38 dengan kenyataan yang ada.
2.1.8 Kesehatan Keuangan Pemerintah Daerah
Pada tingkat internasional, literatur mengenai kesehatan keuangan pemerintah daerah sedikit terbatas jumlahnya dan, dengan beberapa
pengecualian, terbatas pada konteks Amerika dan Australia serta jenis pemerintahan kota. Satu hal yang penting dari literatur tersebut adalah
definisi dari kesehatan keuangan yang tidaklah unik. Sebagai contoh, mengacu pada konteks Amerika, beberapa peneliti telah
mempertimbangkan bahwa kesehatan keuangan pemerintah daerah didefinisikan atau dipertimbangkan, serta diukur, dengan kekuatan-
kekuatan sosial-ekonomi Peterson, 1976, dalam Padovani, 2010 atau, dibatasi oleh pasar obligasi daerah Petersen, 1974, dalam Padovani,
2010. Downing 1991, dalam Padovani, 2010 telah menunjukkan bahwa situasi-situasi yang dirasakan oleh para pejabat pemerintah daerah
yang memiliki validitas tertinggi sebagai indikator-indikator fiscal stress adalah ketidakmampuan pemerintah daerah untuk membayar gaji
pegawai pada saat jatuh tempo serta pembatalan pembayaran kerugian atas bounded debt. Pandangan terakhir telah lazim bagi beberapa peneliti
Eropa, yang memfokuskan penelitian mereka pada peringkat kredit serta penilaian solvabilitas pemerintah daerah. Fiscalstrain juga telah
Universitas Sumatera Utara
39 ditetapkan dengan mempertimbangkan sifat dinamis sebagai
sebuahadaptasi yang tidak lengkap untuk merubah sumber daya dan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah daerah Clark, 1977, dalam
Padovani, 2010. Beberapa penelitian juga telah mencoba untuk mengeksplorasi
penyebab kesulitan keuangan pemerintah daerah. Beberapa hasil dari penelitian tersebut menganggap bahwa masalah kurangnya sumber daya
organisasi dan kemampuan manajerial, sebagai masalah luar biasa. Sedangkan penelitian yang lain lebih menekankan pada masalah
ketidakmampuan untuk beradaptasi pada saat kondisi perekonomian memburuk, khususnya ketika beberapa tanggungjawab dilimpahkan
kepada pemerintah daerah tanpa adanya kompensasi keuangan atau kemampuan yang sama untuk meningkatkan pendapatan.
Berbagai definisi di atas, pasti akan mengarah pada keanekaragaman teknik dalam mengadopsi operasionalisasi dalam rangka mengukur atau
memprediksi kesulitan keuangan pemerintah daerah. Teknik-teknik tersebut berkisar antara pendekatan dasar, seperti analisis laporan
keuangan, hingga pendekatan model statistik yang lebih canggih. Sebuah aspek penting dari penelitian ini adalah kuasa penuh yang digunakan
untuk membedakan keuangan pemerintah daerah yang sehat dan yang tidak sehat. Beberapa variabel telah diusulkan sebagai indikator-indikator
Universitas Sumatera Utara
40 rasio, antara lain total Pendapatan Asli Daerah PAD, Total Penerimaan
Daerah, Realisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah PAD, Total Penerimaan Pendapatan Asli Daerah PAD berdasarkan potensi riil, total
biaya yang dikeluarkan dalam rangka memungut Pendapatan Asli Daerah PAD, Total Belanja Daerah, Dana Alokasi Umum DAU, serta total
Belanja Wajib. Lebih luas, masalah pengukuran kesehatan keuangan terkait erat dengan informasi akuntansi yang tersedia. Informasi
akuntansi yang sangat penting tidak hanya dari informasi akuntansi berdasarkan kas tradisional versus informasi akuntansi akrual, tetapi juga
masalah kualitas informasi tersebut.
2.2 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu yang telah dilakukan mengenai analisis