Efficiency Efisiensi Hasil Analis

43 memperlihatkan, bahwa perpustakaan tidak dapat bekerja secara optimal dikarenakan perpustakaan tidak memiliki server dan jaringan sendiri. Sehingga, dalam melakukan input, proses dan output mereka terkendala. Sementara itu, masalah lain yang ditemukan pada perpustakaan HKBP Nommensen Medan ialah sering terjadi kerusakan pada sistem atau error sistem yang menyebabkan kegiatan kerumahtanggaan perpustakaan menjadi terhambat. Staf perpustakaan HKBP Nommensen Medan mengetahui hal tersebut, namun tidak memperbaiki kerusakan yang terjadi. Hal ini bukan karena perpustakaan tidak ingin memperbaiki kerusakan yang terjadi melainkan, karena perpustakaan tidak mempunyai staf yang ahli dalam menangani masalah ini. Perpustakaan harus memanggil programmer dari luar, yang menyebabkan perpustakaan memerlukan waktu yang cukup lama dalam memperbaiki kerusakan yang terjadi.

4.2.5 Efficiency Efisiensi

Indikator ke empat yaitu Efficiency Efisiensi. Efisiensi merupakan sebuah langkah penghematan yang dilakukan oleh sebuah instansi atau perpustakaan dalam penerapan sistem automasi. Efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber tersebut dapat digunakan secar optimal. Analisis ini dapat merangkum dari kelima analisis lainnya, yaitu Performance, Information, Economy, Control dan Service. Efisiensi yang paling utama ialah efisinensi infrastruktur perpustakaan. Infrastruktur yang dibangun oleh perpustakaan diharapkan dapat memudahkan perpustakaan dalam pemberian layanan kepada 44 pengguna. Infrastruktur perpustakaan salah satunya dengan pengadaan sistem yang terotomasi. Sistem automasi pada perpustakaan Universitas HKBP Nommensen Medan memberikan effisiensi kepada pemustakanya. Hal ini terlihat dari jawaban I 1 , I 2 , I 3 dan I 4 yang menyatakan bahwa sistem autoamsi memberikan efisiensi layanan kepada pemustaka dengan layanan automasi perpustakaan yang telah open access. Penerapan sistem automasi bertujuan untuk mengoptimalkan interaksi perpustakaan dengan pemustaka. Dengan kemajuan teknologi dan informasi, pemustaka tidak perlu datang lagi keperpustakaan dan pemustaka tidak kesusahan lagi dalam mencari informasi yang ada di perpustakaan. Pemustaka dapat mengakses dari luar perpustakaan melalui web perpustakaan. Hal ini juga diterapkan pada perpustakaan Universitas HKBP Nommensen Medan yang telah memiliki OPAC dan web perpustakaan. Berikut pernyataan informan I 1 , I 2 , I 3 dan I 4 yang menyatakan bahwa: “Pemustaka dapat mengakses informasi diluar perpustakaan melalui web dan OPAC perpustakaan. 45 Gambar 4.4 Tampilan OPAC perpustakaan UHN Penerapan sistem automasi yang telah open access memang dapat mengoptimalkan interaksi dengan pemustaka. Selain itu, sistem automasi juga dapat menjangkau pemustaka lebih dekat dengan perpustakaan. Hal ini ditegaskan oleh informan I 1 , I 2 , I 3 dan I 4 bahwasannya sistem automasi dapat menjangkau lebih dekat terhadap perpustakaan. Namun, sistem automasi yang ada pada perepustakaan HKBP Nommensen Medan belum sepenuhnya memenuhi keinginan pemustaka. Idealnya, fasilitas sistem automasi perpustakaan HKBP Nommensen Medan dapat membuat pemustaka bisa lebih dekat dengan perpustakaan. Akan tetapi, sistem automasi pada perpustakaan Universitas HKBP Nommensen Medan sering rusak dan terjadi error. Hal ini terlihat dari pendapat I 1 dan I 2 yang menyatakan bahwa : 46 “Hanya saja, masih sering terjadi kerusakan atau kendala dalam sistem autoamsi yang menyebabkan sistem sering error.” Masalah di atas dapat terjadi karena kontrol dari perpustakan yang kurang. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, apabila fungsi Control dari perpustakaan belum maksimal maka berdampak pada sistem lainnya. Control mencangkup semua pekerjaan perpustakaan yang berhubungan kinerja perpustakaan, informasi yang dilayankan serta biaya yang dikeluarkan.

4.2.6 Service Layanan