7 dijumpai banyak kaki tabung. Warna tubuh teripang bervariasi, ada yang hitam,
coklat dan abu-abu. Teripang bergerak sangat lambat dan dalam melindungi diri dari musuhnya teripang menggunakan lendir yang beracun dalam tubuhnya
Kuncoro, 2004. Teripang mempunyai tulang-tulang berukuran mikroskopis yang dikenal
sebagai “spikula”. Bentuk spikula bervariasi dan karakteristik untuk setiap jenis spesies teripang, sehingga sangat penting dalam menentukan klasifikasi maupun
identifikasi. Variasi bentuk spikula bermacam-macam, seperti bentuk batang, kancing, roset, jangkar dan meja Purcell, dkk., 2012.
Teripang darah Holothuria atra Jaeger mempunyai tubuh yang langsing memanjang. Warna tubuh hitam, dengan tentakel kekuning-kuningan sepanjang
15-20cm. Jenis ini hidup diperairan atau diantara karang yang tertutup pasir. Badannya tertutup pasir sehingga hanya nelayan yang biasa menangkapnya yang
tahu persis tempat persembunyiannya Ghufron dan Kordi, 2010.
2.1.3 Reproduksi dan kelamin teripang
Teripang bersifat gonochoristic, yaitu hewan jantan dan hewan betina tidak terlihat adanya perbedaan bentuk luar secara jelas. Teripang memijah pada
musim kemarau, dimana suhu air diperairan cukup tinggi dan stabil Ghufron dan Kordi, 2010.
Pembuahan teripang bersifat eksternal atau terjadi diluar tubuh, biasanya di dalam air. Telur yang sudah dibuahi akan tenggelam dan menetas setelah 32
jam membentuk larva. Teripang masuk ke fase Auricularia, Doliolaria, Pentactula setelah fase larva dan terakhir menjadi teripang muda dengan kurun
waktu 60 hari Wibowo, dkk., 1997.
Universitas Sumatera Utara
8 Teripang termasuk hewan dioecious atau dengan kelamin berumah dua
sehingga alat kelamin jantan dan betina terletak pada individu yang berlainan. Jenis kelamin ini dapat diketahui bila dilakukan pembedahan, karena untuk
membedakannya secara morfologis sulit dilakukan. Kelamin jantan biasanya berwarna putih seperti cairan susu sedangkan kelamin betina bulat berwarna
kuning dengan ukuran 160-180 µm Wibowo, dkk., 1997.
2.1.4 Klasifikasi teripang
Identifikasi teripang jenis Holothuria atra Jaeger berdasarkan Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia LIPI Pusat Penelitian Oseanografi adalah sebagai
berikut:
Filum : Echinodermata Kelas : Holothuroidea
Bangsa : Aspidochirotida Grube, 1840 Suku : Holothuriidae Ludwig, 1894
Marga : Holothuria Linnaeus, 1767 Jenis : Holothuria atra Jaeger, 1833
2.1.5 Manfaat dan kandungan gizi
Beberapa aktivitas farmakologi dari teripang yaitu antikanker, antikoagulan, antihipertensi, antiinflamasi, antimikroba, antioksidan, antitumor
dan antitrombosis. Manfaat pengobatan dari teripang ini dapat dihubungkan oleh adanya kandungan bioaktif, seperti triterpenoid saponin, kondroitin sulfat,
glycosaminoglycan GAGs, sterol, fenol, lektin, peptida, glikoprotein, dan asam amino esensial Bordbar, dkk., 2011.
Kandungan gizi yang terdapat pada teripang diantaranya vitamin A, vitamin B1 thiamin, vitamin B2 riboflavin, vitamin B3 niasin, dan mineral
Universitas Sumatera Utara
9 khususnya kalsium, magnesium, zat besi, zink, fosfor, natrium, kalium Bordbar,
dkk., 2011. Tubuh dan kulit teripang jenis Stichopus japonicus secara medis berkhasiat menyembuhkan penyakit ginjal, paru-paru basah, anemia,
antiinflamasi, serta mencegah antrosklerosis dan serta penuaan jaringan tubuh. Kandungan EPA 25,69 dan DHA 3,69 yang berfungsi untuk menghalangi
pembentukan prostaglandin penyebab radang dan memperbaiki jaringan yang rusak. Teripang juga dapat memperkokoh tulang dan sendi, menurut Ridzwan
Hashim teripang mengandung 86 protein yang mudah diuraikan oleh enzim pepsin. Dari jumlah itu, sekitar 80 berupa kolagen berfungsi sebagai pengikat
jaringan dalam pertumbuhan tulang dan sendi. Kandungan kondroitin sulfat berfungsi untuk mengurangi rasa sakit akibat radang sendi. Kodroitin sulfat pada
teripang disebut sea chondroitin, yang dapat mencegah pengeroposan sendi pembentuk radang Ghufron dan Kordi 2010.
2.2 Uraian Kimia