2 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Teknologi Informasi
Definisi teknologi menurut beberapa pendapat seperti Harahap 1982, menyatakan bahwa teknologi adalah 1 Ilmu yang menyelidiki cara-cara kerja
dalam teknik 2 Ilmu pengetahuan yang digunakan dalam pabrik-pabrik dan industri-industri. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Salim 1985,
mengatakan bahwa teknologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang berkenaan dengan industri bangunan, mesin-mesin dan sebagainya.
Sedangkan menurut Rogers dalam Seels, 1994 teknologi adalah suatu rancangan langkah instrumental untuk memperkecil keraguan mengenai hubungan
sebab-akibat dalam mencapai hasil yang diharapkan. Menurut Saliman, 1993 teknologi adalah ilmu pengetahuan mengenai pembangunan dan industri.
Pendapat berbeda dikemukakan Miarso 2007, mengatakan teknologi adalah proses yang meningkatkan nilai tambah, proses tersebut menggunakan atau
menghasilkan suatu produk, produk yang dihasilkan tidak terpisah dari produk lain yang telah ada, dan karena itu menjadi bagian dari suatu sistem.
Teknologi informasi menurut Haag dan Keen 1996, mengatakan bahwa teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu manusia bekerja
dengan informasi dan melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemprosesan informasi. Sedangkan menurut Martin 1999 teknologi informasi
tidak hanya terbatas pada teknologi komputer software, hardware yang digunakan untuk memproses atau menyimpan informasi melainkan mencakup teknologi
Universitas Sumatera Utara
komunikasi untuk mengirim informasi. Ada juga pendapat yang dikemukakan oleh William dan Sawyer 2003, teknologi informasi adalah teknologi yang
menggabungkan komputasi atau komputer dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang dapat membawa data, suara dan video serta data digital lainnya.
Menurut Bodnar dan Hopwood dalam Rahmawati, 2008 bahwa teknologi informasi meliputi teknologi komputer computing technology dan
teknologi komunikasi communication technology yang digunakan untuk memproses dan menyebarkan informasi baik itu yang bersifat finansial atau
nonfinansial. Sehingga dapat dikatakan bahwa teknologi informasi adalah segala cara atau alat yang terintegrasi yang digunakan untuk menjaring data, mengolah
dan mengirim atau menyajikan secara elektronik menjadi informasi dalam berbagai format yang bermanfaat bagi pemakainya.
Teknologi informasi dewasa ini menjadi hal yang sangat penting karena sudah banyak organisasi yang menerapkan teknologi informasi untuk mendukung
kegiatan organisasi. Penerapan teknologi informasi pada tiap perusahaan atau organisasi tentunya memiliki tujuan yang berbeda karena penerapan teknologi
informasi pada suatu organisasi adalah untuk mendukung kepentingan usahanya. Adapun yang menjadi tujuan dari adanya teknologi informasi menurut Sutarman
2009, “tujuan TI untuk memecahkan masalah, membuka kreativitas, dan meningkatkan efektivitas dan efesiensi dalam melakukan pekerjaan”.
Teknologi informasi berperan penting untuk meningkatkan kualitas informasi dan juga sebagai alat bantu maupun strategi yang tangguh untuk
mengintegrasikan dan mengolah data dengan cepat dan akurat serta untuk penciptaan produk layanan baru sebagai daya saing untuk menghadapi kompetisi.
Universitas Sumatera Utara
Selain itu teknologi informasi juga berperan penting bagi perusahaan untuk mengefisiensikan waktu dan biaya yang secara jangka panjang akan memberikan
efisiensi waktu dan keuntungan ekonomis yang sangat tinggi. Untuk dapat memahami hubungan antara teknologi informasi dengan
kinerja individu menurut Sugeng dan Indriantoro dalam Rahmawati, 2008 berpendapat bahwa perlu adanya model teoritis komprehensif yang kuat dimana
didalamnya tercakup variabel-variabel yang secara signifikan menjadi predictor langsung maupun tidak langsung bagi kinerja individu. Menurut Theory of
Reasoned Action dari Fishbein dan Ajzen 1975 menyatakan bahwa perilaku seseorang adalah perkiraan dari intensitas dan tindakannya dimana seseorang akan
menggunakan teknologi informasi jika hal itu bermanfaat dan meningkatkan kinerjanya dan begitu pula sebaliknya. Manfaat dari teknologi informasi ini baru
dapat dirasakan jika pengguna teknologi informasi tersebut “menyadari” manfaatnya, Ficher dalam Rahmawati, 2008. Perkembangan teknologi informasi
yang sangat cepat dalam lingkungan kerja menyebabkan pemanfaatan teknologi informasi menjadi kebutuhan yang mendesak.
Hubungan teknologi informasi dengan kinerja menurut Lee, dkk dalam Kusumo, 2009,
“1 individual IT knowledge and both traditional and electronic communication methods significantly contribute to the internal process
performance of small firms; 2 internal process performance, organizational IT knowledge, and electronic communication methods affect customer performance;
and 3 financial performance is affected by process and customer performance”.
Menurut mereka 1 pengetahuan seseorang terhadap IT secara tradisional maupun dengan alat komunikasi elektronik memberikan kontribusi pada kinerja
Universitas Sumatera Utara
internal perusahaan kecil; 2 kinerja proses internal, organisasi TI pengetahuan, dan metode komunikasi elektronik mempengaruhi kinerja pelanggan, dan 3
kinerja keuangan adalah dipengaruhi oleh proses dan kinerja pelanggan. Penerapan teknologi informasi pada tiap perusahaan atau organisasi
tentunya memiliki tujuan yang berbeda karena penerapan teknologi informasi pada suatu organisasi adalah untuk mendukung kepentingan usahanya. Peran
teknologi informasi bagi suatu perusahaan dapat dilihat dengan menggunakan kategori, Mulyadi dan Johny 2001, ada 5 peranan mendasar teknologi informasi
disuatu perusahaan, yaitu: 1. Fungsi operasional akan membuat struktur organisasi menjadi lebih ramping,
karena telah diambil alih fungsinya oleh teknologi informasi. 2. Fungsi monitoring and control mengandung arti bahwa keberadaan teknologi
informasi akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan aktivitas di level manajerial dalam setiap fungsi manajer, sehingga struktur organisasi unit
terkait dengannya harus dapat memiliki span of control atau peer relationship yang memungkinkan terjadinya interaksi efektif dengan para manajer di
perusahaan terkait. 3. Fungsi planning and decision mengangkat teknologi informasi ketataran
peran yang lebih strategis lagi karena keberadaannya sebagai enabler dari rencana bisnis perusahaan dan merupakan sebuah knowledge generator bagi
para pimpinan perusahaan yang dihadapkan pada realitas untuk mengambil sejumlah keputusan penting sehari-harinya.
4. Fungsi communication secara prinsip termasuk kedalam firm infrastructure dalam era organisasi modern dimana teknologi informasi ditempatkan
Universitas Sumatera Utara
posisinya sebagai sarana atau media individu perusahaan dalam berkomunikasi, berkolaborasi, berkooperasi, dan berinteraksi.
5. Fungsi interorganisational merupakan sebuah peranan yang cukup unik karena dipicu oleh semangat globalisasi yang memaksa perusahaan untuk
melakukan kolaborasi atau menjalin kemitraan dengan sejumlah para pimpinan perusahaan yang dihadapkan pada realitas untuk mengambil
sejumlah keputusan penting sehari-harinya. Dari uraian diatas, dapat diketahui bahwa teknologi informasi memiliki
tujuan dan fungsi yang berbeda bagi suatu perusahaan dan itu semua tergantung pada bidang usaha masing-masing perusahaan. Komponen teknologi informasi
merupakan sub sistem yang terbentuk sehubungan dengan penggunaan teknologi informasi.
2.1.2 Kepuasan kerja