5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti memberikan saran sebagai evaluasi sebagai berikut :
1. Bagi masyarakat
a. Harus bisa memanfaatkan dan menikmati kehadiran Wira Koperasi
Satolop. Karena masih banyak masyarakat yang belum mau terbuka hatinya untuk tergabung di Wirakop. Masyarakat masi memandang
Wira Koperasi sebagai sebuah organisasi yang kurang modern. Padahal jika saja mau membuka diri banyak manfaat yang akan
didapatkan oleh masyarakat seperti yang telah diuraikan di dalam hasil penelitian
b. Masyarakat petani kopi yang tergabung dalam keanggotaan Wira
Koperasi Satolop juga harus memenuhi hak dan kewajibannya. Sehingga akan ada titik temu antara realisasi program koperasi dengan
manfaat dan perubahan taraf hidup yang didapatkan oleh para anggota khususnya dan masyarakat luas umumnya.
2. Bagi Wira Koperasi Satolop
a. Peningkatan pelaksanaan program-program dalam meningkatkan
kualitas kesejahteraan yang akan diperoleh anggota. Khususnya bagi para petani kopi, jadwal penyuluhan termasuk efisiensi waktu dan
pemateri yang berkualitas supaya diberikan kepada mereka.
Universitas Sumatera Utara
b. Peningkatan kualitas pendidikan pegawaikaryawan Wirakop juga
diperlukan supaya terjadi juga peningkatan kualitas pelayanan. c.
Peningkatan koordinasi dengan pemerintah supaya semakin banyak kegiatan perkoperasian yang diadakan oleh pemerintah yang di ikuti
oleh Wirakop Satolop guna mengembangkan kualitas dalam mensejahterakan anggotanya
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lembaga Sosial
Secara umum, pengertian lembaga sosial adalah suatu sistem norma untuk mencapai tujuan tertentu yang oleh masyarakat dianggap penting. Sistem norma itu
mencakup gagasan, aturan, tata cara, kegiatan dan ketentuan sanksi reward and punishment system. Keberadaan lembaga sosial bermula dari kebutuhan masyarakat
akan keteraturan dalam kehidupan bersama yang terbentuk dari nilai, norma, adat istiadat,tata kelakuan, dan unsur budaya lainnya yang hidup di masyarakat.
Nilai dan norma yang baru setelah dikenal, diakui dan dihargai oleh masyarakat akan ditaati dalam kehidupan sehari-hari. Proses tersebut akan berlanjut kenilai dan
norma social yang diserap oleh masyarakat dan mendarah daging. Proses penyerapan tersebut dinamakan dengan internalisasi internalization. Setelah itu, lama kelamaan
akan berkembang menjadi bagian dari suatu lembaga. Namun tidak semua norma-norma yang ada dalam masyarakat merupakan
lembaga sosial, karena untukmenjadi lembaga sosial sekumpulan norma mengalami proses yang panjang. Proses yang dilewati nilai dan norma social baru untuk menjadi
bagian dari salah satu lembaga social yang dalam masyarakat disebut dengan proses pelembagaan institusionalized. Menurut Soerjono Soekanto, lembaga soial memiliki
fungsi yang dapat dilihat pada bagan berikut :
Universitas Sumatera Utara
Bagan 2.1 Fungsi Lembaga Sosial oleh Soerjono Soekanto
Lembaga sosial atau dikenal juga sebagi lembaga kemasyarakatan salah satu jenis lembaga yang mengatur rangkaian tata cara dan prosedur dalam melakukan
hubungan antar manusia saat mereka menjalani kehidupan bermasyarakat dengan tujuan mendapatkan keteraturan hidup. Lembaga social memiliki ciri-ciri sebagai
berikut : a.Memberikan pedoman pada anggota-anggota masyarakat, bagaimana
mereka harus bersikap atau bertingkah laku dalam menghadapi masalah- masalah yang muncul atau berkembang dilingkungan masyarakat,
termasuk yang menyangkut hubungan pemenuhan kebutuhan.
b. Menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan
c. Memberikan pengarahan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial,
yaitu sistem pengawasan terhadap anggotanya Soekanto, 2012
Universitas Sumatera Utara
1 Suatu organisasi pola-pola pemikiran dan pola perilaku yang terwujud melalui
aktivitas-aktivitas kemasyarakatan dan hasil-hasilnya 2
Memiliki suatu tingkat kekekalan khusus, maksudnya suatu nilai atau norma akan menjadi lembaga yang setelah mengalami proses percobaan dalam waktu yang
relative lama 3
Memiliki satu atau beberapa tujuan tertentu 4
Memiliki alat kelengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan lembaga tersebut. Umumnya alat ini antara satu masyarakat dan masyarakaat lainnya berbeda
5 Mempunyai lambang sebagai simbol dalam menggambarkan tujuan dan fungsi
lembaga tersebut. 6
Merumuskan tujuan dan tata tertibnya, lembaga memiliki tradisi yang tertulis dan yang tidak tertulis Koentjaraningrat, 2009.
Lembaga sosial juga memiliki sifat-sifat umum antara lain berfungsi sebagai unit dalam sistem kebudayaan sebagai satu kesatuan bulat, memiliki tujuan yang
jelas, relatif kokoh, sering menggunakan hasil kebudayaan material dalam menggunakan fungsinya, dan sifat karakteristik merupakan sebuah lambing serta
umumnya sebagai tradisi tertulis ataupun lisan. Terdapat beberapa lembaga social yang sangat erat dengan orientasinya antara lain lembaga keluarga, lembaga politik,
lembaga pendidikan, lembaga ekonomi, lembaga agama dan lembaga budaya Koentjaraningrat, 2009.
2.2 Koperasi