Pembahasan Hasil Penelitian ANALISIS HASIL PENELITIAN

88

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara pajak daerah dan retribusi daerah terhadap belanja modal pada pemerintahan kabupaten kota di Provinsi Sumatera Utara. Pengujian uji kesesuaian dilakukan untuk melakukan suatu kelayakan model regresi karena variable penelitian ini lebih dari satu variable maka kelayakan tersebut dapat dilihat dari nilai Adjusted R Square yang diperoleh dari hasil pengolahan data yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.8 Uji Kelayakan Model Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .672 .452 a .441 7433.41647 1.152 a. Predictors: Constant, retribusi_daerah, pajak_daerah b. Dependent Variable: belanja_modal Sumber: Diolah dari SPSS 18 Berdasarkan model uji kelayakan diatas, maka R sebesar 0,672 menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara Belanja Modal Y dengan pajak daerah X1, dan retribusi daerah X2 erat yaitu sebesar 67,2 berada diatas 0,5 atau 50. Angka R Square atas koefisien determinasi adalah 0,452. Angka ini mengindikasikan bahwa 45,2 variasi atau perubahan dalam belanja modal dapat dijelaskan oleh variasi variabel pajak daerah dan retribusi daerah sedangkan sisanya sebesar 54,8 dijelaskan oleh sebab-sebab lain yang tidak dimasukkan dalam metode penelitian. Universitas Sumatera Utara 89 Dari hasil pengujian variabel penelitian secara parsial, ditemukan bahwa variabel independen yaitu pajak daerah berpengaruh signifikan positif terhadap variabel dependen yaitu belanja modal. Hal ini sesuai dengan nilai signifikansi t untuk masing-masing variabel 0,05. Namun, variabel retribusi daerah berpengaruh tetapi tidak signifikan. Hal ini sesuai dengan nilai signifikansi t untuk masing-masing variabel 0,05. Berdasarkan hasil uji F sebelumnya dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen yaitu pajak daerah dan retribusi daerah dapat berpengaruh signifikan terhadap belanja modal yang ditunjukkan oleh nilai signifikan F 0,000 0,05. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Anton Dwi Handoko 2009 judul penelitian adalah “pengaruh pendapatan asli daerah terhadap peningkatan belanja modal pada pemerintahan kabupatenkota di sumatera utara”. Penelitian ini menunjukkan pertumbuhan PAD mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap peningkatan belanja modal. Nur Indah Rahmawati 2010 meneliti “pengaruh pendapatan asli daerah PAD dan dana alokasi umum DAU terhadap alokasi belanja daerah studi pemerintah di kabupatenkota Jawa Tengah”. Peneliti ini menunjukkan bahwa DAU dan PAD mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap alokasi belanja daerah. Jika dilihat lebih lanjut, tingkat ketergantung alokasi belanja daerah lebih dominan terhadap PAD dari pada DAU. Okto arbincan 2012 meneliti Kontribusi pajak daerah dan retribusi daerah pada APBD di pemerintahan kota sumatera utara. Penelitian ini Universitas Sumatera Utara 90 menunjukkan bahwa Pajak daerah dan Retribusi Daerah secara bersama memberikan kontribusi positif terhadap APBD. Pajak daerah memiliki koefisien regresi bertanda positif sebesar 067, hal ini mengandung arti bahwa apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap tidak berubah maka perubahan variabel pajak daerah sebesar 1 akan menaikkan belanja modal sebesar 067 atau 0.67. Retribusi daerah memiliki koefisien regresi sebesar 015, hal ini mengandung arti bahwa apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tidak tetap berubah maka perubahan variabel retribusi daerah sebesar 1 akan menurunkan belanja modal sebesar 015 atau 0,15. Universitas Sumatera Utara 91

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Setelah dilakukan uji normalitas, maka ditemukan bahwa seluruh variabel memiliki data yang normal. 2. Setelah dilakukan uji multikolinearitas, kedua variabel independen pajak daerah dan retribusi daerah tidak memiliki korelasi. 3. Setelah dilakukan uji heteroskedastisitas, antara pajak daerah dan retribusi daerah tidak terjadi heteroskedastisitas, sehingga kedua variabel tersebut dapat digunakan dalam pengujian hipotesis. 4. Setelah dilakukan uji autokorelasi, tidak terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya sehingga kelima tahun tersebut dapat digunakan dalam pengujian hipotesis. 5. Setelah dilakukan pengujian hipotesis dapat diambil kesimpulan bahwa secara parsial pajak daerah mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap belanja modal namun variabel retribusi daerah berpengaruh tetapi tidak signifikan. 6. Pajak daerah dan retribusi daerah secara simultan bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap belanja modal. Universitas Sumatera Utara