Uji Reliabilitas Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN

Universitas Sumatera Utara melakukan uji validasi terhadap kuesioner tersebut melalui program SPSS versi 16. Dari hasil validasi tersebut terdapat 16 pertanyaan dari variabel partisipasi Y2 yang dinyatakan tidak valid karena nilai koefisien korelasi dibawah 0,2 yang merupakan ambang batas dari uji validitas. Untuk itu pertanyaan tersebut harus dibuang, sisanya 16 butir pertanyaan partisipasi Y2 dinyatakan valid yang dilihat dari besarnya nilai koefisien korelasi tiap-tiap butir pertanyaan, yang menyatakan nilai koefisien korelasi lebih besar dari nilai 0,2. setelah itu, peneliti kemudian menyebarkan kembali sisa kuesioner yang belum tersebar sebanyak 77 ke lokasi penelitian untuk mendapatkan data yang diinginkan.

4.5. Uji Reliabilitas

Reliabilitas artinya memiliki sifat dapat dipercaya. Dengan kata lain, suatu alat ukur memiliki reliabilitas bila hasil pengukurannya relative konsisten apabila alat ukur tersebut digunakan berulang kali oleh peneliti lainnya Kryantono, 2010: 143-144. Uji ini juga diterapkan untuk mengetahui apakah responden telah menjawab pertanyaan-pertanyaan secara konsisten atau tidak, sehingga kesungguhan jawabannya dapat dipercaya. Semakin tinggi koefisien reliabilitas semakin reliabel jawaban yang diperoleh dari responden. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini deilakukan dengan menghitung besarnya nilai Cronbach’s Alpha instrumen dari masing-masing tiga variabel yang diuji. Apabila nilai Cronbach’s Coeffecient Alpha lebih kecil dari 0,6 maka jawaban dari para responden pada kuesioner sebagai alat pengukur dinilai dan dinyatakan tidak reliabel. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Koefisien Alpha Keterangan Pesan Pembangunan X 0, 716 Reliabel Persepsi Y 1 0, 610 Reliabel Partisipasi Y 2 0, 636 Reliabel Sumber: Hasil olahan data SPSS, 2013 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 4.4 diatas, diperoleh nilai Cronbach’s Alpha dari semua variabel penelitian menunjukan lebih besar dari 0,6. Dengan demikian jawaban- jawaban responden dari variabel-variabel penelitian tersebut adalah reliabel, sehingga untuk selanjutnya item-item pada masing-masing konsep variabel tersebut layak digunakan sebagai alat ukur.

4.6. Pengujian Hipotesis

4.6.1. Analisis Regresi

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, berikut ini penulis deskr ipsikan hasil penelitian “Pengaruh Pesan Pembangunan dalam Guro-guro Aron Terhadap Persepsi dan Partisipasi Masyarakat di Desa Lingga Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Karo Sumatera Utara” dapat diuraikan sebagai berikut. Dalam analisis korelasional ini penulis menggunakan analisis regresi, dengan tujuan sifat dari analisisnya akan memberikan sejumlah informasi yang cukup signifikan terkait dengan masalah yang diteliti. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan antara variabel dan sekaligus uji hipotesis. Berdasarkan data “Output SPSS Viewer” dapat diberikan analisis dan interpretasi data sebagai berikut: Tabel 4.5 Hasil Uji Korelasi Regresi Pesan Pembangunan Dengan Persepsi Correlations Persepsi Pesan_Pembangunan Pearson Correlation Persepsi 1.000 .573 Pesan_Pembangunan .573 1.000 Sig. 1-tailed Persepsi . .000 Pesan_Pembangunan .000 . N Persepsi 97 97 Pesan_Pembangunan 97 97 Sumber: Hasil olahan data SPSS, 2013 Berdasarkan hasil korelasi tabel 4.5 dapat dijelaskan, bahwa terdapat pengaruh antara variabel pesan pembangunan dan persepsi yang dilihat dari koefisien korelasi di atas sebesar 0,573. Tanda korelasi pada koefisien korelasi Universitas Sumatera Utara menghasilkan + 0,573 yang menunjukan arah yang positif, dimana semakin besar nilai Pesan Pembangunan maka semakin besar pula nilai Persepsi masyarakat desa Lingga. Signifikansi hasil korelasi dapat dilihat berdasarkan perbandingan nilai probabilitas Sig.1-tailed yang diberikan SPSS. Jika probabilitas 0,05 maka Ho ditolak, jika probabilitas 0,05 maka Ho diterima. Karena Sig.1-tailed dari output tersebut adalah 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak. Dengan kata lain maka secara signifikan terdapat pengaruh antara Pesan Pembangunan dengan Persepsi masyarakat di desa Lingga Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Karo Sumatera Utara. Tabel 4.6 Hasil Uji Korelasi Regresi Pesan Pembangunan Dengan Partisipasi Correlations Partisipasi Pesan_Pembangunan Pearson Correlation Partisipasi 1.000 .437 Pesan_Pembangunan .437 1.000 Sig. 1-tailed Partisipasi . .000 Pesan_Pembangunan .000 . N Partisipasi 97 97 Pesan_Pembangunan 97 97 Sumber: Hasil olahan data SPSS, 2013 Berdasarkan hasil korelasi tabel 4.6 dapat dijelaskan, bahwa terdapat pengaruh antara variabel pesan pembangunan dan partisipasi yang dilihat dari koefisien korelasi di atas sebesar 0,437. Tanda korelasi pada koefisien korelasi menghasilkan + 0,437 yang menunjukan arah yang positif, dimana semakin besar nilai Pesan Pembangunan maka semakin besar pula nilai Partisipasi masyarakat desa Lingga. Signifikansi hasil korelasi dapat dilihat berdasarkan perbandingan nilai probabilitas Sig.1-tailed yang diberikan SPSS. Jika probabilitas 0,05 maka Ho ditolak, jika probabilitas 0,05 maka Ho diterima. Karena Sig.1-tailed dari output tersebut adalah 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak. Dengan kata lain maka secara signifikan terdapat Universitas Sumatera Utara pengaruh antara Pesan Pembangunan dengan Partisipasi masyarakat desa Lingga Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Karo Sumatera Utara.

4.7. Pembahasan

Setelah menganalisis setiap data dari kuesioner, maka dilanjutkan dengan menguji hipotesis yaitu pengukuran pengaruh diantara dua variabel yang linear dengan menggunakan rumus koefisien korelasi analisis Regresi. Dengan hipotesis yang diajukan diharapkan dapat menunjukan bagaimana Persepsi dan Partisipasi masyarakat desa Lingga terhadap Pesan pembangunan dalam guro-guro Aron. Pengujian hipotesis dimulai dengan membuat ranking dari nilai-nilai jawaban responden pada kuesioner, yang sebelumnya telah diberi skor pada setiap pertanyaan. Berdasarkan analisis SPSS, maka diperoleh koefisien korelasi r s sebesar 0,573 terhadap Y 1 dan 0,437 terhadap Y 2. Berdasarkan pernyataan r s 0, maka hipotesis diterima. Karena probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka hal ini menunjukan signifikansi. Secara umum pesan pembangunan memiliki pengaruh terhadap persepsi dan partisipasi masyarakat desa Lingga Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah karo Sumatera Utara. Besar pengaruh yang ditunjukan oleh koefisien korelasi dari masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Dari hasil korelasi analisis regresi terhadap variabel X pesan pembangunan Y 1 persepsi masyarakat, maka diperoleh koefisien korelasi r s sebesar 0,573. Hal ini menunjukan signifikansi, artinya hipotesis yang diterima dalam penelitian ini adalah Ha, yaitu terdapat pengaruh antara Pesan Pembangunan dengan Persepsi masyarakat desa Lingga. Sekaligus juga menolak hipotesis yang menyatakan tidak terdapat pengaruh antara Pesan Pembangunan dengan Persepsi masyarakat desa Lingga. Dari hasil yang diperoleh sebesar 0,573 dapat dinarasikan bahwa kreatifitas pesan pembangunan dapat dikatakan unik dan menarik sehingga membuat masyarakat memberikan perhatian khusus kepada pesan-pesan yang disampaikan dalam acara tradisional Guro-guro aron tersebut. Melalui dialog dan nyanyian yang ditampilkan dalam adu perkolong-kolong dan sosialisasi dari kepala desa, pemuka adat dan ketua karang taruna. Dengan adanya pesan-pesan ini, masyarakat semakin sadar akan pentingnya pembangunan dalam Universitas Sumatera Utara segi gotong royong demi kebersihan lingkungan yang merupakan tanggung jawab seluruh masyarakat dan untuk kepentingan masyarakat. Kemudian untuk mengetahui tingkat signifikansi hasil hipotesis tersebut, dilakukan dengan membandingkan probabilitas dengan nilai probabilitas 0,05. Maka diperoleh hasil 0,000 0,05 yang menunjukan signifikansi, maka dinyatakan bahwa pengaruhnya signifikan. Artinya antara Pesan Pembangunan memiliki pengaruh yang signifikan dengan Persepsi masyarakat desa Lingga. Tingkat signifikan tergantung dari ada tidaknya pengaruh antara variabel X dan Y 1 . Selanjutnya untuk melihat hasil korelasi analisis regresi terhadap variabel X pesan pembangunan Y 2 partisipasi masyarakat, maka diperoleh koefisien korelasi r s sebesar 0,437. Hal ini menunjukan signifikansi, artinya hipotesis yang diterima dalam penelitian ini adalah Ha, yaitu terdapat pengaruh antara Pesan Pembangunan dengan Partisipasi masyarakat desa Lingga. Sekaligus juga menolak hipotesis yang menyatakan tidak terdapat pengaruh antara Pesan Pembangunan dengan Partisipasi masyarakat desa Lingga. Dari hasil yang diperoleh sebesar 0,437 dapat dinarasikan bahwa kreatifitas pesan pembangunan selain dikatakan unik dan menarik, hal tersebut juga menjadi motivasi sehingga membuat masyarakat memberikan partisipasi mereka terhadap pesan-pesan yang disosialisasikan dalam acara tradisional Guro-guro aron yang digelar dalam kerja tahun tersebut. Kemudian untuk mengetahui tingkat signifikansi hasil hipotesis tersebut, dilakukan dengan membandingkan probabilitas dengan nilai probabilitas 0,05. Maka diperoleh hasil 0,000 0,05 yang menunjukan signifikansi, maka dinyatakan bahwa pengaruhnya signifikan. Artinya antara Pesan Pembangunan memiliki pengaruh yang signifikan dengan Partisipasi masyarakat desa Lingga. Berdasarkan hasil penelitian ini, pesan pembangunan dalam acara tradisional Guro-guro Aron bukan hanya mempengaruhi persepsi, tetapi dapat juga mempengaruhi partisipasi masyarakat desa Lingga Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Karo Sumatera Utara. Walaupun memiliki perbedaan dari pesan pembangunan terhadap persepsi dan partisipasi, yang menyatakan bahwa persepsi masyarakat lebih tinggi jika dibandingkan dengan partisipasi masyarakatnya terhadap pesan-pesan pembangunan yang disosialisasikan. Hal ini Universitas Sumatera Utara tetap menjadi perioritas utama masyarakat desa Lingga terhadap kebersihan lingkungan mereka. Ini dikarenakan mengingat pentingnya kebersihan tersebut bagi kehidupan masyarakat dan menjadi suatu hal yang wajib dilakukan karena desa Lingga merupakan salah satu desa budaya yang kebersihannya perlu dilestarikan. Dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Pandia dengan judul “Apresiasi Masyarakat Terhadap Penyebaran Informasi Pembangunan Melalui Media Tradisional Guro-guro Aron Sebagai Kearifan Lokal Pada Masyarakat Karo ”, menunjukan bahwa Guro-guro Aron dianggap masih relevan dalam menyampaikan pesan-pesan pembangunan dan informasi yang dibutuhkan masyarakat, khususnya dalam memberikan motivasi dan nilai-nilai integritas pada komunitas masyarakatnya pendukungnya. Hal ini kemudian memperkuat hasil penelitian ini dimana pesan pembangunan yang disosialisasikan dalam Guro-Guro Aron pada Kerja Tahun, mempengaruhi persepsi dan partisipasi masyarakat terhadap pembangunan kebersihan lingkungan desa melalui kegiatan gotong royong. Berdasarkan teori yang digunakan dalam penelitian ini, dapat dikaitkan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa pesan pembangunan yang disosialisasikan dalam acara tradisional Guro-guro Aron memiliki pengaruh terhadap persepsi dan partisipasi masyarakat desa Lingga yang terlihat dari hasil analisis regresi. Hal ini menjelaskan bahwa teori yang digunakan relevan terhadap penelitian ini. Dimana persepsi yang merupakan proses yang kompleks dari orang memilih, mengorganisasikan dan menginterpretasikan respons terhadap suatu rangsangan ke dalam situasi masyarakat, ternyata memiliki hasil yang sama dengan pesan pembangunan terhadap persepsi. Masyarakat mengorganisasikan dan menginterpretasikan pesan-pesan yang disosialisasikan. selanjutnya mengimplementasikannya kedalam reaksi berupa partisipasi. Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti, acara tradisional Guro- guro Aron di desa Lingga masih sangat efektif terhadap sosialisasi pesan pembangunan. Masyarakat masih sangat antusias dalam pelaksanaan gotong royong yang diadakan sekali dalam seminggu. Selain remaja dan orang dewasa, anak-anak juga dihimbau dalam kegiatan gotong royong tersebut, dimana agar Universitas Sumatera Utara nantinya pola fikir anak-anak tersebut menerapkan betapa pentingnya menjaga kebersihan lingkungan desa. Dalam hal ini kepala desa yang menjadi penggerak dalam kegiatan gotong royong. Tim dari kepala desa menyuarakan kegiatan gotong royong langsung ke jalan-jalan pemukiman warga dengan menggunakan mobil. Pesan yang sering disampaikan kepala desa kepada masyarakat adalah selalu menerapkan gotong royong dalam pembangunan lingkungan desa. Hal terkecil yang selalu diingatkan kepala desa agar masyarakat selalu mengutamakan kebersihan rumah masing-masing, lalu kemudian membersihkan lingkungan bersama. Dari hasil wawancara kepada responden, terdapat berbagai pembangunan di desa tersebut seperti pembangunan jalan, pembangunan gang- gang rumah, perbaikan jambur, museum, rumah adat dan kamar mandi umum. Hasil wawancara berikutnya yang berkaitan dengan acara tradisional Guro-guro aron adalah bahwa acara tersebut selalu diadakan pada hari Cukra Dudu Lau di harian Karo. Hal ini dilakukan karena Cukra Dudu Lau merupakan hari baik bagi masyarakat suku Karo khususnya masyarakat desa Lingga untuk melaksanakan kerja tahun yang merupakan acara adat. Kerja tahun tersebut berlangsung selama dua hari. Hari pertama dinamakan dengan istilah “motong” membuat makanan khas karo berupa cimpa dan memotong sapi. Hari kedua disebut dengan istilah “matana”, dimana masyarakat berkumpul di jambur dan tenda-tenda yang disediakan untuk mengikuti acara tersebut. Selanjutnya peneliti mendapat informasi bahwa dalam acara tersebut anak-anak ikut berpartisipasi dengan menampilkan tari-tarian khas suku karo berupa “tari terang bulan, piso surit dan tari lima serangkai ”. Mulai dari anak-anak SD sampai SMA sudah dilatih dalam menari, karena di desa ini terdapat sanggar tari yang bernama “Rudang Mayang”. Oleh sebab itu, responden menerangkan bahwa dalam seminggu minimal dua orang wisatawan asing datang ke desa ini untuk melihat lebih dekat desa budaya Lingga yang ada di Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Karo Sumatera utara ini. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data penelitian, dapat disimpulkan bahwa: 1. Pesan pembangunan yang disampaikan melalui acara tradisional Guro –guro Aron berpengaruh terhadap persepsi masyarakat desa Lingga Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Karo Sumatera Utara. Hal ini menunjukan pesan pembangunan yang disosialisasikan melalui media tradisional Guro-guro aron tersebut lewat dialog, nyanyian dan sosialisasi sangat menarik minat masyarakat untuk selalu mengikuti acara tersebut yang diadakan sekali setahun pada saat kerja tahun. 2. Penyampaian pesan pembangunan melalui acara Guro –guro Aron berpengaruh terhadap partisipasi masyarakat desa Lingga Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Karo Sumatera Utara, dalam melaksanakan gontong royong untuk pembangunan lingkungan desa yang lebih baik. Hal ini dikarenakan desa Lingga juga sebagai desa budaya yang menjadi salah satu tujuan wisata di daerah Tanah Karo, sehingga kebersihan lingkungan sangat diutamakan masyarakat.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah peneliti peroleh selama melakukan penelitian, maka peneliti mengajukan sejumlah saran sebagai berikut: 1. Sebaiknya pesan pembangunan lebih ditingkatkan lagi sosialisasinya, tidak hanya melalui acara kerja tahun saja, tetapi terhadap realisasi pesan tersebut pada partisipasi masyarakat dalam pembangunan lingkungan desa. 2. Pemerintah daerah dan tokoh masyarakat setempat agar membina dan memfasilitasi budaya-budaya tradisional yang ada di tanah karo sebagai media pembangunan agar warisan budaya tersebut tetap hidup dan lestari.