Komunikasi Pembangunan URAIAN TEORITIS

Universitas Sumatera Utara dianggap masih relevan dalam menyampaikan pesan-pesan pembangunan dan informasi yang dibutuhkan masyarakat, khususnya dalam memberikan motivasi, dan nilai-nilai integritas dalam masyarakat ”. Selain itu, penelitian Wilujeng, 1994: 10 dapat juga memperkuat peran media tradisional sebagai media informasi pembangunan. Beliau dalam penelitiannya mendapati bahwa: “Dalang sebagai komunikator dapat berperan penting untuk menyampaikan informasi pembangunan kepada khalayaknya. Dalam batas-batas tertentu pakem wayang dapat disisipkan dialog punakawan yang penuh humor dan jenaka. Dimana media pertunjukan rakyat berupa wayang kulit yang merupakan salah satu seni pertunjukan rakyat menjadi bentuk media tradisional yang masih banyak peminatnya dalam komunitas pendukungnya. Pokok pemikirannya bahwa media tradisional perlu dilestarikan sebab merupakan “kekayaan budaya” bangsa. Upaya yang perlu dilakukan adalah pelaku seni tradisi perlu mengembangkan kreativitasnya sehingga dapat diterima kehadirannya kembali revitalisasi dalam perkembangan masyarakat dewasa ini ”.

2.2. Komunikasi Pembangunan

Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan berupa lambang- lambang bermakna melalui saluran tertentu dari komunikator kepada komunikan sehingga menimbulkan efek. Dalam hal ini, komunikasi lebih difokuskan pada sebuah proses dinamis yang didalamnya terus terjadi interaksi antar manusia yang saling membagi pesan dengan perannya masing-masing, agar terjadi suatu pembaharuan dalam bidang pembangunan terhadap suatu kelompok masyarakat. Dalam arti yang sempit, komunikasi pembangunan merupakan segala upaya dan cara, serta teknik penyampaian gagasan, dan keterampilan-keterampilan pembangunan yang berasal dari pihak yang memprakarsai pembangunan dan ditujukan kepada masyarakat. Sedangkan dalam arti yang luas, komunikasi pembangunan meliputi peran dan fungsi komunikasi sebagai suatu aktivitas pertukaran pesan secara timbal-balik diantara semua pihak yang terlibat dalam usaha pembangunan, terutama antara masyarakat Universitas Sumatera Utara dengan pemerintah, sejak dari proses perencanaan, kemudian pelaksanaan, dan penilaian terhadap pembangunan Nasution, 2002: 106. Dalam pengertian sehari-hari yang sederhana, pembangunan merupakan usaha yang dilakukan oleh suatu masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Pembangunan dapat diartikan sebagai suatu upaya terkoordinasi untuk menciptakan alternatif yang lebih banyak secara sah kepada setiap warga negara untuk memenuhi dan mencapai aspirasinya yang paling manusiawi Nugraha Romli, 2012: 27 Inayatullah 1967 memberikan pengertian tentang pembangunan sebagai “suatu usaha atau rangkaian usaha perubahan menuju pola masyarakat yang memungkinkan realisasi yang lebih baik dari nilai-nilai kemanusiaan yang memungkinkan suatu masyarakat mempunyai kontrol yang lebih besar terhadap lingkungannya dan yang memungkinkan warganya memperoleh kontrol yang lebih terhadap diri mereka sendiri ” Sitompul, 1999: 17 Kemudian Rogers dan Shoemaker 1971 memberikan pengertian pembangunan sebagai “suatu jenis perubahan sosial, dimana ide-ide baru diperkenalkan kepada suatu sistem sosial untuk menghasilkan pendapatan perkapita dan tingkat kehidupan yang lebih tinggi melalui metode produksi yang lebih modern dan organisasi sosial yang lebih baik ”. Sedangkan menurut Rogers 1983, pembangunan merupakan suatu proses perubahan sosial dengan partisipatori yang luas dalam suatu masyarakat yang dimaksudkan untuk kemajuan sosial dan material termasuk bertambah besarnya keadilan, kebebasan, dan kualitas lainnya yang dihargai untuk mayoritas rakyat melalui kontrol yang lebih besar yang mereka peroleh terhadap lingkungan mereka Nasution, 2002: 27-28. Dari beberapa uraian di atas, dapat didefinisikan komunikasi pembangunan adalah “segala upaya dan cara serta teknik penyampaian gagasan dan keterampilan-keterampilan pembangunan yang berasal dari pihak yang memprakarsai pembangunan yang ditujukan kepada masyarakat luas, kegiatan tersebut bertujuan agar masyarakat yang dituju dapat memahami, menerima dan berpartisipasi dalam melaksanakan gagasan yang telah disampaikan” Nasution, 2002: 106. Universitas Sumatera Utara Schramm merumuskan tugas pokok komunikasi pada suatu perubahan sosial dalam rangka pembangunan nasional, yaitu: 1. Menyampaikan kepada masyarakat suatu informasi tentang pembangunan nasional, agar mereka memusatkan perhatian pada kebutuhan akan perubahan, kesempatan dan cara mengadakan perubahan, sarana-sarana perubahan dan membangkitkan aspirasi nasional. 2. Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengambil bagian secara aktif dalam proses pembuatan keputusan, memperluas dialog agar melibatkan semua pihak yang akan membuat keputusan mengenai perubahan, memberi kesempatan kepada para pemimpin masyarakat untuk memimpin dan mendengarkan pendapat dan aspirasi rakyat kecil dan menciptakan arus informasi yang berjalan lancar dari bawah ke atas. 3. Mendidik tenaga kerja yang diperlukan pembangunan, sejak orang dewasa hingga anak-anak dan sejak pelajaran baca tulis hingga keterampilan teknis yang mengubah hidup masyarakat Nasution, 2002: 106.

2.3. Konsep Pesan Pembangunan