Variabel-Variabel Penelitian Definisi Operasional

berpartisipasi dengan alasan kesibukan untuk mengisi kuesioner catatan diet selama 7 hari. Kriteria Inklusi: 1. Anak yang berusia 12-36 bulan 2. Mendapatkan persetujuan orang tua 3. Keadaan umum anak baik Kriteria Eksklusi: 1. Anak menolak untuk diperiksa 2. Anak atau orang tua yang tidak kooperatif

3.4 Variabel-Variabel Penelitian

Variebel Bebas : Perilaku diet anak yaitu pola makan utama, pola makan selingan, pola minum minuman manis dan pola minum susu. Variebel Dependen : Pengalaman ECC

3.5 Definisi Operasional

a Early Childhood Caries ECC adalah kerusakan yang terjadi pada satu atau lebih gigi berupa lesi kavitas, gigi yang dicabut karena karies, permukaan gigi sulung yang ditambal pada usia 12-36 bulan sesuai dengan indeks kriteria Miller. b Usia anak adalah sesuai tanggal lahir anak, dalam penelitian ini usia yang digunakan adalah 12-36 bulan. Apabila sampel terdahulu telah melewati usia 36 bulan sejak penelitian dilakukan maka sampel itu tidak digunakan lagi. c Perilaku diet adalah semua makanan dan minuman yang dikonsumsi anak usia 12-36 bulan dalam waktu 24 jam dicatat selama 7 hari dicatat dalam lembar pencatatan perilaku diet anak dengan memperhatikan waktu dan durasi mengonsumsi, jenis makanan minuman, jumlah konsumsi, sifat fisik makanan dan cara konsumsi minuman. Kemudian akan dikategorikan menjadi pola makan utama, pola makan selingan, pola minum minuman manis, dan pola minum susu yang nantinya akan dijumlahkan keseluruhan menjadi nilai pola diet anak. Lembar pencatatan perilaku diet anak diperoleh dari peneliti, lembar tersebut berisi identitas anak, contoh pengisian lembar catatan diet dari peneliti dan lembar catatan diet anak Universitas Sumatera Utara sebanyak 10 lembar untuk diisi oleh orang tua dengan catatan makanan dan minuman yang dikonsumsi anak selama 7 hari. Lembar diet yang telah diisi orang tua kemudian akan dianalisa sesuai tabel 4,5,6,7 dan 8. Tabel 4. Definisi operasional perilaku diet pola makan utama Variabel Defenisi Operasional Hasil Ukur Nilai Bobot Skala Ukur Frekuensi Makan Utama Makanan utama adalah makanan berat yang dikonsumsi pada pagi, siang dan malam. Rerata frekuensi makan utama perhari. Didapat dari jumlah keseluruhan frekuensi makan utama selama 7 hari kemudian dibagi 7. Makanan utama dilihat dengan adanya pola makan yang sama pada jam makan tertentu selama 4 hari. 1-3kalihari 3 3 kali hari 1 Ordinal Durasi Makan Utama Lamanya durasi anak menghabiskan makanan utama dalamsekali makan yang paling sering dilakukan. Diambil dari modus data keseluruhan. 1 - 20 menit 3 21 – 30 menit 2 30 menit 1 Ordinal Jumlah 6 Kriteria perilaku diet pola makan utama: a. baik : 5-6 80 b. sedang : 4 60-79 c. buruk : ≤ 3 59 Universitas Sumatera Utara Tabel 5. Definisi operasional perilaku diet pola makan selingan Variabel Defenisi Operasional Hasil Ukur Nilai Bobot Skala Ukur Frekuensi Makan Selingan Makanan selingan adalah makanan yang dikonsumsi diluar jam makan utama atau antar jam makan seperti biskuit, coklat dan kue. Keteraturan anak makan selingan dalam 7 hari. 0-1 kalihari 3 1-3 kalihari 2 4 kalihari 1 Ordinal Durasi Makan Selingan Lamanya durasi anak menghabiskan makanan selingan dalam sekali makan yang paling sering dilakukan. Diambil dari modus data keseluruhan. 1 - 20 menit 3 21 –30 menit 2 30 menit 1 Ordinal Jenis Makanan Selingan Keteraturan konsumsi makanan selingan yang berkariogenik tinggi dalam 7 hari. 0-1 hariminggu 3 2-3 hariminggu 2 4 hariminggu1 Ordinal Bentuk Makanan Selingan yang dikonsumsi Makanan padat, cair atau lengket adalah sifat fisik sesuatu makanan. Contoh makanan padat adalah nasi, mie dan burger. Contoh makanan cair adalah sop dan bubur nasi. Contoh makanan lengket adalah coklat, sereal, permen dan biskuit. Sifat fisik makanan yang sering dikonsumsi dalam 7 hari. Didapat dari modus data keseluruhan. Padat 3 Cair 2 Lengketsticky 1 Ordinal Jumlah 12 Kriteria perilaku diet pola makan selingan: a. baik : 10-12 80 b. sedang : 8-9 60-79 c. buruk : ≤ 7 59 Universitas Sumatera Utara Tabel 6. Definisi operasional perilaku diet pola minum minuman manis selain susu Variabel Defenisi Operasional Hasil Ukur Nilai Bobot Skala Ukur Frekuensi Minum Minuman Manis Rerata frekuensi minum minuman manis perhari. Didapat dari jumlah keseluruhan frekuensi minum minuman manis selama 7 hari kemudian dibagi 7. 0-1kalihari 3 2-3 kalihari 2 ≥4 kali hari 1 Ordinal Durasi Minum Manis Lamanya durasi anak menghabiskan minuman manis yang paling sering dilakukan. Diambil dari modus data keseluruhan. 1 - 20 menit 3 21- 30 menit 2 30 menit 1 Ordinal Minuman manis dengan Botol pada malam hari Keteraturan anak konsumsi minuman manis dengan botol pada malam hari, terhitung setelah anak selesai makan utama. Tidak 3 1-3 hariminggu 2 4-7 hariminggu 1 Ordinal Jumlah 9 Kriteria perilaku diet pola minum minuman manis: a. baik : 8-9 80 b. sedang : 6-7 60-79 c. buruk : ≤ 5 59 Universitas Sumatera Utara Tabel 7. Definisi operasional perilaku diet pola minum susu Variabel Defenisi Operasional Hasil Ukur Nilai Bobot Skala Ukur Frekuensi Minum Susu Rerata frekuensi minum susu l perhari. Didapat dari jumlah keseluruhan frekuensi minum susu selama 7 hari kemudian dibagi 7. 0-2 kalihari 3 3-4 kalihari 2 ≥5 kali hari 1 Ordinal Durasi Minum Susu Lamanya durasi anak menghabiskan susu yang paling sering dilakukan. Diambil dari modus data keseluruhan. 1 - 20 menit 3 21- 30 menit 2 30 menit 1 Ordinal Minum Susu dengan Botol Pada Malam Hari sebelum dan sewaktu tidur Keteraturan anak konsumsi susu dengan botol pada malam hari, terhitung setelah anak selesai makan utama. Tidak 3 1-3 hariminggu 2 4 hariminggu 1 Ordinal Jumlah 9 Kriteria perilaku diet pola minum susu: a. baik : 8-9 80 b. sedang : 6-7 60-79 c. buruk : ≤ 5 59 Tabel 8. Nilai Pola Diet Anak Perilaku Diet Jumlah Nilai Pola makan utama 20 6 4 Pola makan selingan 30 12 6 Pola minum minuman manis 25 9 5 Pola minum susu 25 9 5 Nilai Keseluruhan 100 186 Universitas Sumatera Utara Kriteria perilaku pola diet anak : a. baik : 149-186 80 b. sedang : 112-148 60-79 c. buruk : ≤ 111 59

3.6 Cara Pengambilan Data