110
dari Allah yaitu tentang keyakinan dan kepercayaan terhadap Allah SWT dan Rasulullah SAW sebagai pesuruh-Nya dan mengikuti segala perintah Allah SWT
dan juga menjauhi segala larangan-Nya akan bahagia sepanjang hidupnya karena Allah SWT telah meridhai hidupnya.
4.3.2.2. Tanda Denotatif dan Konotatif Ornamen Melayu
1. Tanda Denotatif dan Konotatif Ornamen Melayu “Bunga Ketola”
YangTerdapat Pada Dinding Masjid
Gambar 90: Ornamen “Bunga Ketola” Pada Dinding Masjid sumber: Dok. Pribadi 28052015
Secara denotatif, ornamen yang berada pada bagian dinding masjid ini termasuk ornamen floralis yang menggambarkan kumpulan bunga-bunga dan juga
bentuk daun-daunan dengan warna yang sangat indah, yaitu merah, kuning dan biru. Ornamen ini berguna sebagai tapisan cahaya yang masuk ke dalam ruangan
utama masjid, juga sebagai penghias. Secara konotatif, masyarakat Melayu meyakini bunga ketola dengan
beberapa kelopak bunga berwarna kuningnya mengisyaratkan pancaran keindahan Mahmuda, 2012: 57. Ornamen ini menyimbolkan tentang keindahan dengan
Universitas Sumatera Utara
111
warna yang berbeda dapat berkumpul menjadi satu kesatuan yang memiliki keindahan yang luar biasa, maksudnya yaitu tentang keberagaman suku dan
budaya yang menyatu dan menghasilkan sebuah kesatuan dan sangat indah dan teratur juga rukun, yaitu di negara Indonesia.
2. Tanda Denotatif dan Konotatif Ornamen Melayu “Pucuk Kacang” Yang
Terdapat Pada Dinding Masjid
Gambar 91: Ornamen “Pucuk Kacang” Pada Dinding Masjid sumber: Dok. Pribadi 28052015
Secara denotatif, ornamen yang berada pada dinding masjid ini menggambarkan sulur-suluran yang menggambarkan pola daun tertentu yang
seakan tidak pernah putus. Ornamen ini sering digunakan dalam bentuk ornamen terawangan atau ornamen tembus.
Secara konotatif, ornamen “Pucuk Kacang” ini memiliki makna tentang simbol kekayaan dan kemakmuran Wawancara dengan Bapak Ekoprawoto, pada
5 Mei 2015 melalui surat-menyurat ke kota Bogor. Ornamen “pucuk kacang” menyimbolkan tentang kekayaan dan kemakmuran yang maksudnya tentang
kekayaan negara Indonesia dalam sumber daya alamnya, tumbuh-tumbuhan dengan berbagai macam jenisnya dapat tumbuh di bumi Indonesia, tentang
kemakmuran yang didambakan bagi setiap warga negara Indonesia dengan mengembangkan sumber daya alam tersebut.
Universitas Sumatera Utara
112
3. Tanda Denotatif dan Konotatif Ornamen Melayu “Kiambang” Yang
Terdapat Pada Tempat Mukhabar di Ruang Utama Masjid
Gambar 92: Ornamen “Kiambang” Pada Tempat Mukhabar sumber: Dok. Pribadi 01032015
Secara denotatif, ornamen floralis yang terdapat pada tempat mukhabar ini menggambarkan sulur-sulur yang diambil dari sejenis tumbuhan yang hidup di
air. Ornamen ini biasa dibuat sebagai ornamen terawangan atau ornamen tembus yaitu sebagai ventilasi angin.
Secara konotatif, ornamen “Kiambang” di atas memiliki makna tentang simbol nilai kehidupan, dan air sebagai sumber kehidupan manusia dan juga
simbol kesuburan Wawancara dengan Bapak Ekoprawoto, pada 5 Mei 2015 melalui surat-menyurat ke kota Bogor. Kiambang memiliki gambaran air di
dalamnya, yang mana air merupakan sumber kehidupan manusia ialah tentang kebutuhan manusia yang sangat terhadap air dan segala manfaatnya, hampi semua
aktifitas hidup memerlukan air, bukan hanya manusia namun juga untuk hewan dan tumbuh-tumbuhan.
Universitas Sumatera Utara
113
4. Tanda Denotatif dan Konotatif Ornamen Melayu “Genting Tak Putus”
Yang Terdapat Pada Mimbar Utama Masjid
Gambar 93: Ornamen “Genting Tak Putus” Pada Mimbar Utama Masjid sumber: Dok. Pribadi 09022014
Secara denotatif, ornamen yang berasal dari kebudayaan Melayu ini, memiliki bentuk dasar segitiga dengan motif hiasan berbentuk dedaunan yang
bersulur dan tidak putus-putus dan terdapat bentuk satwa berupa burung ataupun ikan pada motif aslinya, namun karena ornamen ini terletak di dalam Masjid,
sehingga dilarang menggunakan ukiran ataupun lukisan dengan bentuk satwa maupun manusia, sehinga pada ornamen ini bentuk satwa digantikan dengan
kaligrafi Arab yang indah dengan dasar bentuk bulat sempuna yang bersambung dengan dedaunan bersulur. Kaligrafi Arab tersebut bertuliskan nama Sultan Abdul
Azizi Abdul Jalil Rahmad Syah:
Gambar 94: Tulisan Arab di Bagian Tengah Ornamen Genting Tak Putus sumber: Dok. Pribadi 09022014
Universitas Sumatera Utara
114
ﻩﺎﺷ ﺔﻤﺣﺭ ﻞﻴﻠﺠﻟﺍ ﺪﺒﻋﺰﻳﺰﻌﻟﺍ ﺪﺒﻋ ﻥﺎﻄﻠﺴﻟﺍ
as-sul ṭā n ‘abdu al-‘azī z ‘abdu al-jalī l rahmat sȳh
Secara konotatif, ornamen “Genting Tak Putus” ini mempunyai makna bahwa sesusah-susahnya keadan manusia, tidak akan sampai habis sama sekali.
Kemudian, ornamen seperti ini biasa diberi pewarnaan seperti halnya istana ataupun pewarnaan bernafaskan Islam, seperti hijau, kuning keemasan
Ekoprawoto, 1998: 43. Maksudnya yaitu tentang berharganya hidup dengan sikap optimis dan pantang menyerah karena segala sesuatunya sudah ditetapkan
dan kita diberikan kesempatan untuk berusaha memperbaiki sambil berdoa agar usaha kita dapat memberi hasil yang baik, tidak ada suatu kehidupan yang penuh
dengan kesulitan hingga pada akhirnya, begitu pula sebaliknya. 5.
Tanda Denotatif dan Konotatif Ornamen Melayu “Itik Pulang Petang” Yang Terdapat Pada Mimbar Utama Masjid
Gambar 95: Ornamen “Itik Pulang Petang” Pada Mimbar Utama Masjid sumber: Dok. Pribadi 07122014
Secara denotatif, ornamen yang terletak pada sisi kiri dan kanan mimbar utama di dalam masjid ini merupakan gambaran dari hewan itik yang berjalan
beriringan, namun pada ornamen ini dibuat variasi yaitu dengan bentuk
Universitas Sumatera Utara
115
berhadapan. Bentuk itik pada ornamen ini digambarkan meyerupai huruf “S” yang berhadapan dan dihias dengan sedikit lengkungan sulur.
Secara konotatif, ornamen “Itik Pulang Petang” memiliki makna simbolis tentang kerukunan dan ketertiban Kartini, 2014: 26, maksudnya ialah tentang
kerukunan hidup bermasyarakat dimana pun kita berada, harus saling menghormati hingga menghasilkan kerukunan dalam hidup dan ketertiban dalam
melakukan segala sesuatu sehingga menghasilkan kesempurnaan dalam bekerja. 6.
Tanda Denotatif dan Konotatif Ornamen Melayu “Daun Pakis” Yang Terdapat Pada Mimbar Utama Masjid
Gambar 96: Ornamen “Daun Pakis” Pada Mimbar Utama Masjid sumber: Dok. Pribadi 07122014
Secara denotatif, ornamen yang terdapat pada mimbar utama masjid ini menggambarkan daun pakis yang melengkung. Gambaran tersebut dibuat
meyerupai huruf “S” yang dibuat mendatar ke samping dengan beberapa sulur kecil sebagai penghiasnya.
Secara konotatif, ornamen “Daun Pakis” memiliki makna simbolis tentang kesuburan dan kemakmuran. Ornamen ini biasa ditempatkan pada pojok atau
sudut pada suatu ruang tertentu untuk keindahan Wawancara dengan Bapak Ekoprawoto, pada 5 Mei 2015 melalui surat-menyurat ke kota Bogor, maksudnya
ialah tentang kesuburan alam Indonesia, tumbuh-tumbuhan dengan berbagai
Universitas Sumatera Utara
116
macam jenisnya dapat tumbuh di bumi Indonesia, tentang kemakmuran yang didambakan bagi setiap warga negara Indonesia dengan mengembangkan sumber
daya alam tersebut. 7.
Tanda Denotatif dan Konotatif Ornamen Melayu “Bunga Kala Bukit” Yang Terdapat Pada Mimbar Utama Masjid
Gambar 97: Ornamen “Bunga Kala Bukit” Pada Mimbar Utama Masjid sumber: Dok. Pribadi 01012015
Secara denotatif, ornamen yang terletak pada mimbar masjid ini merupakan ornamen dengan motif sulur-suluran yang berada di dalam sebuah bentuk
lengkungan, ornamen ini dibuat bersusun tiga baris ke samping. Secara konotatif, ornamen “Bunga Kala Bukit” ini memiliki makna simbolis
tentang kekayaan alam yang menyiratkan kesuburan dan kemakmuran Wawancara dengan Bapak Ekoprawoto, pada 5 Mei 2015 melalui surat-menyurat
ke kota Bogor, maksudnya ialah tentang kesuburan alam Indonesia, tumbuh- tumbuhan dengan berbagai macam jenisnya dapat tumbuh di bumi Indonesia,
tentang kemakmuran yang didambakan bagi setiap warga negara Indonesia dengan mengembangkan sumber daya alam tersebut.
Universitas Sumatera Utara
117
8. Tanda Denotatif dan Konotatif Ornamen Melayu “Pokok Kolan” Yang
Terdapat Pada Mimbar Utama Masjid
Gambar 98: Ornamen “Pokok Kolan” Pada Mimbar Utama Masjid sumber: Dok. Pribadi 07122014
Secara denotatif, ornamen “Pokok Kolan” yang terdapat pada daun pintu dari mimbar utama masjid ini termasuk ornamen floralis karena mengandung
unsur sulur-suluran dan juga bunga. Ornamen jenis ini digunakan sebagai ornamen terawangan atau ornamen tembus.
Secara konotatif, ornamen floralis ini memili sebuah makna yang diyakini oleh masyarakat Melayu tentang kesuburan yang tersirat Wawancara dengan
Bapak Ekoprawoto, pada 5 Mei 2015 melalui surat-menyurat ke kota Bogor, maksudnya ialah tentang kesuburan alam Indonesia, tumbuh-tumbuhan dengan
berbagai macam jenisnya dapat tumbuh di bumi Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
118
9. Tanda Denotatif dan Konotatif Ornamen Melayu “Awan Jawa” Yang
Terdapat Pada Mimbar Utama Masjid
Gambar 99: Ornamen “Awan Jawa” Pada Mimbar Utama Masjid sumber: Dok. Pribadi 07122014
Secara denotatif, ornamen yang terletak pada bagian paling atas dari kedua tiang bagian depan mimbar utama masjid ini menggambarkan dua lengkungan
yang saling berhadapan satu sama lain dan dipisahkan oleh sebuah lingkaran kecil di tengah. Gambaran ini menyimbolkan awan yang beriring di alam semesta.
Secara konotatif, ornamen “Awan Jawa” ini memiliki makna simbolis tentang Kebesaran Sang Pencipta Wawancara dengan Bapak Ekoprawoto, pada 5
Mei 2015 melalui surat-menyurat ke kota Bogor, maksudnya ialah tentang Tuhan Yang Maha Esa yang menciptakan segala sesuatunya dengan sebaik-baik
penciptaan dan memiliki kekuasaan yang tidak ada bandingannya. 10.
Tanda Denotatif dan Konotatif Ornamen Melayu “Awan Selimpat” Yang Terdapat Pada Mimbar Utama Masjid
Gambar 100: Ornamen “Awan Selimpat” Pada Mimbar Utama Masjid
Universitas Sumatera Utara
119
sumber: Dok. Pribadi 07122014 Secara denotatif, ornamen yang terdapat pada bagian atas kedua daun pintu
di mimbar utama masjid di atas, merupakan gambaran awan yang saling berhadapan, digambarkan dengan banyaknya sulur-suluran yang menyiratkan
gambaran lengkungan awan. Secara konotatif, ornamen “awan selimpat” yang biasa digunakan pada
bagian bawah atap ini bersifat terawangan atau tembus, dan memiliki makna simbolis tentang kebesaran alam semesta Wawancara dengan Bapak Ekoprawoto,
pada 5 Mei 2015 melalui surat-menyurat ke kota Bogor, yaitu tentang alam semesta yang diciptakan oleh sebaik-baik Pencipta dengan sebaik-baik bentuk dan
aturan di dalamnya sehingga menjadikan kita manusia dapat hidup di dalam salah satu bagian di dalalamnya yaitu Bumi.
11. Tanda Denotatif dan Konotatif Ornamen Melayu “Pucuk Kacang” Yang
Terdapat Pada Mimbar Masjid
Gambar 101: Ornamen “Pucuk Kacang” Pada Mimbar Masjid sumber: Dok. Pribadi 07122014
Secara denotatif, ornamen yang terletak pada bagian atas kepala mimbar khutbah kecil ini merupakan ornamen floralis karena mengandung motif sulur-
Universitas Sumatera Utara
120
suluran yang dominan. Ornamen ini merupakan gambaran beberapa garis melengkung yang saling berhubungan seakan tidak pernah putus.
Secara konotatif, ornamen “Pucuk Kacang” ini memiliki makna tentang kekayaan dan kemakmuran. Ornamen ini bersifat terawangan atau ornamen
tembus Wawancara dengan Bapak Ekoprawoto, pada 5 Mei 2015 melalui surat- menyurat ke kota Bogor, maksudnya ialah tentang kekayaan alam Indonesia yang
diakui oleh seluruh dunia, sehingga seluruh penduduknya mengharapkan kemakmuran hidup di dalamnya.
12. Tanda Denotatif dan Konotatif Ornamen Melayu “Bunga Matahari
Variasi” Yang Terdapat Pada Mimbar Masjid
Gambar 102: Ornamen “Bunga Matahari” Pada Mimbar Masjid sumber: Dok. Pribadi 07122014
Secara denotatif, ornamen yang terdapat pada sisi kanan dan kiri kepala mimbar khutbah kecil yang berada di serambi masjid ini merupakan gambaran
setangkai bunga matahari yang di sekelilingnya merupakan hiasan motif sulur berdaun yang sangat indah.
Secara konotatif, ornamen ini memiliki makna tentang ketentraman dan kerukunan. Ornamen ini biasanya berfungsi sebagai ventilasi Ekoprawoto, 1998:
40, yaitu tentang ketentraman hidup di bumi Indonesia yang masyarakatnya
Universitas Sumatera Utara
121
saling menghargai dan saling tolong menolong dalam kesehariannya, juga tentang kerukunan hidup di dalamnya.
13. Tanda Denotatif dan Konotatif Ornamen Itik Pulang Petang Yang
Terdapat Pada Menara Masjid
Gambar 103: Ornamen Itik Pulang Petang Pada Menara Masjid sumber: Dok. Pribadi 28052015
Secara denotatif, ornamen di atas merupakan gambaran motif lengkungan menyerupai huruf “S” yang saling membelakangi satu sama lain dan dipisahkan
oleh motif dedaunan di bagian tengahnya. Secara konotatif, ornamen “Itik Pulang Petang” memiliki makna simbolis
tentang kerukunan dan ketertiban Kartini, 2014: 26 maksudnya ialah tentang kerukunan hidup bermasyarakat dimana pun kita berada, harus saling
menghormati hingga menghasilkan kerukunan dalam hidup dan ketertiban dalam melakukan segala sesuatu sehingga menghasilkan kesempurnaan dalam bekerja.
14. Tanda Denotatif dan Konotatif Ornamen Melayu “Ombak-ombak” pada
Pagar Masjid Azizi Langkat
Gambar 104: Ornamen “Ombak-ombak” pada pagar Masjid Azizi
Universitas Sumatera Utara
122
sumber: Dok. Pribadi 28052015 Secara denotatif, ornamen ini merupakan hiasan yang dibuat sebaris
ataupun dua baris secara memanjang dan bentuknya dibuat dari bentuk lengkung- lengkung setengah lingkaran yang sering digunakan sebagai penutup pinggiran
bawah lantai atau batas suatu ujung-ujung tiang, namun pada pagar Masjid Azizi, ornamen ini digunakan sebagai hiasan dan menunjukkan kekokohan bangunan
pagar tersebut. Ornamen ini merupakan ornamen geometris karena memiliki bentuk dasar setengah lingkaran tanpa ukiran floralis.
Secara konotatif, ornamen “Ombak-Ombak” ini yang merupakan gambaran dari alunan ombak memiliki makna yang menyiratkan keindahan
Wawancara dengan Bapak Ekoprawoto, pada 5 Mei 2015 melalui surat-menyurat ke kota Bogor. Ornamen ini juga menyimbolkan tentang kekuatan alam, yaitu
tentang ombak yang dapat menghantarkan air ke daratan, juga tentang keindahan suara ombak yang bergemericik, namun bila ombak sudah menjadi sebuah
gelombang air yang besar, ia pun dapat memusnahkan apapun yang dilaluinya, seperti beberapa peristiwa bencana alam yang pernah terjadi.
Ornamen ini terletak pada bagian depan pagar Masjid Azizi, yang kemudian dipahami bahwa penggunaan pagar pada sebuah bangunan
dimaksudkan agar bangunan yang dipagari tersebut terjaga dan terlindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Universitas Sumatera Utara
123
15. Tanda Denotatif dan Konotatif Ornamen Melayu “Pucuk Rebung”
Yang Terdapat Pada Atap Serambi Masjid
Gambar 105: Ornamen “Pucuk Rebung” Pada Atap Serambi Masjid sumber: Dok. Pribadi 28052015
Secara denotatif, ornamen “Pucuk Rebung” ini merupakan pengambilan bentuk dari pucuk bambu yang baru tumbuh dengan bentuk dasar segitiga tumpul,
namun pada akhirnya bentuk ini mendapatkan berbagai variasi demi keindahan. Biasanya digunakan sebagai hiasan pada rumah-rumah Melayu dan alat pakai
seperti pada pahar sejenis meja untuk peralatan adat. Secara konotatif, ornamen ini memiliki makna simbolis tentang keindahan
dan jika dilihat dari segi pewarnaan yang menggunakan warna kuning, hijau ataupun coklat yang merupakan kandungan makna tentang keislaman
Ekoprawoto, 1998: 47. Ornamen ini menyimbolkan tegaknya Islam di atas segala kebenaran dan keindahan seluruh ajaran di dalamnya.
Universitas Sumatera Utara
124
16. Tanda Denotatif dan Konotatif Ornamen Melayu “Ombak-ombak”
Yang Terdapat Pada Dinding Atap Serambi Masjid
Gambar 106: Ornamen “Ombak-ombak” Pada Dinding Atap Serambi Masjid
sumber: Dok. Pribadi 28052015 Secara denotatif, ornamen yang berada pada dinding atap serambi masjid
merupakan gambaran dari alunan ombak yang digambarkan dengan bentuk dasar setengah lingkaran dan saling berkaitan satu sama lain, dan termasuk dalam jenis
ornamen geometris, yang kemudian disebut dengan nama “Ombak-Ombak” yang di bawahnya dihiasi dengan kaligrafi Arab yang berbunyi:
َﻥﻮُﻨِﻣْﺆُﻤْﻟﺎَﺤَﻠْﻓَﺃْﺪَﻗ
� َﻥﻮُﻌِﺷﺎﺧ ْﻢِﻬِﺗﻼَﺻ ﻲﻓ ْﻢُﻫ َﻦﻳﺬﱠﻟٱ
�
َﻥﻭُﺿ ِﺭْﻌُﻣ ِﻭْﻐﱠﻠﻟﺍ ِﻥَﻋ ْﻡُﻫ َﻥﻳﺫﱠﻟﺍ َﻭ
� َﻭ
َﻥﻮُﻠِﻋﺎﻓ ِﺓﺎﻛﱠﺰﻠِﻟ ْﻢُﻫ َﻦﻳﺬﱠﻟﺍ
� َﻥﻮُﻈِﻓﺎﺤْﻤِﻬِﺟﻭُﺮُﻔِﻠْﻤُﻬَﻨﻳﺬﱠﻟﺍَﻭ
�
qad afla ḥa al -mu’minū na. Al-lażī na hum f̄ ṣalā tihim kh̄syi’̄na. Wa al-lażī na
hum ‘anil lagwi mu’ri ḍū na. Wal lażī na hum lizzak̄ti f̄’il̄na . Wal lażī na hum
lifuru ̄ jihim ḥā fiz̄na Artinya: “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang
beriman. yaitu Orang-orang yang khusyu` di dalam melakukan shalatnya. Dan orang yang menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tidak berguna.
Dan orang yang menunaikan zakat. Dan orang yang memelihara kemaluannya”.
Secara konotatif, ornamen ini memiliki makna yang menyiratkan keindahan Ekoprawoto. Jika dihubungkan dengan kaligrafi yang terdapat pada bagian
Universitas Sumatera Utara
125
bawah ornamen tersebut, maka keindahan kaligrafi tersebut semakna dengan ornamen di atasnya yang juga menyimbolkan tentang makna keindahan.
17. Tanda Denotatif dan Konotatif Ornamen Melayu “Awan Semayang”
Yang Terdapat Pada Dinding Masjid
Gambar 107: Ornamen “Awan Semayang” Pada Dinding Masjid sumber: Dok. Pribadi 28052015
Secara denotatif, ornamen yang terdapat pada dinding masjid ini merupakan gambaran dari awan yang beriringan di alam semesta. Ornamen ini termasuk
dalam ornamen geometris karena mengandung unsur lengkungan dan garis-garis lurus yang menyerupai persegi.
Secara konotatif, ornamen tersebut merupakan simbol keindahan semata Wawancara dengan Bapak Ekoprawoto, pada 5 Mei 2015 melalui surat-menyurat
ke kota Bogor. Unsur keindahan dalam ornamen ini terletak pada adanya keterkaitan bentuk di dalamnya, ini menyimbolkan tentang keindahan dalam
kebersamaan hidup satu sama lain, saling membantu dan bekerjasama. 18.
Tanda Denotatif dan Konotatif Ornamen Melayu “Bunga Hutan” Yang Terdapat Pada Dinding Masjid
Gambar 108: Ornamen “Bunga Hutan” Pada Dinding Masjid
Universitas Sumatera Utara
126
sumber: Dok. Pribadi 28052015 Secara denotatif, ornamen geometris yang berada pada dinding ruang tengah
masjid ini memiliki bentuk dasar persegi yang dibuat berulang ke arah samping, dan memiliki hiasan berbentuk seperti bunga dengan empat kelopak di bagian
dalam persegi tersebut. Secara konotatif, ornamen jenis ini memiliki makna tentang keindahan yang
tersirat, dan memiliki fungsi untuk keindahan saja Wawancara dengan Bapak Ekoprawoto, pada 5 Mei 2015 melalui surat-menyurat ke kota Bogor. Unsur
keindahan dalam ornamen ini terletak pada adanya keterkaitan bentuk di dalamnya, ini menyimbolkan tentang keindahan dalam kebersamaan hidup satu
sama lain, saling membantu dan bekerjasama. 19.
Tanda Denotatif dan Konotatif Ornamen Melayu “Ombak-Ombak” Yang Terdapat Pada Menara Masjid
Gambar 109: Ornamen “Ombak-ombak” Pada Menara Masjid sumber: Dok. Pribadi 28052015
Secara denotatif, ornamen yang terdapat pada bagian luar dinding menara Masjid Azizi tersebut sangat jelas membentuk alunan ombak yang memiliki
kepala menyerupai bentuk setengah lingkaran yang selanjutnya dihubungkan dengan bagian badan yang berupa motif lengkungan.
Universitas Sumatera Utara
127
Secara konotatif, ornamen “Ombak-Ombak” di atas memiliki makna simbolis tentang keindahan yang tersirat Ekoprawoto, 1998: 56. Ornamen jenis
ini dibuat dalam satu baris dan mengelilingi seluruh sisi tersebut di bagian luar dinding menara masjid. Bermakna tentang keindahan yang tersirat di balik
keterkaitan satu sama lain yang dalam hal ini disimbolkan sebagai kerukunan dan sikap tolong menolong dalam bermasyarakat.
20. Tanda Denotatif dan Konotatif Ornamen Melayu “Matahari” Yang
Terdapat Pada Mimbar Utama Masjid
Gambar 110: Ornamen “Matahari” Pada Mimbar Utama Masjid sumber: Dok. Pribadi 07122014
Secara denotatif, ornamen yang terletak pada sisi kiri dan kanan mimbar utama di dalam masjid ini menggambarkan matahari dengan sinarnya yang
memancar di sekelilingnya yang digambarkan dengan lengkungan-lengkungan menyerupai huruf “S” di sekitarnya.
Secara konotatif, ornamen berbentuk bulan menyerupai matahari ini memiliki makna simbolis tentang matahari sebagai sumber kehidupan manusia
Wawancara dengan Bapak Ekoprawoto, pada 5 Mei 2015 melalui surat-menyurat ke kota Bogor, yaitu tentang kegunaan matahari yang kita rasakan setiap harinya,
Universitas Sumatera Utara
128
tubuh kita juga sudah diciptakan oleh Sang Maha Pencipta dengan berbagai ketergantungan dengan adanya sinar matahari.
4.3.2.3. Tanda Denotatif dan Konotatif Ornamen Cina