Bentuk Manusia Bentuk Hewan

59 Ornamen merupakan hasil kesenian dari berabad-abad yang lalu, berikut beberapa negara yang memiliki ornamen khas, yaitu: Arab, Amerika aztec, Turki, Byzantium, Perancis, India, Jepang, Cina, Moorish, Turki dan lainnya http:id.wikipedia.orgwikiOrnamen_arsitektur.

2.3.2.1. Bentuk Manusia

Ornamen dengan Bentuk manusia tidak selalu digambarkan dengan bentuk manusia seutuhnya, tetapi ada pula hanya bagian-bagian tertentu misalnya wajahkepala, mata, lidah dan kuku. Manusia yang digambarkan secara utuh biasanya dengan latar belakang tata kehidupan manusia itu sendiri, misalnya sering kita dapati ornamen manusia bertani atau berladang, berburu dan lain sebagainya pada candi dan pada objek lain Hutauruk, 2012. Ornamen dengan Bentuk manusia di Indonesia biasanya menampilkan bentuk patung nenek moyang, dan lainnya yang kehadirannya erat dengan unsur kekuatan magis, seperti patung nenek moyang pada masyarakat Batak, Nias, Nusa Tenggara Barat, Irian Jaya Ekoprawoto, 1992: 48. Gambar 37: Bentuk Manusia Sumber: http:firefrox.blogspot.com Universitas Sumatera Utara 60 Penggunaan ornamen berbentuk manusia dilarang dalam beberapa kebudayaan di Indonesia, antara lain adalah kebudayaan Melayu, hal tersebut dengan alasan bahwa penggunaan bentuk motif manusia dilarang dalam ajaran agama Islam Sinar, 2007: 1. Begitu pula penggunaannya di dalam bangunan Masjid juga sangat dilarang, oleh karena itu tidak terdapat ornamendengan Bentuk manusia pada Masjid Azizi Langkat.

2.3.2.2. Bentuk Hewan

Ornamen dengan Bentuk hewan biasanya menggunakan jenis hewan yang mempunyai mitologis dan legendaris. Penggambarannya juga terkadang disederhanakan dan ada pula yang digambarkan secara berlebihan, walaupun demikian selalu masih tampak bentuk aslinya. Hewan yang sering kali digambarkan dalam ornamen adalah kerbau, burung, gajah, kuda, cicak, ular dan lainnya Hutauruk, 2012. Gambar 38: Bentuk Hewan, “Tendi Sapo” Sumber: Ekoprawoto, 1992: 35 Penggunaan ornamen dengan Bentuk hewan di Indonesia sangatlah bervariasi, namun pada umumnya ornamen tersebut diyakini kehadirannya merupakan ungkapan simbolik yang mengandung pertanda. Misalnya, ornamen berwujud sepasang cicak jantan dan betina disebut dengan “tendi sapo”, ornamen ini berasal dari Batak Pakpak Dairi, bermakna sebagai lamba pelindung, Universitas Sumatera Utara 61 yang melindungi manusia lahir dan batin, baik laki-laki, perempuan, anak-anak dan dewasa. Serta lambang kejujuran dalam menegakkan kebenaran Ekoprawoto, 1992: 35. Ornamen berbentuk hewan dilarang penggunaannya di dalam rumah ibadah kaum Islam yaitu Masjid, oleh karena itu juga tidak dijumpai ornamen berbentuk hewan pada Masjid Azizi Langkat.

2.3.2.3. Bentuk RaksasaKhayalan