75 yang akan datang akan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya dan
efektivitasnya tergolong sangat efektif.
4.2.4 Analisis Rasio Efisiensi Keuangan Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan
Rasio Efisiensi Keuangan Daerah REKD menggambarkan perbandingan antara besarnya biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
pendapatan belanja daerah dengan realisasi pendapatan yang diterima. Kinerja pemerintah daerah dalam melakukan pemungutan pendapatan
dikategorikan efisien, apabila rasio yang dicapai kurang dari 1 satu atau dibawah 100. Semakin kecil rasio efisiensi, mengindikasikan bahwa
kinerja pemerintah semakin baik. Hasil perhitungan Rasio Efisiensi Keuangan Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan periode 2010 - 2014
dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut.
Tabel 4.12 Rasio Efisiensi Keuangan DaerahKabupaten Humbang Hasundutan
Tahun Anggaran 2010 – 2014 Tahun
Realisasi Belanja Daerah
Rp Realisasi
Pendapatan Daerah
Rp REKD
Tingkat Efisiensi
2010 393.014.475.016,49
408.726.884.617,37 96,15 Kurang efisien 2011
432.517.402.763,77 464.390.691.265,77 93,13 Kurang efisien
2012 511.537.853.879,00
551.371.659.058,32 92,77 Kurang efisien 2013
605.789.787.843,10 627.805.970.533,77 96,49 Kurang efisien
2014 700.844.955.590,36
721.469.692.393,38 97,14 Kurang efisien
Total 2.643.704.475.092,72 2.773.764.897.868,61 95,14 Kurang efisien
Sumber : data diolah
Universitas Sumatera Utara
76 Pembagian alokasi belanja daerah Kabupaten Humbang Hasundutan
tersebut dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut.
Tabel 4.13 Alokasi Belanja DaerahKabupaten Humbang Hasundutan
Tahun Anggaran 2010 – 2014 Tahun Belanja Operasi
Rp Belanja Modal
Rp Belanja Tak
Terduga Rp
2010 299.855.995.311,56 76,29 82.610.493.600,93 21,01 533.204.875,00 0,13 2011 352.927.559.715,37 81,59 78.728.758.021,40 18,20 861.085.000,00 0,19
2012 386.293.359.081,00 75,51 124.492.942.798,00 24,33 751.552.000,00 0,14 2013 413.032.276.206,00 68,18 190.867.255.137,10 31,50 1.890.256.500,00 0,31
2014 474.823.852.641,36 67,75 223.948.003.511,00 31,95 2.073.099.438,00 0,29
Sumber : data diolah
Gambar 4.4 Rasio Efisiensi Keuangan DaerahKabupaten Humbang Hasundutan
Tahun Anggaran 2010 - 2014
90,00 91,00
92,00 93,00
94,00 95,00
96,00 97,00
98,00
2010 2011
2012 2013
2014
Rasio Efisiensi Keuangan Daerah
Rasio Efisiensi Keuangan Daerah
Universitas Sumatera Utara
77 Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.12 di atas dapat dilihat
bahwa kinerja keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan selama tahun 2010-2014 jika dilihat dari hasil perhitungan
rasio efisiensi keuangan daerahnya berada pada kisaran 90-100 yang merupakan kategori tingkat efisiensi kurang efisien. Nilai rasio efisiensi
keuangan daerahnya pada tahun 2010 sebesar 96,15, kemudian pada tahun 2011 dan 2012 berturut-turut mengalami penurunan menjadi
93,13 dan 92,77. Sedangkan pada tahun 2013 dan 2014 nilainya mengalami kenaikan berturut-turut menjadi 96,49 dan 97,14. Dari
hasil perhitungan tersebut dapat terlihat bahwa selama periode 2010-2014 rasio efisiensi keuangan daerahnya mengalami ketidakstabilan, terutama
pada dua tahun terakhir yang terus mengalami kenaikan. Hal ini terutama dikarenakan besar kenaikan jumlah belanja setiap tahunnya lebih tinggi
dibandingkan besar kenaikan pendapatan daerahnya. Hal inilah yang menyebabkan Rasio Efisiensi Keuangan Daerah selama 2010-2014 selalu
berada pada kategori Kurang Efisien. Hasil perhitungan pada tabel 4.13 di atas menunjukkan bahwa total
belanja daerah paling banyak terserap untuk sektor belanja operasi. Persentasenya selama periode 2010-2014 sebesar 76,29, 81,59,
75,51, 68,18 dan 67,75. Sedangkan persentase belanja modal selama periode 2010-2014 sebesar 21,01, 18,20, 24,33, 31,50, dan
Universitas Sumatera Utara
78 31,95. Dari hasil perhitungan tersebut dapat dilihat bahwa anggaran
belanja daerah Kabupaten Humbang Hasundutan sebagian besar masih terserap untuk belanja operasi terutama belanja pegawai dan anggaran
untuk belanja modal atau pembangunannya masih kurang maksimal. Akan tetapi, dapat dilihat bahwa selama periode 2010-2014 pemerintah daerah
telah menunjukkan keberhasilan dalam menekan belanja operasi dan meningkatkan porsi belanja modalnya.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan pemerintah daerah Kabupaten Humbang Hasundutan periode 2010- 2014
dilihat dari hasil perhitungan rasio efisiensi keuangan daerahnya masih tergolong kurang efisien karena sebagian besar pendapatan daerah masih
terserap untuk belanja daerah. Akan tetapi, dapat dilihat pula bahwa pemerintah daerah telah menunjukkan keberhasilan dalam menekan sektor
belanja operasinya serta meningkatkan alokasi belanja modal. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah telah berhasil meningkatkan
sektor pembangunan daerahnya. Untuk mengetahui perkembangan kemampuan keuangan Pemerintah
Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan, ditinjau dari nilai rasio efisiensi keuangan daerah selama lima tahun anggaran, digunakan metode analisis
trend dengan formula Y’ = a + bX.
Universitas Sumatera Utara
79
Tabel 4.14 Trend Perkembangan Rasio Efisiensi Keuangan Daerah Kabupaten Humbang
Hasundutan Tahun Anggaran 2010 – 2014
Tahun Anggaran
Rasio Efisiensi
Keuangan Daerah
Y X
XY X
2
2010 96,15
-2 -192,30
4 2011
93,13 -1
-93,13 1
2012 92,77
2013 96,49
1 96,49
1 2014
97,14 2
194,28 4
Total 475,68
5,34 10
Sumber : data diolah Nilai a dan b dapat dicari dengan rumus :
a =
∑ Y N
=
475,68
5
=
95,136
b =
∑ XY ∑ X
2
=
5,34
10
=
0,534 Sehingga, persamaan trend untuk menghitung rasio efektivitas PAD
Kabupaten Humbang Hasundutan adalah : Y’ = 95,136 + 0,534 X. Dari persamaan trend di atas, maka proyeksiperkiraan rasio efisiensi
keuangan daerah Kabupaten Humbang Hasundutan untuk 5 lima tahun
Universitas Sumatera Utara
80 yang akan datang dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut.
Tabel 4.15 Proyeksi Perkembangan Rasio Efisiensi Keuangan Daerah Kabupaten
Humbang Hasundutan Tahun Anggaran 2015 – 2019
No Tahun Anggaran
Proyeksi Rasio Efisiensi Keuangan Daerah
1 2015
96,74 2
2016 97,27
3 2017
97,80 4
2018 98,34
5 2019
98,87 Sumber : data diolah
Berdasarkan tabel 4.15 tersebut dapat diketahui bahwa proyeksi rasio efisiensi keuangan daerah Kabupaten Humbang Hasundutan untuk tahun-
tahun yang akan datang akan mengalami penurunan pada tahun 2015 menjadi sebesar 96,74, kemudian untuk tahun-tahun berikutnya akan
terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
4.2.5 Analisis Rasio Ketergantungan Keuangan Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan