2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia
dan masyarakat. 3.
Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi Firdaus dan Susanto, 2013.
2.3 Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat merupakan usaha untuk membuat masyarakat menjadi berdaya melalui upaya pembelajaran sehingga mereka mampu untuk
mengelola dan bertanggung jawab atas program pembangunan dalam komunitasnya. Pembelajaran tersebut diimplementasikan dalam rangkaian pengembangan kapasitas
masyarakat, dimana pelaksanaannya harus disesuaikan dengan karakteristik dan kemampuan masyarakat setempat karena pada dasarnya setiap komunitas bersifat unik.
Terdapat lima prinsip dasar dari konsep pemberdayaan masyarakat sebagai berikut:
1. Pemberdayaan masyarakat memerlukan break-even dalam setiap kegiatan yang dikelolanya, meskipun orientasinya berbeda dari organisasi bisnis, dimana dalam
pemberdayaan masyarakat keuntungan yang diperoleh didistribusikan kembali dalam bentuk program atau kegiatan pembangunan lainnya.
Universitas Sumatera Utara
2. Pemberdayaan masyarakat selalu melibatkan partisipasi masyarakat baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan yang dilakukan.
3. Dalam melaksanakan program pemberdayaan masyarakat, kegiatan pelatihan merupakan unsur yang tidak bisa dipisahkan dari usaha pembangunan fisik.
4. Dalam implementasinya, usaha pemberdayaan harus dapat memaksimalkan sumber daya, khususnya dalam hal pembiayaan baik yang berasal dari pemerintah, swasta
maupun sumber-sumber lainnya. 5. Kegiatan pemberdayaan masyarakat harus dapat berfungsi sebagai penghubung
antara kepentingan pemerintah yang bersifat makro dengan kepentingan masyarakat yang bersifat mikro Adi, 2008.
Pemahaman mengenai konsep pemberdayaan tidak bisa dilepaskan dari pemahaman mengenai siklus pemberdayaan itu sendiri, karena pada hakikatnya
pemberdayaan adalah sebuah usaha berkesinambungan untuk menempatkan masyarakat menjadi lebih proaktif dalam menentukan arah kemajuan dalam
komunitasnya sendiri. Artinya program pemberdayaan tidak bisa hanya dilakukan dalam satu siklus saja dan berhenti pada suatu tahapan tertentu, akan tetapi harus terus
berkesinambungan dan kualitasnya terus meningkat dari satu tahapan ke tahapan berikutnya.
Partisipasi masyarakat adalah keikutsertaan masyarakat dalam proses pengidentifikasian masalah dan potensi yang ada dimasyarakat, pemilihan dan
pengambilan keputusan tentang alternatif solusi untuk menangani masalah, pelaksanaan upaya mengatasi masalah, dan keterlibatan masyarakat dalam proses
mengevaluasi perubahan yang terjadi. Partisipasi digunakan untuk menggambarkan
Universitas Sumatera Utara
proses pemberdayaan empowering process. Dalam hal ini, partisipasi dimaknai sebagai suatu proses yang memampukan enable masyarakat lokal untuk melakukan
analisis masalah mereka, memikirkan bagaimana cara mengatasinya, mendapatkan rasa percaya diri untuk mengatasi masalah, mengambil keputusan sendiri tentang
alternatif pemecahan masalah apa yang ingin mereka pilih Adi, 2008. Berdasarkan uraian diatas, maka hasil dari sebuah upaya pemberdayaan akan
sangat tergantung dari kondisi masyarakat dan peran serta semua stakeholder yang terlibat dalam program pemberdayaan tersebut. Partisipasi masyarakat yang masuk
dalam keanggotaan koperasi juga sangat diperlukan dalam kelancaran kegiatan perkoperasian. Saat suatu program di selenggarakan maka yang menjadi sasaran
utamanya adalah anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya. Hal ini dikarenakan prinsip koperasi “dari,oleh dan untuk anggota” maka diperlukan
keikutsertaan ataupun peran aktif dari anggota koperasi untuk kelancaran kegiatan koperas Ropke, 2012.
2.4 Struktural Fungsional