berikut ini. Mewakili 1 kg .... 2 1 1 4 3 2   Bagian yang tidak utuh digabung, kemudian dibandingkan dengan yang satu utuh. Maka dapat diketahui hasilnya lebih dari 1. 4 3 2 1 4 3 4 2 3 2 Bagian yang utuh digabung Ayah membeli 2 ekor ayam. Berat tiap-tiap ayam adalah 2 4 3 kg dan 1 2 1 kg. Berapa kg berat 2 ekor ayam tersebut? 4 3 1 2 1 Bagian yang tidak utuh digabung 34 Selanjutnya proses penjumlahan 4 3 + 2 1 seperti pada penjumlahan 2 pecahan yang berbeda penyebut telah dipelajari sebelumnya, namun tidak menggunakan peraga lipatan. Dari peragaan di atas kemudian dialihkan menjadi penjumlahan dengan simbol.   4 5 3 4 2 4 3 3 2 1 4 3 1 2 2 1 1 4 3 2                       4 1 4 = 4 1 1 + 3 =

2. Pengurangan Pecahan a. Pengurangan pecahan biasa

Pengurangan pecahan biasa dapat diragakan dengan model kongkret berikut ini. 5 3  5 1 = ...... 3 Dengan menggunakan luas daerah 5 3  5 1 = ...... Luas daerah yang diarsir semula adalah 5 3 Sisa 5 2 Jadi 5 1 3 5 2 5 1 5 3     Contoh peragaan diperluas sehingga anak mempunyai pengalaman-pengalaman yang banyak. Dari peragaan-peragaan dapatlah disimpulkan bahwa: 4 Dengan menggunakan garis bilangan dihapus arsirannya 5 1 pengurangan pecahan yang berpenyebut sama dapat dilakukan dengan mengurangkan pembilangnya, sedangkan penyebutnya tetap.