Penyiapan hewan percobaan Uji orientasi ekstrak etanol teripang

35 dimasukkan kedalam labu tentukur 1000 mL, kemudian dicukupkan dengan menggunakan air suling sampai garis tanda.

3.8.6 Penyiapan hewan percobaan

Hewan yang digunakan pada penelitian ini adalah tikus putih jantan yang sehat dan dewasa sebanyak 25 ekor dengan berat badan 150-200 g, yang terlebih dahulu diaklimatisasi selama 2 minggu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Hewan yang digunakan dalam penelitian ini telah disetujui penggunaannya oleh Ketua Komite Etik Penelitian Hewan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam-Universitas Sumatera Utara Animal Research Ethics CommiteesAREC. Rekomendasi persetujuan etik penelitian dapat dilihat pada Lampiran 2, halaman 56.

3.8.7 Uji orientasi ekstrak etanol teripang

Sebelum dilakukan pengujian, dilakukan uji orientasi ekstrak etanol teripang untuk melihat dosis yang efektif dari ekstrak etanol teripang Holothuria atra Jaeger sebagai antiinflamasi. Dosis yang digunakan adalah 50 mgkg bb, 100 mgkg bb, 200 mgkg bb dan 300 mgkg bb dan 400 mgkg bb, sebelum pengujian tikus dipuasakan selama ± 18 jam tidak makan tetapi tetap diberi minum. Hewan dikelompokkan ke dalam 5 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 2 ekor tikus. Masing-masing tikus dalam setiap kelompok ditimbang, diberi tanda pada bagian ekor dan pada kaki kanan tikus. Kaki kanan tikus diukur sebagai volume awal Vo, kemudian setiap kelompok diberikan suspensi EET secara oral dengan dosis 50 mgkg bb, 100 mgkg bb, 200 mgkg, 300 mgkg bb dan 400 mgkg bb. Satu jam kemudian, kepada masing-masing telapak kaki tikus diinduksi λ-karagenan 1 secara intraplantar sebanyak 0,1 mL, setelah 30 menit dilakukan Universitas Sumatera Utara 36 pengukuran dengan mencelupkan kaki tikus ke dalam pletismometer. Bagan kerja uji orientasi dosis ekstrak etanol teripangHolothuria atra Jaeger dapat dilihat pada Lampiran 7, halaman 62. 3.8.8 Uji aktivitas antiinflamasi Sebelum pengujian tikus dipuasakan selama ± 18 jam tidak makan tetapi tetap diberi minum. Hewan dikelompokkan ke dalam 5 kelompok, yang masing- masing kelompok terdiri dari 5 ekor tikus, yaitu kelompok kontrol negatif suspensi Na-CMC 0,5, kelompok bahan uji tiga dosis suspensi ekstrak etanol teripang, dan kontrol positif natrium diklofenak. Hari pengujian masing-masing hewan ditimbang, diberi tanda pada bagian ekor dan pada kaki kanan tikus, kemudian kaki kanan tikus dimasukkan ke dalam sel yang berisi cairan khusus yang telah disiapkan sebelumnya sampai cairan naik pada garis batas atas, pedal kemudian ditahan, dicatat angka pada monitor sebagai volume awal Vo yaitu volume kaki sebelum diberi obat. Masing-masing tikus diberi suspensi bahan uji secara oral sesuai dengan kelompoknya. Satu jam kemudian, masing-masing telapak kaki tikus disuntik secara intraplantar dengan 0,1 mL larutan λ-karagenan 1, setelah 30 menit dilakukan pengukuran dengan cara mencelupkan kaki tikus ke dalam sel pletismometer yang berisi cairan khusus sampai larutan mencapai garis batas atas, dan pedal ditahan, angka pada monitor dicatat. Perubahan volume cairan yang terjadi dicatat sebagai volume telapak kaki tikus tiap waktu pengamatan Vt. Pengukuran dilakukan setiap 30 menit selama 360 menit, dan setiap kali pengukuran larutan sel tetap dicukupkan sampai garis tanda atau garis merah bagian atas sel dan pada menu utama ditekan tombol 0, dan juga kaki tikus dikeringkan sebelumnya Parmar dan Prakash, 2006. Universitas Sumatera Utara 37 Volume radang adalah selisih volume telapak kaki tikus setelah dan sebelum disuntikkan λ-karagenan. Waktu pengukuran volume cairan tikus sama setiap kali pengukuran tanda batas pada kaki tikus harus jelas, kaki tikus harus tercelup sampai batas yang dibuat Juheini, dkk., 1990. Bagan kerja uji aktivitas antiinflamasi dapat dilihat pada Lampiran 8, halaman 63.

3.9 Perhitungan Persen Radang R dan Persen Inhibisi Radang IR

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Etanol Majakani (Quercus Infectoria G. Olivier) Terhadap Tikus Putih Yang Diinduksi Karagenan

10 148 117

Uji Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Etanol Kayu Siwak (Salvadora persica Wall) Terhadap Tikus Putih yang Diinduksi λ-Karagenan

0 3 88

Karakterisasi Simplisia dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Serta Fraksi n-Heksan dan Etilasetat Teripang Holothuria atra Jaeger

0 6 76

Uji Aktivitas Antiinfsi Ekstrak Etanol Kayu Siwak (Salvadora persica Wall) Terhadap Tikus Putih yang Diinduksi λ-Karagenan

0 0 14

Karakterisasi Simplisia dan Uji Aktivitas Anti Infsi Ekstrak Etanol Teripang (Holothuria atra Jaeger) Terhadap Tikus Putih Jantan Diinduksi λ-Karagenan

0 0 16

Karakterisasi Simplisia dan Uji Aktivitas Anti Infsi Ekstrak Etanol Teripang (Holothuria atra Jaeger) Terhadap Tikus Putih Jantan Diinduksi λ-Karagenan

0 0 2

Karakterisasi Simplisia dan Uji Aktivitas Anti Infsi Ekstrak Etanol Teripang (Holothuria atra Jaeger) Terhadap Tikus Putih Jantan Diinduksi λ-Karagenan

0 0 5

Karakterisasi Simplisia dan Uji Aktivitas Anti Infsi Ekstrak Etanol Teripang (Holothuria atra Jaeger) Terhadap Tikus Putih Jantan Diinduksi λ-Karagenan

0 1 20

Karakterisasi Simplisia dan Uji Aktivitas Anti Infsi Ekstrak Etanol Teripang (Holothuria atra Jaeger) Terhadap Tikus Putih Jantan Diinduksi λ-Karagenan

0 0 3

Karakterisasi Simplisia dan Uji Aktivitas Anti Infsi Ekstrak Etanol Teripang (Holothuria atra Jaeger) Terhadap Tikus Putih Jantan Diinduksi λ-Karagenan

0 0 35