atau kesulitan dimana tuntutan dari beberapa peran yaitu peran sebagai pekerja, peran sebagai istri dan peran sebagai ibu yang melekat pada wanita dewasa dini
yang sudah menikah dan memiliki anak serta terikat dalam aktivitas fisik maupun mental untuk mendapatkan kepuasan atau upah selama 8 jam kerjahari muncul
secara bersamaan dan saling bertentangan dalam hal pemenuhannya. Konflik peran ganda diukur dengan skala konflik peran ganda yang
disusun peneliti berdasarkan dimensi konflik peran ganda menurut Beutell dan Greenhaus dan Gutek et al. dalam Schabracq et al., 2003 dan Greenhaus
Beutell, 1985 antara lain: time-based conflict, strain based conflict dan behavior based conflict.
Semakin tinggi skor total yang diperoleh subjek dalam skala konflik peran ganda menunjukkan semakin tinggi pula tingkat konflik peran ganda yang dialami
subjek. Dan begitu pula sebaliknya semakin rendah skor total yang diperoleh subjek semakin rendah tingkat konflik peran ganda yang dialami subjek.
C. POPULASI DAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL
1. Populasi
Sampling adalah proses menetapkan dan memperoleh partisipan penelitian yang dilakukan dengan tiga langkah yaitu 1 menetapkan target populasi; 2
memilih prosedurteknik sampling dan 3 menentukan ukuran sampel Barker Pistrang Elliott, 2002.
Dalam penelitian sosial, populasi didefinisikan sebagai kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian. Kelompok subjek ini harus
Universitas Sumatera Utara
memiliki kesamaan ciri-ciri atau karakteristik-karakteristik sama yang dapat membedakannya dengan kelompok subjek yang lain Azwar, 2007. Dalam
penelitian ini, yang menjadi target populasi adalah wanita bekerja di kota Medan.
2. Metode Pengambilan Sampel
Dalam setiap penelitian, populasi terdiri dari terlalu banyak individu untuk diteliti secara individual oleh peneliti. Oleh karena pertimbangan keterbatasan
peneliti untuk menjangkau keseluruhan populasi, maka peneliti melaksanakan penelitian dengan menggunakan sampel. Sampel adalah sejumlah target
responden yang dipilih dari populasi yang lebih besar demi mencapai tujuan penelitian Singh, 2007.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling. Dalam nonprobability sampling seluruh populasi tidak
diketahui secara lengkap, peluang individu untuk dipilih menjadi sampel tidak diketahui, tidak ada proses seleksi acak dan teknik sampling ini bergantung pada
faktor kemudahan atau pengetahuan awam Singh, 2007.
Metode nonprobability sampling yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah incidental. Incidental sampling atau convenience sampling merupakan
teknik memilih subjek yang mudah ditemui oleh peneliti hingga jumlah sampel terpenuhi Cohen, Manion Morrison, 2000. Pada teknik ini tidak semua
individu dalam populasi diberi peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel, tetapi hanya kemudahan dijumpainya sampel yang disesuaikan dengan
karakteristik tertentu Hadi, 2000.
Universitas Sumatera Utara
Kelemahan dari metode convenience sampling ini adalah sampel yang tidak representatif sehingga tidak dapat digeneralisasikan kepada populasi yang
lebih luas Cohen et al., 2000. Kelemahan ini dapat diatasi dengan menggunakan asumsi peneliti bahwa populasinya relatif sangat homogen Hadi, 2000.
Sementara itu, keuntungan dari penggunaan metode convenience sampling adalah menghemat waktu dan biaya Cohen et al., 2000.
Setelah menentukan target populasi dan teknik sampling yang digunakan, langkah berikutnya adalah menentukan ukuran sampel. Arikunto 2005
mengatakan bahwa penelitian korelasional tidak menuntut subjek penelitian yang terlalu banyak. Ary dalam Arikunto, 2005 mengatakan bahwa 50 hingga 100
subjek penelitian sudah dapat dianggap cukup. Adapun karakteristik sampel dalam penelitian ini adalah:
1. Wanita berusia 25 – 40 tahun
Hal ini merujuk pada batasan usia dini menurut Hurlock 1980 yaitu usia 20 – 40 tahun. Selain itu, batasan usia ini juga merujuk pada usia yang disarankan untuk
melaksanakan suatu pernikahan menurut Walgito 2006 yaitu usia 23 – 24 tahun bagi wanita. Super dalam Weiten Llyod, 2006 mengatakan bahwa pada usia
25 – 44 tahun individu juga sudah mulai memasuki pekerjaan yang permanen. 2.
Menikah dan memiliki anak Dalam keluarga berpenghasilan ganda, wanita dilaporkan memikul tanggung
jawab dan beban yang lebih besar dalam hal perawatan anak dan pekerjaan rumah tangga Bond et al. dalam Weiten Llyod, 2006. Hal ini juga merujuk pada
pernyataan Glenn dalam Diener, 2009 bahwa meskipun wanita yang menikah
Universitas Sumatera Utara
mungkin dilaporkan mengalami gejala stres yang lebih besar daripada wanita yang tidak menikah, mereka juga dilaporkan memiliki life satisfaction yang lebih
tinggi. 3.
Bekerja full time Dari hasil penelitian Moen dan Mc Cain dalam Hastuti, 2008 yang dilakukan
pada istri yang bekerja diketahui bahwa istri yang bekerja full time ingin mempersingkat jam kerjanya untuk mengurangi ketegangan akibat konflik peran
antara peran pekerjaan dan keluarga dibandingkan wanita yang bekerja part time. 4.
Telah bekerja secara kontinue selama minimal 1 tahun Hal ini dimaksudkan agar subjek penelitian telah memahami hak dan
kewajibannya sebagai pekerja dan sudah memiliki komitmen terhadap pekerjaannya.
5. Berdomisili di kota Medan
Hal ini dimaksudkan agar peneliti lebih mudah mendapatkan subjek penelitian. 6.
Pendidikan minimal SLTA sederajat. Hal ini mengacu pada asumsi bahwa individu SLTA sederajat sudah memiliki
pekerjaan yang tetap dan full time dan dapat memahami skala yang diberikan.
D. INSTRUMEN ATAU ALAT UKUR PENELITIAN