Defenisi Belanja Modal Klasifikasi Belanja Modal

53

2.1.4 Belanja Modal

2.1.4.1 Defenisi Belanja Modal

Menurut Standar Akuntansi Pemerintah SAP, pengertian belanja modal adalah pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembentukan modal yang sifatnya menambah aset tetapinventaris dan aset lainnya yang ditetapka pemerintah yang memberikan manfaat lebih dari satu periode akuntansi, termasuk di dalamnya adalah pengeluaran untuk biaya pemeliharaan yang sifatnya mempertahankan atau menambah masa manfaat, serta meningkatkan kapasitas dan kualitas aset. Aset tetap tersebut dipergunakan untuk operasional kegiatan sehari-hari suatu satuan kerja bukan untuk dijual. Sedangkan menurut Permendagri 2006 belanja modal adalah “Pengeluaran yang dianggarkan untuk pembelianpengadaan asset tetap dan asset lainnya yang digunakan dalam kegiatan pemerintahan yang memiliki criteria masa manfaatnya lebih dari 12 dua belas bulan, merupakan objek pemeliharaan, dan jumlah nilai rupiahnya material sesuai dengan kebijakan akuntansi”.

2.1.4.2 Klasifikasi Belanja Modal

Berdasarkan Permendagri 2006 jenis belanja modal terdiri dari 5 kategori utama yaitu: 1. Belanja modal tanah Belanja modal tanah adalah pengeluaranbiaya yang digunakan untuk pengadaanpembelianpembebasan, penyelesaian, balik nama dan sewa tanah, pengosongan, pengurugan, perataan, pematangan tanah, pembuatan sertifikat, dan pengeluaran lainnya sehubungan Universitas Sumatera Utara 54 dengan perolehan hak atas tanah dan sampai tanah dimaksud dalam kondisi siap pakai. 2. Belanja modal peralatan dan mesin Belanja modal peralatan dan mesin adalah pengeluaranbiaya yang digunakan untuk pengadaanpenambahanpenggantian, dan peningkatan kapasitas peralatan dan mesin, serta inventaris kantor yang memberikan manfaat lebih dari 12 dua belas bulan, dan sampai peralatan dan mesin dimaksud dalam kondisi siap pakai. 3. Belanja modal gedung dan bangunan Belanja modal gedung dan bangunan adalah pengeluaranbiaya yang digunakan untuk pengadaanpenambahanpenggantian, dan termasuk pengeluaran untuk perencanaan, pengawasan dan pengelolaan pembangunan gedung dan bangunan yang menambah kapasitas sampai gedung dan bangunan dimaksud dalam kondisi siap pakai. 4. Belanja modal jalan, irigasi dan jaringan Belanja modal jalan, irigasi dan jaringan adalah pengeluaranbiaya yang digunakan untuk pengadaanpenambahanpenggantianpeningkatan pembangunanpembuatan serta perawatan, dan termasuk pengeluaran untuk perencanaan, pengawasan dan pengelolaan jalan irigasi dan jaringan yang menambah kapasitas sampai jalanirigasi dan jaringan dimaksud dalam kondisi siap pakai . Universitas Sumatera Utara 55 5. Belanja modal fisik lainnya Belanja modal fisik lainnya adalah pengeluaranbiaya yang digunakan untuk pengadaanpenambahanpenggantianpeningkatan pembangunanpembuatan serta perawatan terhadap fisik lainnya yang tidakdapat dikategorikan ke dalam kriteria belanja modal tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, dan jalan irigasi dan jaringan. Termasuk dalam belanja ini adalah belanja modal kontrak sewa beli, pembelian barang-barang kesenian, barang purbakala dan barang untuk museum, hewan ternak dan tanaman, buku-buku, dan jurnal ilmiah. Menyadari akan hal tersebut serta untuk memberikan kemudahan dalam mekanisme pelaksanaan APBN dan penyusunan Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga, maka diterbitkan Perdirjen Perbendaharaan Nomor PER-33PB2008 tentang pedoman penggunaan AKUN pendapatan, belanja pegawai, belanja barang dan belanja modal sesuai dengan BAS. Menurut Perdirjen Perbendaharaan tersebut, suatu belanja dikategorikan sebagai belanja modal apabila : 1. Pengeluaran tersebut mengakibatkan adanya perolehan aset tetap atau aset lainnya yang menambah masa umur, manfaat dan kapasitas. 2. Pengeluaran tersebut melebihi batasan minimum kapitalisasi aset tetap atau aset lainnya yang telah ditetapkan pemerintah. 3. Perolehan aset tetap tersebut diniatkan bukan untuk dijual. Universitas Sumatera Utara 56

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Berikut disajikan tinjauan penelitian terdahulu untuk mendukung kerangka konseptual penelitian. Tabel 2.3 Tinjauan Penelitian Terdahulu No Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel yang Digunakan Hasil Penelitian 1. Anton Dwi Handoko 2009 Pengaruh pertumbuhan pendapatan asli daerah terhadap peningkatan belanja modal pada kabkota sumatera utara Pendapatan asli daerah dan belanja modal Pertumbuhan PAD mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap peningkatan belanja modal 2. Nur Indah Rahmawati 2010 Penngaruh pendapatan asli daerah PAD dan dana alokasi umum DAU terhadap alokasi belanja daerah studi pemerintahan di Pendapatan asli daerah PAD, Dana alokasi umum DAU, Belanja daerah DAU dan PAD mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap alokasi belanja daerah Universitas Sumatera Utara